نَصِيحَةٌ أُسْدِيهَا لِلْمُعَدِّدِ *** فَاقْبَلْ بِهَا مِنْ نَاصِحٍ مُؤَيِّدِ
Sebuah nasehat yang kupersembahkan untuk praktisi poligami
Terimalah nasehat tersebut, nasehat dari seorang yang tulus dan mendukungmu (dalam berpoligami)
لأنَّهُ مِنْ سُنَّةِ الرَّسُولِ *** وَأَخْيَرِ الرِّجَالِ فَاسْمَعْ قُولِي
Karena poligami termasuk sunnah Rasulullah, sunnah lelaki yang terbaik
maka camkanlah nasehatku ini
وَمُوجِبُ التَّعَدُّدِ المَصْلَحَةُ*** لَا الْهَدْمُ لِلْبُيُوتِ وَالْمَفْسَدَةُ
Motivasi untuk berpoligami adalah untuk meraih kemaslahatan
Bukan untuk menghancurkan rumah tangga dan mendatangkan mafsadah
لَا تَهْدِمَنْ بَيْتًا لِبَيْتٍ غَيْرِهِ*** فَمَنْهَجُ الْعَاقِلِ حِفْظُ طَيْرِهِ
Janganlah sekali-kali engkau meruntuhkan sebuah rumah demi untuk membangun rumah yang lain
Metode orang yang berakal adalah menjaga rumahnya yang telah terbangun
إِذْ رُبَّمَا الْخَيْرَاتُ فِي أُولَاهُمُا *** وَالشَّرُّ كُلُّ الشَّرِّ فِي ثَانِيهِمَا
Karena bisa jadi seluruh kebaikan terdapat pada rumahmu yang pertama
dan seluruh keburukan pada rumah yang kedua
لا يُسْتَطَاعُ العَدْلُ بَيْنَ النِّسْوَةِ *** فِي الحُّبِّ وَالفِرَاشِ لا البَيْتُوتَةِ
Tidak mungkin keadilan dipraktikan diantara para istri dalam permasalahan cinta, bercampur/bersenggama, namun keadilan pada jatah menginap
فَلْتُظْهِرَنَّ العَدْلَ مَا اسْتَطَعْتَ *** وَلْتَكْتُمَنَّ الحُّبَّ إِنْ عَجَزْتَ
Maka hendaknya engkau menunjukan sikap adilmu semaksimal mungkin…
Dan hendaknya engkau menyembunyikan rasa cintamu jika kau tidak mampu berbuat adil…
فَالحُبُّ مَا فِي الْقَلْبِ مِنْ أَحْوَالِ *** وَالْعَدْلُ مَا يَظْهَرُ مِنْ أَفْعَالِ
Kecintaan adalah kondisi yang terdapat dalam hatimu
adapun keadilana adalah apa yang teraplikasikan dalam perbuatanmu
وَلْتَبْذُلُوا حُبَّكُمُ كَالنَهْرِ *** وَلا تَكُونُوا أَبَدًا كَالبِئْرِ
Hendaknya engkau menebar cintamu seperti sungai (yang mudah untuk diciduk airnya dari segala sisi oleh istri-istrimu seluruhnya-pen)
Dan janganlah engkau menebar cintamu seperti sumur (yang jika seseorang hendak mengambil airnya maka butuh bersusah payah untuk menurunkan embernya dengan menahan tali yang berat)
فَتُتْعِبُوا الزَّوْجَ لِنَيْلِ حُبِّكَ*** فَكُنْ كَرِيمًا أَيْ بِدُونِ سُؤْلِكَ
Sehingga engkau menyulitkan istrimu untuk merasakan cintamu…
Hendaknya engkau dermawan dalam menebar cintamu kepada istrimu tanpa harus ia memintanya kepadamu
وَالْتَمِسَنَّ الْعُذْرَ عِنْدَ الْغَيْرَةِ *** فَهْيَ كَحُزْنٍ مِنْ طِبَاعِ الْمَرْأَةِ
Berikanlah udzur kepada istrimu tatkala ia bersalah karena cemburu…
