ArtMagz
  • Home
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Ebook
  • Bantahan
No Result
View All Result
ArtMagz
  • Home
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Ebook
  • Bantahan
No Result
View All Result
ArtMagz
No Result
View All Result
Home NASIHAT

Agar Lebih khusyu’ Ketika Berdoa “اِهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيْمَ”

admin by admin
Januari 29, 2013
in NASIHAT
7
Agar Lebih khusyu’ Ketika Berdoa “اِهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيْمَ”
Share on FacebookShare on Twitter

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيْمَ
“Ya Allah berilah kepada kami hidayah/petunjuk kpd jalan yang lurus”
Sungguh merupakan perkara yg merugikan jika doa yg sangat agung ini, yg harus kita ucapkan berulang-ulang, ternyata kita ucapkan dengan hambar tanpa penghayatan yg dalam.
Agar kita lebih khusyu’ tatkala mengutarakan doa yg agung ini maka hendaknya kita merenungkan 2 perkara, (1) keutamaan doa ini, (2) Kandungan doa ini yg sangat dalam
Pertama : Keutamaan doa ini :
1) Doa ini termaktub dalam surat teragung dalam al-qur’an yaitu surat al-fatihah yg dikenal dgn ummul qur’an (induknya/intisari al-qur’an)
2) Doa ini diucapkan dalam sholat yg merupakan ibadah yg sangat agung
3) Bahkan doa ini minimal harus dibaca dalam sehari 17 kali dalam sholat 5 waktu
4) Bagaimana lagi jika seorang hamba memperbanyak sholat sunnah, dalam setiap rakaat ia harus membaca doa ini, jika tidak maka raka’atnya tdk sah
5) Barang siapa yg memperhatikan posisi doa ini dalam surat al-fatihah maka ia akan dapatkan bahwa doa ini tdklah terucapkan kecuali setelah melalui muqoddimah-muqoddimah yg sangat dahsyat :

– muqoddimah pertama : dalam ucapan الحمد لله رب العالمين
“Segala puji bagi Allah penguasa alam semesta”, mengandung pujian yg sangat tinggi kepada Allah
– muqoddimah kedua: dalam ucapan الرحمن الرحيم
“Yang maha pengasih lagi maga penyayang”, berisi pengakuan hamba akan luasnya kasih sayang Allah terhadap sang hamba, bahkan kasih sayang Allah lebih dari kasih sayang seorang ibu kepada anaknya
– muqoddimah ketiga: dalam ucapan مالك يوم الدين
“Penguasa hari pembalasan”, mengingatkan kpd hamba bahwasanya ada hari akhirat, hari persidangan dan pembalasan amal perbuatan, tdk seorang raja dunia yg berkutik pada hari tersebut, Hanya Allah yg mengusai hari tersebut
– muqoddimah keempat : dalan ucapan إياك نعبد
“Hanya kepada Engkaulah kami beribadah” mengandung pengakuan dan pengikraran sang hamba bahwasanya ia hanya beribadah ikhlas kepada Allah, jauh dari riyaa dan sum’ah, sama sekali tdk mengharapkan pujian dan sanjungan manusia
– muqoddimah kelima: dalam ucapan وإياك نستعين
“Dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan”, mengandung pengakuan hamba bahwaanya segala upaya, usaha, dan keberhasilan semata-mata karunia Allah, hamba hanya melakukan sebab, akan tetapi tdk memeliki peran sama sekali dalam keberhasilan. Bahkan usaha hamba itupun karunia Allah, kecerdasannya, tenaganya, kepiawaiannya, pengalamannya, semuanya karunia dari Allah. Jika demikian lantas apa yg hendak ia banggakan??. Maka terkauhkanlah sang hamba dari penyakit ujub
Setelah lima muqoddimah ini lalu terbukalah hati sang hamba tatkala mengucapkan doa yg agung ini اهدنا الصراط المستقيم
Seluruh muqoddimah ini menunjukan akan agungnya inti pembicaraan, jika setiap muqoddimahnya/pembukanya agung maka bagaimana lagi agung isi kandungan utamanya.

