Apa yang diucapkan oleh lidah juga dihisab oleh Allah sebagaimana amalan, lantas kenapa kita begitu berhati-hati dalam beramal namun tidak berhati-hati dalam berucap.
- Bukankah lidah lebih cepat beraktifitas dibandingkan amalan? dalam satu menit terlalu banyak kata yang bisa dilontarkan oleh lidah, sedangakan amalan terbatas ruang gerakanya
– bukankah lidah bisa menyakiti orang yang sedang hidup maupun yang telah lama meninggal dunia bahkan para ulama (dengan menggibah mereka)?,adapun amalan hanya bisa menyakiti orang yang masih hidup?
– Bukankah lidah bisa menyakiti orang yang tidak dihadapannya bahkan berada di tempat yang jauh di ujung dunia, sementara amalan hanya bisa menyakiti orang yang dihadapannya?
– Bukankah lisan merupakan salah satu sebab terbesar yang menjerumuskan orang dalam api neraka?
Lantas kenapa kita bisa berpikir dan berhati-hati tatkala bertindak sementara tidak berfikir dan berhati-hati dalam berucap?
Assalamu`alaikum
Ustadz firanda,ana minta izin buat [i]copy-paste[/i] artikel di atas untuk status fb ana. Jazakallah
assalamu’alaikum, izin share ya