26 October 2023
Firanda Andirja Official
YOUTUBE
No Result
View All Result
  • HOME
  • AQIDAH
  • BANTAHAN
  • SIROH NABI
  • KAJIAN KITAB
  • UFA LIVE 24
  • PODCAST
  • AL-QURAN
Firanda Andirja Official
  • HOME
  • AQIDAH
  • BANTAHAN
  • SIROH NABI
  • KAJIAN KITAB
  • UFA LIVE 24
  • PODCAST
  • AL-QURAN
No Result
View All Result
Firanda Andirja Official
No Result
View All Result

Si Miskin Yang Mulia…Carilah & Bantulah Dia…

admin by admin
December 8, 2013
in TASHFIYAH
0
Beranda TASHFIYAH

Orang yang mulia adalah orang yang berusaha menjaga harga dirinya, ia tetap menjaga rasa malunya, meskipun menghadapi kesulitan hidup, akan tetapi ia tetap berusaha menyembunyikan kesulitan yang ia hadapi…ia bukanlah orang yang suka berkeluh kesah kepada orang lain…apalagi meminta-minta kepada orang lain…, inilah sifat para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yaitu kaum muhajirin radhiallahu ‘anhum. Allah berfirman

RELATED POST

Apa Itu Sabar Dan Apa Saja Bentuk-Bentuk Sabar?

Menceraikan Dunia

لِلْفُقَرَاءِ الَّذِينَ أُحْصِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ لا يَسْتَطِيعُونَ ضَرْبًا فِي الأرْضِ يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ أَغْنِيَاءَ مِنَ التَّعَفُّفِ تَعْرِفُهُمْ بِسِيمَاهُمْ لا يَسْأَلُونَ النَّاسَ إِلْحَافًا وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ

“(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang Kaya karena memelihara diri dari minta-minta. kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka Sesungguhnya Allah Maha Mengatahui” (QS Al-Baqoroh : 273)

Ibnu Katsir menyebutkan bahwa ayat ini tentang kaum muhajirin, yang tatkala berhijroh ke kota Madinah mereka dalam kondisi miskin karena harus meninggalkan harta yang selama ini mereka kumpulkan di Mekah. Akan tetapi mereka tetap menjaga harga diri mereka dan tidak meminta-minta kepada masyarakat.

 

Kultsum bin ‘Amr At-Taghlibi berkata

إِنَّ الْكَرِيْمَ لَيُخْفِي عَنْكَ عُسْرَتَهُ      حَتَّى تَرَاهُ غَنِيًّا وَهُوَ مَجْهُوْدُ

Orang yang mulia sungguh akan menyembunyikan kesulitannya darimu….
Hingga engkau mengiranya kaya padahal dia dalam kesulitan

وَلِلْبَخِيْلِ عَلَى أَمْوَالِهِ عِلَلُ           زُرْقُ الْعُيُوْنِ عَلَيْهَا أَوْجُهٌ سُوْدُ

Orang pelit meskipun banyak hartanya akan tetapi pada dirinya banyak penyakit…
(sampai) biru matanya dengan wajah yang hitam…..

إِذَا تَكَرَّمْتَ عَنْ بَذْلِ الْقَلِيْلِ وَلَمْ     تَقْدِرْ عَلَى سَعَةٍ لَمْ يَظْهَرِ الْجُوْدُ

Jika engkau enggan berkorban/menyumbang yang sedikit…sementara engkau tidak mampu untuk memberikan yang banyak…maka tidak akan nampak kedermawanan

بُثَّ النَّوَالَ وَلاَ تَمْنَعُكَ قِلََّتُهُ     فَكُلُّ مَا سَدَّ فَقْرًا فَهُوَ مَحْمُوْدُ

Tebarkanlah pemberian/sedekah dan jangan engkau terhalang karena sedikitnya…
Semua pemberian yang menutupi kemiskinan maka terpuji…

