Barang siapa yang mengamati ajaran seluruh agama dan aliran maka ia akan jelas mendapati bahwa hampir semua agama (atau bahkan seluruhnya) meletakkan konsep keselamatan dengan dua hal yang terpenting : (1) Melaksanakan amal sholeh dan kebajikan-kebajikan yang diperintahkan oleh agama atau Tuhan, dan (2) Bertobat dari kesalahan-kesalahan akibat melanggar perintah atau melaksanakan larangan Tuhan.
Demikian pula barang siapa yang membaca kitab suci kaum Kristen maka ia juga akan mendapati konsep keselamatan tersebut.
(1) Konsep Keselamatan Menurut Perjanjian Lama
Penganut Kristen mengaku bahwa agama Kristen merupakan kelanjutan dari agama Yahudi dan sebagai penyempurna. Karenanya kitab suci Yahudi tetap digandengkan bersama kitab injil, dan dinamakan dengan “Perjanjian Lama”, sedangkan injil dinamakan kitab “Perjanjian Baru”.
Yesus berkata (Matius 5 : 17-19) : (((17) “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. (18)Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. (19) Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga))
Mari kita lihat konsep keselamatan menurut Taurot (kitab perjanjian lama).
– (Raja-Raja II, 17 : 13) : (((13) TUHAN telah memperingatkan kepada orang Israel dan kepada orang Yehuda dengan perantaraan semua nabi dan semua tukang tilik: “Berbaliklah kamu dari pada jalan-jalanmu yang jahat itu dan tetaplah ikuti segala perintah dan ketetapan-Ku, sesuai dengan segala undang-undang yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyangmu dan yang telah Kusampaikan kepada mereka dengan perantaraan hamba-hamba-Ku, para nabi.” (14) Tetapi mereka tidak mau mendengarkan, melainkan mereka menegarkan tengkuknya seperti nenek moyangnya yang tidak percaya kepada TUHAN, Allah mereka. (15) Mereka menolak ketetapan-Nya dan perjanjian-Nya, yang telah diadakan dengan nenek moyang mereka, juga peraturan-peraturan-Nya yang telah diperingatkan-Nya kepada mereka; mereka mengikuti dewa kesia-siaan, sehingga mereka mengikuti bangsa-bangsa yang di sekeliling mereka, walaupun TUHAN telah memerintahkan kepada mereka: janganlah berbuat seperti mereka itu.(16) Mereka telah meninggalkan segala perintah TUHAN, Allah mereka, dan telah membuat dua anak lembu tuangan; juga mereka membuat patung Asyera, sujud menyembah kepada segenap tentara langit dan beribadah kepada Baal. (17) Tambahan pula mereka mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban dalam api dan melakukan tenung dan telaah dan memperbudak diri dengan melakukan yang jahat di mata TUHAN, sehingga mereka menimbulkan sakit hati-Nya.(18) Sebab itu TUHAN sangat murka kepada Israel, dan menjauhkan mereka dari hadapan-Nya; tidak ada yang tinggal kecuali suku Yehuda saja. (19)Juga Yehuda tidak berpegang pada perintah TUHAN, Allah mereka, tetapi mereka hidup menurut ketetapan yang telah dibuat Israel, (20) jadi TUHAN menolak segenap keturunan Israel: Ia menindas mereka dan menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok-perampok, sampai habis mereka dibuang-Nya dari hadapan-Nya))
Ayat ini sangat jelas bahwa jika tidak ingin dimurkai oleh Tuhan maka harus mengikuti perintah Tuhan dengan menjalankan perintahNya dan meninggalkan larangan-Nya. Barang siapa yang terjerumus para larangan-Nya maka harus berbalik (meninggalkan dan bertobat). Dan inilah konsep keselamatan seluruh para nabi
– (Nehemia 1 : 9) : ((Tetapi bila kamu berbalik kepada-Ku dan tetap mengikuti perintah-perintah-Ku serta melakukannya, maka sekalipun orang-orang buanganmu ada di ujung langit, akan Kukumpulkan mereka kembali dan Kubawa ke tempat yang telah Kupilih untuk membuat nama-Ku diam di sana))
– (Yeremia : 3 : 12-13) : (( (12) Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke utara, katakanlah: Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah firman TUHAN. Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati, demikianlah firman TUHAN, tidak akan murka untuk selama-lamanya. (13)Hanya akuilah kesalahanmu, bahwa engkau telah mendurhaka terhadap TUHAN, Allahmu, telah melampiaskan cinta berahimu kepada orang-orang asing di bawah setiap pohon yang rimbun, dan tidak mendengarkan suara-Ku, demikianlah firman TUHAN.”))
Sangat jelas dalam ayat ini bahwasanya diantara jalan keselamatan dari murka Tuhan adalah dengan bertaubat, yaitu dengan kembali kepadaNya dan mengakui kesalahan.
