Bismillah. Suamiku…sudah cukup panjang waktu yang telah kuhabiskan bersamamu…
Banyak sekali kenangan tentangmu yang kusimpan rapi dihatiku…
Kenangan indah dan buruk yang telah kita lalui bersama-sama…dengan tangisan dan canda tawa yang menghiasinya.
Suamiku…tidak pernah puas rasanya menghabiskan hari-hariku bersamamu, dan ingin rasanya selalu berada di dekatmu.
Sayang…mendampingimu dan mencintaimu adalah sesuatu yang terindah dalam hidupku.
Walaupun telah banyak deraian air mata yang tercurah untukmu…akan tetapi itu tidak pernah sedikitpun merubah rasa cintaku kepadamu.
Suamiku….Walau bagitu besar rasa cintaku padamu…akupun menyadari kau bukanlah milikku. Aku mencintaimu suamiku…amat sangat mencintaimu.
Aku tahu niatmu amatlah sangat kuat..dan aku ingin membahagiakanmu suamiku. Tidak ada sesuatu yang amat sangat berharga yang dapat aku persembahkan untukmu wahai makhluk Allah yang amat aku cintai selain memberikan apa yang selama ini kamu impi-impikan.
Aku istrimu yang penuh dengan kekurangan, keburukan, dan kehinaan ini, ingin menyatakan sesuatu…: Aku istrimu -dengan mengharap wajah Allah- aku ridho dengan keputusanmu. Menikahlah suamiku…Gapailah impianmu. Aku ridho dengan semua ketentuan Allah dan aku akan terus berusaha mengesampingkan perasaanku.
Aku tahu ini pasti amatlah berat untukku, tetapi aku yakin Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita. Semoga Allah memberikan istri yang baik untukmu, seorang istri yang shalihah yang mencintaimu karena Allah. Yang membuat engkau semakin dekat dengan Allah…sehingga kaupun semakin dekat denganku dan anak-anakku..bukan semakin menjauh….
Firanda berkata : Sang suami yang akan berpoligami adalah teman dekat saya….kita doakan semoga Allah tetap menjadikan mereka pasangan yang mesra dalam menjalankan sunnah-sunnah Nabi dan semakin dekat kepada Allah…, dan semoga harapan sang istri yang sholehah juga terwujudkan oleh Allah…aaamiiin
assalamualaikum pak ustd… maaf jika boleh bertanya dan berkomentar.. maaf juga jika komentar saya kurang begitu berkenan.. tapi sungguh.. teriris hati saya membaca ini.. teringat saya tentang sebuah cerita di jajirah arab,.. entah madinah atau dimana itu .. yg bercerita tentang seorang istri yg ikhlas suaminya menikah lagi.. namun ternyata.. seikhlas dan seridho” nya bibir dan anggota tubuh seorang istri itu ternyata tak mampu benar” menembus hati .. itu di ketahui saat dia terduduk tengah melamun di bawah pohon kurma, dia terduduk di bawah pohon kurma itu dan bersandar hingga pohon kurma itu kering__ wahai ustad yang di ridhoi Allah… jika cerita yg saya dengar ini tidak lah benar__ mohon di ceritakan ulang>> pun dengan syarat di perbolehkan nya seorang suami yg berpoligami.. trimakasih
MasyaAllah…. betapa indah sekali…
Seorang istri yang berusaha memposisikan dirinya ditempat yang semestinya demi mengharap cinta Allah ‘azza wa jalla