Sungguh beda antara seorang yang sholat hendak mencari kekhusyu’an dengan seseorang yang sholat hanya sekedar bisa terlepas dan terbebaskan dari beban kewajiban….
Orang yang bertekad sholat dengan khusyuk tentunya ia akan serius mempersiapkan dirinya…, segera ke mesjid…, sholat sunnah terlebih dahulu…, membaca Al-Qur’an… hingga hatinya siap bermunajat kepada Allah…
Adapun seseorang yang telah dikumandangkan adzan ia masih sibuk dengan dunia…, masih asyik bercengkerama dengan para sahabat dan tamunya…lalu begitu dikumandangkan iqomat iapun melompat bersegera dengan begitu semangat menuju mesjid, lalu masuk dalam sof sholat tatkala raka’at kedua atau ketiga, bahkan disertai deru nafas yang ngos-ngosan…sementara urusan dunia masih terngiang-ngiang di benaknya….lantas bagaimana bisa khusyuk??
Sudahkah kita setiap akan sholat berniat hendak meraih kekhusyu’an sehingga bisa merasakan ledzat dan indahnya bermunajat kepada Allah??? Jika Allah mengetahui tekad kita ini maka niscaya Allah akan memudahkan…
Sungguh menakjubkan Sa’id Ibnul Musayyib rahimahullah salah seorang ulama tabi’in yang pernah berkata :
ما أَذَّنَ المُؤَذِّنُ مُنْذُ ثَلاَثِيْنَ سَنَةً إلاَّ وَأَنَا فِي المَسْجِدِ
“Tidaklah mu’adzin mengumandangkan adzan semenjak 30 tahun kecuali saya sudah di masjid”
Ia juga berkata :
ماَ فَاتَتْنِي الصلاةُ في جَمَاعةٍ منذ أَربَعِيْنَ سَنَةً
“Aku tidak pernah ketinggalan sholat berjama’ah semenjak 40 tahun”
(Siyar A’laam An-Nubalaa’ 4/221)
Benar sekali, selama ini kita hanya melepaskan diri dari beban kewajiban kepada Allah, tidak peduli apakah sholat kita khusuk atau tidak.. dan jarang sekali kita sholat tepat waktu, sungguh godaan dunia yang hanya sekejap ini begitu dahsyat.. sehingga kita lupa bahwa setelah ini masih ada kehidupan yang abadi..
Semoga kita bisa istiqomah…
www TANGGALMUDA com