– (Mazmur 51 : 8-9) di dalam sub judul “Pengakuan dosa”, Nabi Daud ‘alaihis salam berkata ((Sesungguhnya Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku. Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju))
Ayat ini sangat jelas bahwa Nabi Dawud meminta ampunan Allah tanpa perlu perantara Yesus. Apakah pengampunan dosanya ditunda oleh Tuhan hingga Tuhan mengutus anak-Nya Yesus??
(2) Konsep Keselamatan Menurut Injil (Perjanjian Baru)
Yesus selalu memotivasi pengikutnya untuk beramal sholeh dan bertaubat dari kesalahan. Inilah jalan keselamatan menurut Yesus.
– Tatkala ada seorang wanita pezina yang bertaubat dengan mengalirkan tangisan taubatnya maka Yesus berkata kepadanya ((…tetapi dia (sang wanita-pen) membasahi kaki-Ku dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya….Dosanya yang banyak telah diampuni….Lalu Ia berkata kepada perempuan itu : “Dosamu telah diampuni”…)) (lihat Lukas 7 : 44-48)
Ini menunjukkan bahwa seseorang telah diampuni oleh Allah meskipun sebelum Yesus disalib, sebelum terjadi penebusan dosa !!
– Yesus menganjurkan berbagai amalan sholeh untuk bisa meraih kehidupan kekal di surga. (Matius 19 : 16- ) : (((16) Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” (17)Jawab Yesus: “Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah.” (18) Kata orang itu kepada-Nya: “Perintah yang mana?” Kata Yesus: “Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, (19) hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (20)Kata orang muda itu kepada-Nya: “Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?” (21) Kata Yesus kepadanya: “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” (22)Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya. (23) Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. (24)Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (25)Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” (26) Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.”))
Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa untuk masuk surga bukanlah perkara yang ringan, akan tetapi harus turut kepada perintah Allah untuk menjalankan amalan-amalan sholeh. Bahkan butuh pengorbanan. Yesus berkata selanjutnya (Matius 19 : 29) ((Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal))
Karenanya konsep keselamatan gaya baru yang dicetuskan oleh Pihak Kristen dengan datangnya Yesus untuk disalib, sehingga darahnya merupakan penebus dosa-dosa, sungguh merupakan konsep yang sangat aneh, yang menyelisihi konsep Yesus. Ternyata aqidah penebusan dosa yang diagungkan oleh kaum Kristen pada hekekatanya merupakan aqidah kreasi Paulus. Karenanya Pauluslah yang paling menggembar-gemborkan konsep “penebusan dosa” ini. Diantara perkataan-perkataan Paulus :
– Roma 5 : 19: ((Jadi sama seperti ketidaktaatan satu orang (yaitu Adam-pen) semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi benar)).
– Korintus I, 15 : 3-4: ((Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan kitab suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari ketiga, sesuai dengan Kitab Suci)).
– Timotius I, 2 : 6 : ((yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia))
– Roma 3 : 23-24: ((Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus))
– Ibrani 9 : 12-14 : ((dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri….betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sebagai persembahan yang tidak bercacat…))
Aqidah ini menjadikan setiap orang Kristen PeDe untuk masuk surga meskipun melakukan kemaksiatan dan dosa-dosa. Sebanyak dosa apapun yang dilakukan oleh seorang Kristiani toh telah ditebus oleh Yesus !!! Aqidah ini meskipun menyimpang akan tetapi sangat menarik para pelaku kemaksiatan karena dosa-dosa telah ditebus oleh Yesus. Berkata murid Paulus (Surat Yohanes Yang Pertama 4 : 10) : ((Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita))
Berikut ini pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada kaum Kristen, yang menunjukkan akan kerancuan aqidah ini. Semoga bisa menjadi bahan renungan…agar kaum Kristen terantarkan kepada hidayah Islam
1. Jika karena kesalahan Adam ‘alaihis salam maka dosanya diwarisi oleh seluruh umat manusia, maka apakah ini merupakan keadilan?, keadilan yang disyari’atkan oleh Tuhan Kristus yang maha kasih??. Ataukah ini merupakan bentuk kedzoliman karena membebankan kesalahan seseorang kepada banyak orang yang sama sekali tidak turut andil dalam kesalahan tersebut ??
2. Bukankah Adam seorang Nabi yang mulia?. Lantas jika ia berbuat dosa apakah ia tidak bertaubat??. Jika seseorang diantara kita yang lemah imannya begitu mudah untuk bertaubat jika melakukan kesalahan, lantas bagaimana lagi dengan Nabi Adam?. Lantas jika Adam telah bertaubat apakah Allah akan menerima taubatnya??. Kasihnya Tuhan Bapa melazimkan Allah akan menerima taubatnya. Jika Adam telah diterima taubatnya lantas dosa apa yang ia wariskan kepada seluruh anak keturunannya?
3. Jika Yesus adalah Bapa, maka tentu bisa dikatakan bahwa yang disalib adalah Bapa !!!. Ini merupakan konsekuensi dari konsep trinitas. Karenanya artikel ini saya beri judul “Tuhan Bapa disalib”
4. Jika Yesus Disalib untuk menebus dosa-dosa manusia, maka seharusnya Yesus tidak perlu sedih, tidak perlu takut tatkala disalib. Apalagi sampai mengeluh dan berkata, “Bapa kenapa Kau tinggalkan aku??”. Bahkan seharusnya Yesus gembira dengan penyaliban tersebut, karena tujuannya telah tercapai.?!
