Ustadz Firanda Andirja
  • HOME
  • AL QURAN
  • AQIDAH
  • BANTAHAN
  • FIQIH
  • KHUTBAH
  • SIROH NABI
No Result
View All Result
Ustadz Firanda Andirja
  • HOME
  • AL QURAN
  • AQIDAH
  • BANTAHAN
  • FIQIH
  • KHUTBAH
  • SIROH NABI
No Result
View All Result
Ustadz Firanda Andirja

8 SIKAP MENGATASI FITNAH DAN TUDUHAN

admin by admin
October 21, 2013
in TASHFIYAH
Reading Time: 2 mins read
0

Oleh: Ustadz Fariq Gasim Anuz

Mungkin diantara kita selama hidup pernah difitnah atau dituduh. Ada yang dituduh sebagai pembohong, egois, tidak punya perasaan, pengkhianat, pencuri, dituduh selingkuh, dikatakan dzalim, munafik, sesat atau tuduhan-tuduhan lainnya.
Termasuk dzalim, menuduh dan memfitnah orang lain dengan sesuatu yang tidak dilakukannya. Jika anda dituduh dan difitnah oleh seseorang padahal anda merasa yakin tidak bersalah maka ada delapan sikap yang sebaiknya kita lakukan:

Pertama, hendaklah kita cek dan kita pelajari lagi jangan-jangan yang dituduhkan orang lain itu benar. Jika ternyata kita salah maka jangan malu dan jangan gengsi untuk mengakui kesalahan dan mengikuti kebenaran meskipun cara orang yang menasehati kita kasar atau mungkin bermaksud tidak baik.

Kedua,memperbaiki ucapan atau tindakan kita yang menjadi penyebab orang memfitnah kita. Misalkan bendahara Masjid dituduh mencuri uang kas Masjid disebabkan tidak transparannya laporan keuangan maka hendaknya dibuat laporan yang rapi dan jelas. Jika seorang dituduh “nakal” karena sering bergaul dengan orang-orang “nakal” maka selektiflah dalam memilih sahabat.

Related Post

Apa Itu Sabar Dan Apa Saja Bentuk-Bentuk Sabar?

Menceraikan Dunia

Waspadalah Terhadap Syahwat, Sebagaimana Engkau Waspada Pada Syuhbat

MELAWAN LUPA

Ketiga, ingatlah akan aib dan dosa kita. Syaikh Salim Al Hilali berkata, ”  Kalau anda bersih dari kesalahan yang dituduhkan itu, tapi sejatinya anda tidak selamat dari kesalahan-kesalahan lain karena sesungguhnya manusia itu memiliki banyak kesalahan. Kesalahanmu yang Allah tutupi dari manusia jumlahnya lebih banyak. Ingatlah akan nikmat Allah ini dimana Ia tidak perlihatkan kepada si penuduh kekurangan-kekuranganmu lainnya…” (Dinukil dari buku Ar Riyaa halaman 68)

Keempat, hendaklah kita merenung dan mengevaluasi kesalahan dan dosa-dosa kita baik yang berhubungan dengan muamalah antara manusia ataupun dosa-dosa antara kita dengan Allah. Tuduhan dan fitnahan bisa jadi merupakan teguran agar kita kembali dan bertaubat kepada Allah.

Kelima, jika kita sabar dan ikhlas semoga tuduhan dan fitnahan ini dapat mengurangi/ menghapus dosa, menambah pahala dan meningkatkan derajat kita di sisi-Nya.

Keenam, doakanlah si penuduh agar Allah beri petunjuk dan jika memungkinkan nasehatilah dia dengan secara langsung maupun secara sindiran agar dia bisa sadar dan bertaubat. Maafkan dia tapi kita boleh membalas untuk suatu kemaslahatan asalkan tidak melampaui batas. (Lihat Surah Asy Syuuraa 40-43). Jika terpaksa, doakanlah keburukan untuk si dzalim agar ia menjadi sadar dan bertaubat.

Ketujuh, shalatlah istikharah untuk meminta bimbingan Allah cara yang tepat untuk mengklarifikasi atau membela diri. Meladeni dan membantah, terkadang justru membuka pintu keburukan untuk kita. Bisa jadi klarifikasi tanpa menyebutkan tentang tuduhan mengenai dirinya dan tanpa menyebutkan nama penuduh akan banyak memberikan manfaat untuk umat.

Kedelapan, yakinlah musibah tuduhan merupakan kebaikan untuk anda. Si penuduh yang merugi karena dia telah melakukan kejahatan dan berhak memperoleh adzab-Nya. Allah berfirman yang artinya, “… Janganlah kamu mengira berita (bohong) itu buruk bagi kamu bahkan itu baik bagi kamu. Setiap orang dari mereka akan mendapatkan dosa yang diperbuatnya…” (Surah An Nuur 11)
“Sungguh, orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan baik, yang lengah dan beriman (dengan tuduhan berzina), mereka dilaknat di dunia dan akhirat, dan mereka akan mendapat adzab yang besar” (Surah An Nuur 23)

Semoga kita menjadi orang yang takut kepada Allah dengan tidak mudah menuduh orang lain tanpa bukti dan jika kita difitnah dapat mensikapinya dengan bijaksana.

 

Share212Tweet133Send

Related Posts

apa itu sabar dan macam sabar
TASHFIYAH

Apa Itu Sabar Dan Apa Saja Bentuk-Bentuk Sabar?

Tentang Sabar Dan Macam-macam Sabar Oleh Ustadz DR. Firanda Andirja, Lc. MA Artikel ini adalah cuplikan dari buku Syarah Kitab...

by admin
April 4, 2021
Menceraikan Dunia
TASHFIYAH

Menceraikan Dunia

Sudahkah Anda Menceraikan Dunia ? Abu Bakar At-Thurtusi rahimahullah berkata sebagaimana dinukil oleh Imam An-Nawawi di muqoddimah kitab beliau Riyaadus...

by admin
August 13, 2020
Next Post
Ada Apa Dengan Radio Rodja & Rodja TV (bag 6)? – STANDAR GANDA !!!

Ada Apa Dengan Radio Rodja & Rodja TV (bag 6)? - STANDAR GANDA !!!

Comments 0

  1. dikin says:
    12 years ago

    na’am ustad,jazakumullahu khyron katsiron ats nasehatnya

    Reply

Leave a Reply to dikin Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent News

mendamaikan sengketa

Anjuran Mendamaikan yang Bersengketa

January 14, 2022
sesajen untuk berhala dan jin

Allah Tidak Menerima Sesajen yang Mengandung Kesyirikan – Faidah Tafsir Surat Al-An’am: 13

January 10, 2022

Jadwal Siaran UF Live 24 di YouTube – Januari 2023

January 3, 2022
hukum puasa hari jumat

Hukum Puasa Pada Hari Jum’at Saja

December 31, 2021

Website resmi Ustadz Dr. Firanda Andirja Abidin, Lc., M.A. Dikelola oleh tim IT resmi Ustadz Firanda Official.

About

  • About Us
  • Site Map
  • Contact Us
  • Career

Policies

  • Help Center
  • Privacy Policy
  • Cookie Setting
  • Term Of Use

Join Our Newsletter

Copyright © 2025 by UFA Official.

Facebook-f Twitter Youtube Instagram

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Landing Page
  • Support Forum
  • Buy JNews
  • Contact Us

© 2025 Firanda Andirja - Menebarkan cahaya tauhid & sunnah.