ArtMagz
  • Home
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Ebook
  • Bantahan
No Result
View All Result
ArtMagz
  • Home
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Ebook
  • Bantahan
No Result
View All Result
ArtMagz
No Result
View All Result
Home TASHFIYAH

Si Miskin Yang Mulia…Carilah & Bantulah Dia…

admin by admin
Juni 5, 2020
in TASHFIYAH
0
Si Miskin Yang Mulia…Carilah & Bantulah Dia…
Share on FacebookShare on Twitter

Orang yang mulia adalah orang yang berusaha menjaga harga dirinya, ia tetap menjaga rasa malunya, meskipun menghadapi kesulitan hidup, akan tetapi ia tetap berusaha menyembunyikan kesulitan yang ia hadapi…ia bukanlah orang yang suka berkeluh kesah kepada orang lain…apalagi meminta-minta kepada orang lain…, inilah sifat para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yaitu kaum muhajirin radhiallahu ‘anhum. Allah berfirman

لِلْفُقَرَاءِ الَّذِينَ أُحْصِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ لا يَسْتَطِيعُونَ ضَرْبًا فِي الأرْضِ يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ أَغْنِيَاءَ مِنَ التَّعَفُّفِ تَعْرِفُهُمْ بِسِيمَاهُمْ لا يَسْأَلُونَ النَّاسَ إِلْحَافًا وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ

“(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang Kaya karena memelihara diri dari minta-minta. kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka Sesungguhnya Allah Maha Mengatahui” (QS Al-Baqoroh : 273)

Related Post

mendamaikan sengketa

Anjuran Mendamaikan yang Bersengketa

Januari 14, 2022
sesajen untuk berhala dan jin

Allah Tidak Menerima Sesajen yang Mengandung Kesyirikan – Faidah Tafsir Surat Al-An’am: 13

Januari 10, 2022

Jadwal Siaran UF Live 24 di YouTube – Januari 2023

Januari 4, 2023

Hukum Puasa Pada Hari Jum’at Saja

Desember 31, 2021

Ibnu Katsir menyebutkan bahwa ayat ini tentang kaum muhajirin, yang tatkala berhijroh ke kota Madinah mereka dalam kondisi miskin karena harus meninggalkan harta yang selama ini mereka kumpulkan di Mekah. Akan tetapi mereka tetap menjaga harga diri mereka dan tidak meminta-minta kepada masyarakat.

 

Kultsum bin ‘Amr At-Taghlibi berkata

إِنَّ الْكَرِيْمَ لَيُخْفِي عَنْكَ عُسْرَتَهُ      حَتَّى تَرَاهُ غَنِيًّا وَهُوَ مَجْهُوْدُ

Orang yang mulia sungguh akan menyembunyikan kesulitannya darimu….
Hingga engkau mengiranya kaya padahal dia dalam kesulitan

وَلِلْبَخِيْلِ عَلَى أَمْوَالِهِ عِلَلُ           زُرْقُ الْعُيُوْنِ عَلَيْهَا أَوْجُهٌ سُوْدُ

Orang pelit meskipun banyak hartanya akan tetapi pada dirinya banyak penyakit…
(sampai) biru matanya dengan wajah yang hitam…..

إِذَا تَكَرَّمْتَ عَنْ بَذْلِ الْقَلِيْلِ وَلَمْ     تَقْدِرْ عَلَى سَعَةٍ لَمْ يَظْهَرِ الْجُوْدُ

Jika engkau enggan berkorban/menyumbang yang sedikit…sementara engkau tidak mampu untuk memberikan yang banyak…maka tidak akan nampak kedermawanan

بُثَّ النَّوَالَ وَلاَ تَمْنَعُكَ قِلََّتُهُ     فَكُلُّ مَا سَدَّ فَقْرًا فَهُوَ مَحْمُوْدُ

Tebarkanlah pemberian/sedekah dan jangan engkau terhalang karena sedikitnya…
Semua pemberian yang menutupi kemiskinan maka terpuji…

