Ustadz Firanda Andirja
  • HOME
  • AL QURAN
  • AQIDAH
  • BANTAHAN
  • FIQIH
  • KHUTBAH
  • SIROH NABI
No Result
View All Result
Ustadz Firanda Andirja
  • HOME
  • AL QURAN
  • AQIDAH
  • BANTAHAN
  • FIQIH
  • KHUTBAH
  • SIROH NABI
No Result
View All Result
Ustadz Firanda Andirja
Home AQIDAH

Sirath dan Neraka – Serial Menuju Akhirat #9

admin by admin
October 17, 2020
in AQIDAH
Reading Time: 3 mins read
0
Sirath dan Neraka – Serial Menuju Akhirat #9

Ilustrasi Unplash @brett_ritchie_photography

Sirath dan Neraka

Oleh: Ustadz DR. Firanda Andirja. Lc, MA.

Sirath adalah sebuah jembatan yang diletakkan di atas neraka jahannam. dan sebagaimana kita ketahui bahwa banyak dalil yang menunjukkan betapa luasnya neraka jahannam. Di antara yang menunjukkan bahwa neraka itu sangat luas adalah adanya matahari dan ada bulan di neraka, agar orang-orang yang menyembah matahari dan bulan sadar dan menyesal bahwa yang mereka sembah juga ada di dalam neraka. Kemudian di antara yang menunjukkan bahwa nereka jahannam itu sangat luas adalah sabda nabi yang menceritakan perjalanan batu di neraka selama tujuh puluh tahun. Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata,

كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذْ سَمِعَ وَجْبَةً، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: تَدْرُونَ مَا هَذَا؟ قَالَ: قُلْنَا: اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: هَذَا حَجَرٌ رُمِيَ بِهِ فِي النَّارِ مُنْذُ سَبْعِينَ خَرِيفًا، فَهُوَ يَهْوِي فِي النَّارِ الْآنَ، حَتَّى انْتَهَى إِلَى قَعْرِهَا.} صحيح مسلم (4/ 2184{(

“Kami bersama nabi ﷺ, tiba-tiba beliau mendengar suara sesuatu yang jatuh berdebuk, Nabi ﷺ bertanya: “Tahukah kalian apa itu?” kami menjawab: Allah dan rasulNya lebih tahu. Beliau bersabda: “Itu adalah batu yang dilemparkan ke neraka sejak tujuhpuluh tahun, ia jatuh ke neraka sekarang hingga mencapai keraknya.” (HR. Muslim 4/2184 no. 2844)

Related Post

Allah Tidak Menerima Sesajen yang Mengandung Kesyirikan – Faidah Tafsir Surat Al-An’am: 13

Allah Al Ahad – Yang Maha Esa

Membedah Tafsir Surat Al-Kafirun dalam Menyikapi Toleransi Kebablasan Saat Ini

Laki-laki Dapat Bidadari di Surga, Wanita Dapat Siapa?

Oleh karenanya jika neraka jahannam sangat panjang dan luas, maka kita menyimpulkan bahwa jembatan sirath juga sangat panjang. Sedangkan disebutkan bahwa di antara sifat-sifat sirath adalah,

دَحْضٌ مَزِلَّةٌ فِيهِ خَطَاطِيفُ وَكَلَالِيبُ وَحَسَكٌ تَكُونُ بِنَجْدٍ فِيهَا شُوَيْكَةٌ يُقَالُ لَهَا السَّعْدَانُ… أَنَّ الْجِسْرَ أَدَقُّ مِنْ الشَّعْرَةِ وَأَحَدُّ مِنْ السَّيْفِ.} صحيح مسلم (1/167{(

“Licin (lagi) mengelincirkan, di atasnya ada besi-besi pengait dan kawat berduri yang ujungnya bengkok, ia bagaikan pohon berduri di Nejd, dikenal dengan pohon Sa’dan…Jembatannya lebih kecil dari rambut dan lebih tajam dari pedang.” (HR. Muslim 1/167 no. 183)

Maka pada waktu itu seseorang akan sangat butuh cahaya untuk bisa melewati sirath. Jika seseorang tidak memiliki cahaya, maka dia pasti akan terjatuh dengan sifat sirath yang telah kita sebutkan di atas. Namun orang-orang kafir, musyrikin, atheis, penyembah berhala, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah pada waktu itu akan langsung masuk ke dalam neraka tanpa melalui sirath sebagaimana penjelasan para ulama. Sehingga yang akan melewati sirath adalah orang mukmin dan orang munafik.

Maka terpisahlah antara orang-orang munafik dan orang-orang beriman. Kemudian Allah memberikan kepada mereka masing-masing cahaya. Maka seketika senanglah orang-orang munafik dengan pemberian tersebut. Akan tetapi tiba-tiba Allah mencabut cahaya tersebut dari mereka. Allah ﷻ berfirman,

يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ (9)

“Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.” (QS. Al-Baqarah : 9)

Ketika orang-orang munafik menipu Allah dan orang-orang yang beriman di dunia dengan keimanan mereka, padahal sebenarnya mereka benci syariat islam, mereka tidak ridha Nabi Muhammad ﷺ sebagai nabi mereka, maka Allah pun menipu mereka di akhirat. Allah memberikan kepada mereka cahaya, namun Allah ambil kembali cahaya tersebut sebelum mereka melewati sirath.