5. Jika Yesus disalib untuk menebus dosa-dosa umat manusia, maka seharusnya kaum Kristen berterimakasih kepada kaum yahudi dan para penyalib Yesus karena telah membantu Yesus dalam mencapai tujuannya.??!
6. Jika kayu salib dijadikan simbol untuk pengagungan Yesus, maka jika Yesus meninggal di kursi listrik maka tentunya kursi listrik yang akan diagungkan??
7. Jika Yesus adalah Tuhan tentunya ia akan bisa menyelamatkan dirinya dari penangkapan orang-orang yahudi??. Jika ia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri lantas bagaimana bisa menyelamatkan orang lain??. Mungkin kaum Kristen akan berkata, “Yesus memang tidak mau menyelamatkan dirinya karena ia memang harus disalib untuk menebus dosa” !!!
8. Jika Yesus diutus untuk menebus dosa warisan, lantas bagimana dengan nabi-nabi terdahulu sebelum Yesus??. Apakah jika ada yang bertaubat diantara mereka maka taubat dari dosanya tidak diterima??. Jika diterima lantas buat apa diutus Yesus untuk menebus??
9. Setelah Yesus mati lalu dikuburkan, maka kemanakah Tuhan Bapa tatkala itu??, apakah ikut mati bersama Yesus??, ikut dikubur bersama Yesus??, ataukah tatkala itu sedang meninggalkan jasad Yesus??. Jika Tuhan Bapa ikut meninggal bersama Yesus maka dunia berjalan tanpa Tuhan, dan jika Tuhan Bapa meninggalkan jasad Yesus maka tubuh Yesus tatkala itu terlepas dari nilai “Ketuhanan”??
Adapun aqidah Islam tentang Yesus (Nabi Isa ‘alaihis salaam) maka aqidah yang bersih dan selamat dari kontradiksi pemikiran dan pertanyaan-pertanyaan yang aneh. Kesimpulan aqidah Islam tentang Isa sebagai berikut (sebagaimana disarikan dari Al-Qur’an):
– Isa adalah seorang Nabi sebagaimana nabi-nabi yang telah mendahuluinya. Seorang manusia yang diutus oleh Allah.
إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (٥٩)
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), Maka jadilah Dia. (QS Ali ‘Imron : 59)
مَا الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ إِلا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ وَأُمُّهُ صِدِّيقَةٌ كَانَا يَأْكُلانِ الطَّعَامَ انْظُرْ كَيْفَ نُبَيِّنُ لَهُمُ الآيَاتِ ثُمَّ انْظُرْ أَنَّى يُؤْفَكُونَ (٧٥)
Al masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang Sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, Kedua-duanya biasa memakan makanan[433]. perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli Kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu). (QS Al-Maaidah : 75)
– Isa tidak disalib, akan tetapi ada orang yang diserupakan dengan nabi Isa, oleh Allah. Orang yang diserupakan inilah yang disalib. Adapun Nabi Isa maka Ia diangkat ke langit oleh Allah dan diselamatkan.
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا (١٥٧)بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا (١٥٨)
Dan karena Ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah[378]”, Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS An-Nisaa : 157-158)
– Nabi Adam bersalah karena memakan buah dari pohon terlarang, akan tetapi telah diampuni dosanya dan diterima taubatnya oleh Allah, maka tidak ada lagi yang namanya “dosa warisan”
فَتَلَقَّى آدَمُ مِنْ رَبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ (٣٧)
Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, Maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS Al-Baqoroh : 37)
– Masing-masing menanggung dosanya sendiri-sendiri dan tidak menanggung dosa orang lain, dan juga dosa warisan orang tua atau nenek moyang.
أَلا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى (٣٨)
(yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain (QS An-Najm : 37)
Ajaran Kristen mirip dengan Ajaran Murjiah yang memandang amalan bukan sebagai bagian dari iman.
Ajaran Kristen adalah buatan Paulus, bukan ajaran Yesus. Sebab apa yang diajarkan Paulus bertolak belakang dengan apa yang diajarkan Yesus. Paulus lah yang telah menyatakan Yesus sebagai Tuhan, membuat gagasan penebusan dosa, meniadakan hukum sunat, menghalalkan babi, dsb.
Jelas sekali ustadz
Ini termasuk bagian dari dakwah tauhid, mengajak manusia hanya beribadah kepada Allah dan mencegah manusia untuk berbuat syirik. Jarang kaum muslimin yang paham dalam membantah ahlul kitab, namun dengan adanya tulisan ini alhamdulillah dapat memberikan pencerahan
mantab sekali
semoga orang – orang kristen yang bersih hatinya membaca artikel ini, sehingga semoga mereka mendapat hidayah dan berpaling dari ajaran yang rancu