 
Karenanya Allah memerintahkan kita untuk mencari orang-orang yang seperti ini, yaitu orang-orang yang dalam kondisi kesulitan akan tetapi tetap berusaha menjaga harga dirinya dengan tidak meminta-minta kepada orang lain. Sampai-sampai orang yang tidak mengerti kondisi mereka akan menyangka bahwa mereka adalah orang-orang kaya. Kalaupun mereka meminta bantuan kepada orang lain, maka mereka meminta tidak dengan memaksa sehingga harus merendahkan diri dan memohon belas kasih dan lain sebagainya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“لَيْسَ الْمِسْكِينُ الَّذِي تَرُدُّهُ التَّمْرَةُ وَالتَّمْرَتَانِ، وَاللُّقْمَةُ وَاللُّقْمَتَانِ، إِنَّمَا الْمِسْكِينُ الْمُتَعَفِّفُ”

“Bukan orang miskin yang hakiki adalah orang yang ditolak oleh sebutir kurma dan dua butir kurma, dan ditolak oleh sesuap atau dua suap makanan, akan tetapi miskin (yang sejati/hakiki) adalah yang menjaga harga diri (tidak meminta-minta)” (HR Al-Bukhari no 4539)

Dalam riwayat yang lain :

لَيْسَ الْمِسْكِيْنُ الَّذِي تَرُدُّهُ الأُكْلَةُ وَالأُكْلَتَانِ وَلَكِنَ الْمِسْكِيْنَ الَّذِي لَيْسَ لَهُ غِنًى وَيَسْتَحْيِي

“Bukanlah miskin yang ditolak oleh sesuap atau dua suap makanan, akan tetapi miskin adalah yang tidak berkecukupan dan dia malu”(HR Al-Bukhari no 1476)

Dalam riwayat yang lain

لَيْسَ الْمِسْكِيْنُ الَّذِي يَطُوْفُ عَلَى النَّاسِ تَرُدُّهُ اللُّقْمَةُ وَاللُّقْمَتَانِ وَالتَّمْرَةُ وَالتَّمْرَتَانِ وَلَكِنَّ الْمِسْكِيْنَ الَّذِي لاَ يَجِدُ غِنًى يُغْنِيْهِ وَلاَ يُفْطَنُ بِهِ فَيُتَصَدَّقَ عَلَيْهِ وَلاَ يَقُوْمُ فَيَسْأَلَ النَّاسَ

“Bukanlah miskin yang keliling meminta-minta kepada manusia lalu ia ditolak dengan sesuap atau dua suap makanan dan sebutir dan dua butir kurma. Akan tetapi miskin adalah yang tidak mendapatkan kecukupan untuk mencukupinya dan tidak ada yang mengetahui kondisinya untuk memberi sedekah kepadanya, dan ia tidak berdiri meminta kepada masyarakat. (HR Al-Bukhari no 1479)

Orang yang keliling meminta-minta kepada mayarakat, tatkala ia mengetuk pintu lalu diberikan sebutir atau dua butir korma maka ia tertolak (pergi) menuju ke pintu yang lain (atau ia tertolak menuju pintu-pintu karena membutuhkan sesuap atau dua suap makanan), tentunya ia adalah orang yang miskin. Akan tetapi maksud Nabi shallallahu ‘alaihi wasalam adalah miskin yang hakiki, miskin yang sempurna kemiskinannya, miskin yang sangat parah, yang sesungguhnya, yaitu orang yang kekurangan akan tetapi tidak menampakkan kekurangannya karena malu untuk menjaga harga dirinya !!!

Karenanya :

–         Jika anda adalah orang yang menghadapi kesulitan hidup maka janganlah suka berkeluh kesah kepada manusia atau makhluk yang lain. Berkeluh kesahlah kepada Allah yang Maha Kaya, dan semuanya hanya dengan perintahnya “Kun” Fayakuun…!!!.

Sebagaimana perkataan Nabi Ya’qub ‘alaihis salaam tatkala diuji oleh Allah dengan kehilangan dua putranya Nabi Yusuf dan saudaranya. Maka Nabi Ya’qub ‘alaihis salaam berkata :

إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ

“Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku” (QS Yusuf : 86)

–         Jika anda ternyata harus tetap meminta tolong kepada orang lain, maka janganlah meminta pertolongan dengan memaksa, apalagi sampai merendahkan dan menghinakan diri…, akan tetapi tetap berusaha dan berdoa untuk mendapatkan solusi.