 
Karenanya Allah memerintahkan kita untuk mencari orang-orang yang seperti ini, yaitu orang-orang yang dalam kondisi kesulitan akan tetapi tetap berusaha menjaga harga dirinya dengan tidak meminta-minta kepada orang lain. Sampai-sampai orang yang tidak mengerti kondisi mereka akan menyangka bahwa mereka adalah orang-orang kaya. Kalaupun mereka meminta bantuan kepada orang lain, maka mereka meminta tidak dengan memaksa sehingga harus merendahkan diri dan memohon belas kasih dan lain sebagainya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“لَيْسَ الْمِسْكِينُ الَّذِي تَرُدُّهُ التَّمْرَةُ وَالتَّمْرَتَانِ، وَاللُّقْمَةُ وَاللُّقْمَتَانِ، إِنَّمَا الْمِسْكِينُ الْمُتَعَفِّفُ”

“Bukan orang miskin yang hakiki adalah orang yang ditolak oleh sebutir kurma dan dua butir kurma, dan ditolak oleh sesuap atau dua suap makanan, akan tetapi miskin (yang sejati/hakiki) adalah yang menjaga harga diri (tidak meminta-minta)” (HR Al-Bukhari no 4539)

Dalam riwayat yang lain :

لَيْسَ الْمِسْكِيْنُ الَّذِي تَرُدُّهُ الأُكْلَةُ وَالأُكْلَتَانِ وَلَكِنَ الْمِسْكِيْنَ الَّذِي لَيْسَ لَهُ غِنًى وَيَسْتَحْيِي

“Bukanlah miskin yang ditolak oleh sesuap atau dua suap makanan, akan tetapi miskin adalah yang tidak berkecukupan dan dia malu”(HR Al-Bukhari no 1476)

Dalam riwayat yang lain

لَيْسَ الْمِسْكِيْنُ الَّذِي يَطُوْفُ عَلَى النَّاسِ تَرُدُّهُ اللُّقْمَةُ وَاللُّقْمَتَانِ وَالتَّمْرَةُ وَالتَّمْرَتَانِ وَلَكِنَّ الْمِسْكِيْنَ الَّذِي لاَ يَجِدُ غِنًى يُغْنِيْهِ وَلاَ يُفْطَنُ بِهِ فَيُتَصَدَّقَ عَلَيْهِ وَلاَ يَقُوْمُ فَيَسْأَلَ النَّاسَ

“Bukanlah miskin yang keliling meminta-minta kepada manusia lalu ia ditolak dengan sesuap atau dua suap makanan dan sebutir dan dua butir kurma. Akan tetapi miskin adalah yang tidak mendapatkan kecukupan untuk mencukupinya dan tidak ada yang mengetahui kondisinya untuk memberi sedekah kepadanya, dan ia tidak berdiri meminta kepada masyarakat. (HR Al-Bukhari no 1479)

Orang yang keliling meminta-minta kepada mayarakat, tatkala ia mengetuk pintu lalu diberikan sebutir atau dua butir korma maka ia tertolak (pergi) menuju ke pintu yang lain (atau ia tertolak menuju pintu-pintu karena membutuhkan sesuap atau dua suap makanan), tentunya ia adalah orang yang miskin. Akan tetapi maksud Nabi shallallahu ‘alaihi wasalam adalah miskin yang hakiki, miskin yang sempurna kemiskinannya, miskin yang sangat parah, yang sesungguhnya, yaitu orang yang kekurangan akan tetapi tidak menampakkan kekurangannya karena malu untuk menjaga harga dirinya !!!

Karenanya :

–         Jika anda adalah orang yang menghadapi kesulitan hidup maka janganlah suka berkeluh kesah kepada manusia atau makhluk yang lain. Berkeluh kesahlah kepada Allah yang Maha Kaya, dan semuanya hanya dengan perintahnya “Kun” Fayakuun…!!!.

Sebagaimana perkataan Nabi Ya’qub ‘alaihis salaam tatkala diuji oleh Allah dengan kehilangan dua putranya Nabi Yusuf dan saudaranya. Maka Nabi Ya’qub ‘alaihis salaam berkata :

إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ

“Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku” (QS Yusuf : 86)

–         Jika anda ternyata harus tetap meminta tolong kepada orang lain, maka janganlah meminta pertolongan dengan memaksa, apalagi sampai merendahkan dan menghinakan diri…, akan tetapi tetap berusaha dan berdoa untuk mendapatkan solusi.

–         Jika anda memiliki kelebihan harta maka selain anda memberikan sumbangan/bantuan kepada orang yang menunjukkan dan menceritakan kesulitan dan kebutuhannya, akan tetapi jangan lupa agar anda juga mencari orang-orang miskin yang mulia, yang tidak meminta-minta karena malu dan menjaga harga diri mereka. Cari tahu kebutuhan-kebutuhan mereka melalui sahabat-sahabatnya.