Kecemburuan adalah tabi’at seorang wanita sebagaimana tabi’at kesedihan…
فَغَيْرَةٌ تَغَيُّرٌ فِي الْقَلْبِ *** عِنْدَ اشْتِرَاكِ غَيْرِهَا فِي الْحُبِّ
Sungguh kecemburuan adalah perubahan hati ..,
tatkala ada wanita lain yang menyertainya dalam mencintaimu…
وَاسْتَعْمِلَنَّ الْعَقْلَ مَعْ زَوْجَاتِكَ *** تَهْنَأْ بِعَيْشٍ بَعْدُ فِي بُيُوتِكَ
Gunakanlah akal mu dalam mensikapi istri-istrimu…(bukan dengan emosi dan perasaan-pen)
maka engkau akan hidup bahagia di rumah-rumah (istri) mu…
إِيَّاكَ إِيَّاكَ مِنَ التَّخَوُّنِ *** لِلْأَهْلِ ذَاكَ شِيمَةٌ لِلْأَرْعَنِ
Waspadalah, jangan sekali-sekali engkau melakukan pengkhianatan/pembohongan terhadap istrimu…
sungguh hal itu merupakan perangai orang yang tolol
لَا تَطْلُبَنَّ عَثْرَةَ النِّسَاءِ*** فَإِنَّ ذَا مَجْلَبَةُ الشَّقَاءِ
Janganlah engkau mencari-cari kesalahan istri-istrimu…
Sungguh hal ini hanya mendatangkan penderitaan…
فَمَدْخَلُ الشَّيْطَانِ فِي الزِّيجَاتِ *** مِنْ سُوءِ ظَنِّ الزَّوْجِ وَالزَّوْجَاتِ
Pintu masuknya syaitan dalam rumah tangga…adalah sikap berprasangka buruk antara suami dan istri-istri…
وَلْتُرْفِقَنَّ بِالْقَوَارِيرِ التِي *** الكَسْرُ فِيهَا قَدْ يَقَعْ بِالْكِلْمَةِ
Hendaknya engkau lembut terhadap para wanita (yang diibaratkan seperti kaca)
Karena kaca tersebut bisa pecah hanya karena sebuah perkataan…
وَلْتُحْسِنَنَّ عِشْرَةَ الْعَوَانِي *** فَالأَسْرُ لا بِالْخَوْفِ بَلْ أَمَانِ
Hendaknya engkau berbuat baik dengan para tawananmu (yaitu para istrimu, karena istri disebut oleh Nabi ibarat seperti tawanan suami-pen)…
Menawan istrimu adalah bukan dengan ketakutan akan tetapi dengan memberikan rasa tentram kepadanya…
وَلْتَكُنِ الْعِشْرَةُ بِالْمَعْرُوفِ *** أَمْرُ الإِلَهِ السَّيْدِ الرَّؤُوفِ
Hendaknya engkau menggaulinya dengan baik…
karena ini merupakan perintah Allah yang Maha Lembut…
فَلِلرِّجَالِ عَلَى النِّسَا دَرَجَةُ *** تَحَامُلًا كَيْ تَسْتَمِرَّ الْبَهْجَةُ
Kaum lelaki lebih tinggi sederajat di atas para wanita…
dalam hal kesabaran dalam memikul beban, agar keindahan keluarga terus berlanjut
وَلَيْسَ ذَا كَفَّ الْأَذَى عَنْهُنَّ *** بَلْ بِاحْتِمَالٍ لِلْأَذَى مِنْهُنَّ
Dan bukanlah kesabaran tersebut dengan menahan diri dari mengganggu dan menyakiti para istri…
akan tetapi dengan bersabar dari gangguan yang timbul dari para istri…
تَوَسَّعُوا فِي الْمَالِ وَالْأَخْلَاقِ *** عَلَى النِّسَا دَوْمًا بِلَا شِقَاقِ
Bermudahlah dalam memberi harta dan dalam beraklak mulia kepada para wanita…senantiasalah demikian sehingga hilanglah perselisihan..