–         Jika anda memiliki kelebihan harta maka selain anda memberikan sumbangan/bantuan kepada orang yang menunjukkan dan menceritakan kesulitan dan kebutuhannya, akan tetapi jangan lupa agar anda juga mencari orang-orang miskin yang mulia, yang tidak meminta-minta karena malu dan menjaga harga diri mereka. Cari tahu kebutuhan-kebutuhan mereka melalui sahabat-sahabatnya.

–         Jika anda memiliki sedikit keuangan, maka jangan enggan untuk menyumbang, jangan sampai berkata : “Kalau sudah kaya baru aku bersedekah…”, atau berkata : “Aku hanya punya sedikit, dan apa manfaatnya sumbangan sedikit ini, tunggu hingga aku bisa mengumpulkan yang banyak…”. Karena bagaimanapun nominal sumbangan tentu tetap bermanfaat dan bernilai di sisi Allah. Meskipun jumlah sumbangan kecil akan tetapi jika banyak yang melakukannya maka akan sangat bermanfaat bagi saudara-saudara kita yang miskin.

Intinya : Jika anda sedih melihat orang yang meminta-minta…maka ketahuilah ada saudara-saudara anda yang juga rajin beribadah…kondisnya sangat miskin…akan tetapi engkau tidak mengetahuinya…atau engkau belum mengetahuinya…cari tahulah siapa dan dimana dia…ulurkan tanganmu kepadanya…bahagiakan hatinya dengan hadiah dan pemberianmu…

Kota Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, 05-02-1435 H / 08-12-2013 M
Abu Abdil Muhsin Firanda
www.firanda.com

Donation

Buy author a coffee

Donate
admin

admin

Related Posts

mendamaikan sengketa
ADAB DAN AKHLAK

Anjuran Mendamaikan yang Bersengketa

by admin
Januari 14, 2022
sesajen untuk berhala dan jin
AQIDAH

Allah Tidak Menerima Sesajen yang Mengandung Kesyirikan – Faidah Tafsir Surat Al-An’am: 13

by admin
Januari 10, 2022

Jadwal Siaran UF Live 24 di YouTube – Januari 2023

by admin
Januari 4, 2023
Next Post
BANYOLAN KAUM SYI’AH (bag 10) – NABI MENJULUKI AISYAH : KELEDAI & SI HITAM

BANYOLAN KAUM SYI'AH (bag 10) - NABI MENJULUKI AISYAH : KELEDAI & SI HITAM

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos-pos Terbaru

  • Anjuran Mendamaikan yang Bersengketa
  • Allah Tidak Menerima Sesajen yang Mengandung Kesyirikan – Faidah Tafsir Surat Al-An’am: 13
  • Jadwal Siaran UF Live 24 di YouTube – Januari 2023

Categories

  • ADAB DAN AKHLAK
  • AL QURAN
  • AQIDAH
  • BANTAHAN
  • BELAJAR BAHASA ARAB
  • DOA DAN DZIKIR
  • EBOOK
  • FIQIH
  • FIRQAH
  • HADIS
  • HAJI DAN UMROH
  • HALAL HARAM
  • INFO
  • JADWAL UFA24 LIVE
  • KELUARGA
  • KHOTBAH NABAWI
  • KHUTBAH
  • KISAH
  • KITABUL JAMI'
  • MANHAJ
  • NASIHAT
  • PUASA
  • RAMADHAN
  • SHALAT
  • SIROH NABI
  • STATUS FACEBOOK
  • TANYA-JAWAB
  • TASHFIYAH
  • THAHARAH
  • UN
  • Uncategorized
  • uncategory
  • USHUL FIQH
  • VIDEO

Copyright © 2025 Firanda Andirja Official

No Result
View All Result
  • Home
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Ebook
  • Bantahan

Copyright © 2025 Firanda Andirja Official