–         Jika anda memiliki sedikit keuangan, maka jangan enggan untuk menyumbang, jangan sampai berkata : “Kalau sudah kaya baru aku bersedekah…”, atau berkat
a : “Aku hanya punya sedikit, dan apa manfaatnya sumbangan sedikit ini, tunggu hingga aku bisa mengumpulkan yang banyak…”. Karena bagaimanapun nominal sumbangan tentu tetap bermanfaat dan bernilai di sisi Allah. Meskipun jumlah sumbangan kecil akan tetapi jika banyak yang melakukannya maka akan sangat bermanfaat bagi saudara-saudara kita yang miskin.

Intinya : Jika anda sedih melihat orang yang meminta-minta…maka ketahuilah ada saudara-saudara anda yang juga rajin beribadah…kondisnya sangat miskin…akan tetapi engkau tidak mengetahuinya…atau engkau belum mengetahuinya…cari tahulah siapa dan dimana dia…ulurkan tanganmu kepadanya…bahagiakan hatinya dengan hadiah dan pemberianmu…

Kota Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, 05-02-1435 H / 08-12-2013 M
Abu Abdil Muhsin Firanda
www.firanda.com

ShareTweetPin

Related Posts

apa itu sabar dan macam sabar
TASHFIYAH

Apa Itu Sabar Dan Apa Saja Bentuk-Bentuk Sabar?

April 4, 2021
TASHFIYAH

Menceraikan Dunia

August 13, 2020
Waspadalah Terhadap Syahwat, Sebagaimana Engkau Waspada Pada Syuhbat
TASHFIYAH

Waspadalah Terhadap Syahwat, Sebagaimana Engkau Waspada Pada Syuhbat

January 4, 2019
TASHFIYAH

MELAWAN LUPA

February 26, 2015
TASHFIYAH

Angka Sial ?

November 29, 2014
TASHFIYAH

Terpedaya Dengan Luasnya Kemurahan dan Pengampunan Allah

November 22, 2014
Next Post

BANYOLAN KAUM SYI'AH (bag 10) - NABI MENJULUKI AISYAH : KELEDAI & SI HITAM

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Maheer Maheer Maheer

TENTANG KAMI

Website resmi Ustadz Firanda Andirja hafizahullah untuk menebarkan dakwah tauhid dan sunnah di Republik Indonesia. Website ini dikelola oleh tim IT UFA Official.

Follow us

RECENT NEWS

  • Anjuran Mendamaikan yang Bersengketa
  • Allah Tidak Menerima Sesajen yang Mengandung Kesyirikan – Faidah Tafsir Surat Al-An’am: 13
  • Hukum Puasa Pada Hari Jum’at Saja
  • Allah Al Ahad – Yang Maha Esa

CATEGORIES

  • ADAB DAN AKHLAK
  • ALQURAN
  • AQIDAH
  • BANTAHAN
  • BELAJAR BAHASA ARAB
  • DOA DAN DZIKIR
  • EBOOK
  • FIQIH
  • FIRQAH
  • HADIS
  • HAJI DAN UMROH
  • HALAL HARAM
  • INFO
  • JADWAL UFA24 LIVE
  • KELUARGA
  • KHOTBAH
  • KHOTBAH NABAWI
  • KISAH
  • KITABUL JAMI'
  • MANHAJ
  • NASIHAT
  • PUASA
  • RAMADHAN
  • SHALAT
  • SIROH NABI
  • STATUS FACEBOOK
  • TANYA-JAWAB
  • TASHFIYAH
  • THAHARAH
  • UN
  • uncategory
  • USHUL FIQH
  • VIDEO

NEWSLETTER

  • HOME
  • AQIDAH
  • BANTAHAN
  • SIROH NABI
  • KAJIAN KITAB
  • UFA LIVE 24
  • PODCAST
  • AL-QURAN

© 2023 Firanda Andirja Official

No Result
View All Result
  • HOME
  • AQIDAH
  • BANTAHAN
  • SIROH NABI
  • KAJIAN KITAB
  • UFA LIVE 24
  • PODCAST
  • AL-QURAN

© 2023 Firanda Andirja Official

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?