Sementara cahaya bagi orang-orang beriman tetap ada. Sehingga orang-orang munafik akan meminta sebagian cahaya orang-orang beriman. Allah ﷻ berfirman,

يَوْمَ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ لِلَّذِينَ آمَنُوا انْظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُورِكُمْ قِيلَ ارْجِعُوا وَرَاءَكُمْ فَالْتَمِسُوا نُورًا فَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُورٍ لَهُ بَابٌ بَاطِنُهُ فِيهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهُ مِنْ قِبَلِهِ الْعَذَابُ (13) يُنَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُنْ مَعَكُمْ قَالُوا بَلَى وَلَكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ الْأَمَانِيُّ حَتَّى جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ وَغَرَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ (14)

“Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman: “Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu”. Dikatakan (kepada mereka): “Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)”. Lalu dijadikan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa. Orang-orang munafik itu memanggil orang-orang mukmin seraya berkata: “Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?” Mereka menjawab: “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu.” (QS. Al-Hadid : 13-14)

Di dalam ayat ini Allah menggambarkan bagaimana orang-orang munafik itu sifatnya senantiasa menungguh kehancuran islam dan mereka adalah orang-orang yang bahagia jika hal tersebut terjadi. Mereka akhirnya terperdaya hingga meninggal dunia, kemudian dibangkitkan, dan pada hari itu mereka tidak mendapatkan cahaya sedikitpun, sehingga mereka terjatuh ke dalam neraka jahannam.

Kemudian tinggallah orang-orang yang beriman. Sebagian dari mereka diberikan cahaya setinggi gunung, ada yang diberikan cahaya setinggi pohon kurma. Dan sebagian mereka ada yang diberikan cahaya kecil di ujung jari jempol mereka, mereka berjalan tatkala lampu tersebut menyala, dan jika lampunya padam maka mereka pun berhenti. Kemudian ada sebagian di antara orang-orang beriman ada yang berjalan dengan sangat cepat seperti kejapan mata, adapula melwati sirath seperti kuda yang berlari, adapula yang melewati sirath seperti unta yang berlari. Mereka semua akan melewati sirath sesua dengan kadar keimanan mereka masing-masing. Akan tetapi tidak semua umat Nabi Muhammad ﷺ akan mendaatkan syafaat beliau pada hari itu. Nabi ﷺ yang lebih dahulu melewati sirath pun meminta kepada Allah agar umatnya diselamatkan. Namun ada dari umat Nabi Muhammad ﷺ yang terjatuh ke dalam neraka jahannam karena tidak kuasa melewati sirath yang dipingirnya ada besi yang mencabik-cabik tubuhnya. Dan ada pula orang yang meskipun terkena besi-besi yang tajam tersebut, tetap bisa sampai ke surga meskipun dalam keadaan telah tercabik-cabik, atau bahkan telah hilang salah satu dari bagian tubuhnya. Para ulama mengatakan bahwa orang-orang tersebut adalah orang-orang yang memiliki dosa namun tidak mengharuskan mereka masuk ke dalam neraka. Cukuplah azab yang ada di jembatan sirath sebagai penggugur dosa-dosa mereka.

Wallahu a’lam.

Artikel ini serial penggalan dari Ebook – Perjalanan Setelah Kematian (DOWNLOAD PDF)

Tags: nerakasirathsirothal mustaqim
Share213Tweet133Send

Related Posts

sesajen untuk berhala dan jin
AQIDAH

Allah Tidak Menerima Sesajen yang Mengandung Kesyirikan – Faidah Tafsir Surat Al-An’am: 13

Allah Tidak Menerima Sesajen yang Mengandung Kesyirikan Oleh DR. Firanda Andirja, MA (Dalam Kajian Tafsir Surat Al-An'am) وَجَعَلُوا۟ لِلَّهِ مِمَّا...

by admin
January 10, 2022
allah al ahad
AQIDAH

Allah Al Ahad – Yang Maha Esa

Asmaul Husna Nama Allah ﷻ اَلْوَاحِدُ\اَلْأَحَدُ (Maha Tunggal/Maha Esa) Oleh DR. Firanda Andirja, Lc. MA. Lafal Al-Ahad hanya datang pada...

by admin
December 24, 2021
Next Post

Langkah Terakhirku Di Akhirat - Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent News

mendamaikan sengketa

Anjuran Mendamaikan yang Bersengketa

January 14, 2022
sesajen untuk berhala dan jin

Allah Tidak Menerima Sesajen yang Mengandung Kesyirikan – Faidah Tafsir Surat Al-An’am: 13

January 10, 2022
hukum puasa hari jumat

Hukum Puasa Pada Hari Jum’at Saja

December 31, 2021
allah al ahad

Allah Al Ahad – Yang Maha Esa

December 24, 2021

Website resmi Ustadz Dr. Firanda Andirja Abidin, Lc., M.A. Dikelola oleh tim IT resmi Ustadz Firanda Official.

About

  • About Us
  • Site Map
  • Contact Us
  • Career

Policies

  • Help Center
  • Privacy Policy
  • Cookie Setting
  • Term Of Use

Join Our Newsletter

Copyright © 2025 by UFA Official.

Facebook-f Twitter Youtube Instagram

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Landing Page
  • Support Forum
  • Buy JNews
  • Contact Us

© 2025 Firanda Andirja - Menebarkan cahaya tauhid & sunnah.