تَعَوَّدُوا الشُّكْرَ عَلَى الإِحْسَانِ *** لِخِدْمَةٍ مِنْهُنَّ كُلَّ آنِ
Biasakanlah dirimu untuk berterimakasih atas kebaikan
dan pelayanan dari istrimu..setiap saat…
عَلَيْكُمُ بِخِدْمَةِ النِّسَاءِ *** فَإِنَّهَا شِيمَةُ الَانْبِيَاءِ
Hendaknya kalian membantu para istri, sesungguhnya hal itu merupakan perangai para nabi…
وَلَا تَقُلْ رُجُولَتِي رُجُولَتِي *** إِذْ ذَاكَ نَقْصٌ فِي عُيُونِ الزَوْجَةِ
Jangan sampai engkau berkata, “Aku adalah lelaki…aku adalah lelaki…”
Karena hal itu merupakan sebuah kekurangan di mata istrimu…
لَا تَنْسَوُا الْفَضْلَ لَدَى الطَّلَاقِ *** فَكَيْفَ فِي الزَّوَاجِ وَالْوِفَاقِ
Janganlah melupakan kebaikan istri tatkala timbul perceraian…
Maka terlebih lagi (janganlah lupakan kebaikannya) tatkala engkau masih bersamanya dalam pernikahan…
وَلْتَتَّقُوا الإلَهَ فِي الوَصَايَا *** فَإِنَّهُنَّ أَطْيَبُ الْبَرَايَا
Hendaknya engkau bertakwa kepada Allah dalam berbuat baik kepada para wanita…
sesungguhnya para wanita adalah manusia yang terindah…
وَهَذِهِ الْمَعَانِي مَا أَسْهَلَهَا *** بِالْقَوْلِ أَمَّا الْفِعْلُ مَا أَصْعَبَهَا
Nasehat-nasehat ini sungguh sangat mudah untuk diucapkan…
akan tetapi penerapannya merupakan perkara yang sangat sulit…
فَجَاهِدُوا أَنْفُسَكُمْ إِخْوَانِي***وَلْتَطلُبُوا إِعَانَةَ الرَّحْمَنِ
Maka hendaknya engkau bersungguh-sungguh untuk melaksanakannya…
mintalah pertolongan kepada Ar-Rahman
وَالْحَمْدُ للهِ عَلَى الإِنْعَامِ *** ثُمَّ الصَّلاةُ بَعْدُ مَعْ سَلامِ
Dan segala puji bagi Allah atas segala karunia…
Dan sholawat dan salam tercurahkan…
عَلَى النَّبِيِّ خَيْرِنَا لأهْلِهِ *** فَلْتَقْتَدُوا مَعْ أَهْلِكُم بِمِثْلِهِ
kepada Nabi yang merupakan suami yang terbaik bagi istrinya…
Maka teladanilah beliau dalam bersikap terhadap istrimu….
Ustadz, jika nanti berpoligami ditakutkan kekurangan dalam hal ekonomi, manakah yang terbaik, apakah berpoligami ataupun cukup 1 istri saja.
Syukron, Jazaakallah Khoir..
Assalamualaykum ustadz, nasehat nya smoga di aplikasikn segera olh para suami, tentunya kami wanita dlm perkawinan poligami bersabar dn menikmati apa yg sdh Alloh berikn yg terbaik bg kami, tentunya Alloh mempunyai hari pembalasan, kami pn sabar suami gak slamanya muda, kami akn balas di hari tua nya dgn balasan yg setimpal perbuatannya, syukron ustadz