KEDUA : Kandungan doa agung ini :
Mungkin ada yg bertanya, kenapa kita terus mengucapkan doa ini (meminta ditunjukkan kpd jalan yg lurus) sementara kita sudah berada di atas jalan yg lurus? Kita sudah berada di atas agama Islam?
Barang siapa yg merenungkan kandungan doa ini maka ia akan mengetahui jawaban pertanyaan ini.
Sesungguhnya hidayah/petunjuk yg kita minta dalam doa ini memiliki kandungan yg dalam, diantaranya:
1) Meskipun kita telah berada di atas agama Islam akan tetapi ternyata masih ada praktek-praktek yg keliru yg disandarkan kpd Islam padahal ia bukan bagian dari Islam. Karenanya kita meminta petunjuk kpd Allah agar ditunjukkan kpd jalan yg lurus yg benar-benar bagian dari Islam dan mengantarkan ke surga
2) Jika ternyata kita telah berada di atas jalan yg lurus, ternyata masih terlalu banyak kebaikan yg belum kita ketahui yg akan memperindah perjalanan kita di atas jalan yg lurus tersebut. Karenanya kita butuh petunjuk dan hidayah dari Allah agar ditunjukkan dan dijelaskan bagi kita kebaikan-kebaikan tersebut
3) Setelah mengetahui kebaikan-kebaikan, kita masih butuh hidayah Allah dan taufiqNya agar menjadikan kita mengamalkan dan mencintai kebaikan-kebaikan tersebut
4) Terkadang kita telah mengetahui suatu kebaikan secara global, maka kita butuh hidayah dari Allah agar kita ditunjuki sisi-sisi keindahan kebaikan tersebut secara detail dan rinci agar kita semakin sabar dan tegar dalam menjalankan kebaikan tersebut. Tentu berbeda antara seseorang yg mengetahui ibadah sholat itu baik, dengan seseorang yg mengetahui dgn rinci indahnya ibadah sholat serta hikmah-hikmah yg terkandung dalam sholat
5) Masih banyak keburukan dan jalab yg miring dan menyimpang yg menggoda kita dalam menempuh jalan yg lurus, karenanya kita butuh petunjuk Allah agar menunjukkan batilnya keburukan dan menyimpangnya jalan-jalan tersebut, yg senantiasa mengancam, dan sewaktu-waktu bisa mwnggelincirkan kita tanpa kita sadari
6) Setelah kita mengetahui kebaikan dan menjalankannya, juga telah mengetahui keburukan dan menjauhinya, maka ketahuilah kita masih terus senantiasa butuh kepada hidayah Allah agar kita bisa istiqomah di atas jalan yg lurus. Terlalu banyak orang yg di awal perjalanan berada di atas jalan yg lurus, akan tetapi menyimpang dipenghujung jalan. Kita butuh istiqomah terus hingga detik nafas terakhir….

Related Post

mendamaikan sengketa

Anjuran Mendamaikan yang Bersengketa

Januari 14, 2022
sesajen untuk berhala dan jin

Allah Tidak Menerima Sesajen yang Mengandung Kesyirikan – Faidah Tafsir Surat Al-An’am: 13

Januari 10, 2022

Jadwal Siaran UF Live 24 di YouTube – Januari 2023

Januari 4, 2023

Hukum Puasa Pada Hari Jum’at Saja

Desember 31, 2021

Dari kandungan-kandungan di atas kita mengetahui hikmah kenapa Allah di akhir surat al-fatihah mencela kaum nasrani dan yahudi. Karena diantara jalan yg menyimpang adalah jalannya kaum nasrani yg semangat beribadah namun tanpa ilmu, jadilah mereka dicap sesat oleh Allah. Demikian juga jalannya kaum yahudi yg berilmu namun enggan mengamalkannya
Semoga penuturan singkat ini membantu dalam meraih kekhusyu’an dalam mengucapkan doa yg agung ini
 (kandungan-kandungan doa ini telah disinggung oleh ibnul qoyyim rahimahullah dalam kitabnya badaaiul fawaaid 2/35-38

admin

admin

Related Posts

mendamaikan sengketa
ADAB DAN AKHLAK

Anjuran Mendamaikan yang Bersengketa

by admin
Januari 14, 2022
sesajen untuk berhala dan jin
AQIDAH

Allah Tidak Menerima Sesajen yang Mengandung Kesyirikan – Faidah Tafsir Surat Al-An’am: 13

by admin
Januari 10, 2022

Jadwal Siaran UF Live 24 di YouTube – Januari 2023

by admin
Januari 4, 2023
Next Post

Masa Depan Tidak Bisa Kita Skenariokan

Comments 7

  1. usri ami says:
    12 tahun ago

    Alhamdulillah..
    Kalau bukan karena kasih sayang Allah.. Tidaklah mungkin hamba bisa meniti Manhaj yang Lurus ini..
    Jazaakallahu khairan.

    Balas
  2. ahmad s says:
    12 tahun ago

    izin share tadz.. jazakallahu khairan

    Balas
  3. abukhonsah says:
    12 tahun ago

    barakallahufik,Smg USTAD selalu dilindungi ALLAH dan diberi umur yang panjang sehinggah selalu berdakwa dijalan yang hak ini,dan kami selalu menanti ilmumu,jazakallahkhoiron

    Balas
  4. warm says:
    12 tahun ago

    subhanallah, terimakasih ilmunya ustad

    dan kalau boleh saya rekues, mohon feed blognya dis et full, biar saya bisa ngebacanya penuh di feedreader saya, terimakasih 🙂

    Balas
  5. abu kia says:
    12 tahun ago

    kata abu kia ;;; MANTAB Kata Umu Kia ;;; IDEM Kata KAKA UNA ;; MA”NYUS Kata AKU Kia ;;;; TRIMA KASIH UNTUK ILMU NYA….

    Balas
  6. abu kia says:
    12 tahun ago

    MANTAB YA PARA PENUNTUT ILMU KAMI MERAPAT KAN BARISAN DI BELAKANG MU

    Balas
  7. Me says:
    6 tahun ago

    Semoga kita selalu istiqomah dijalan yang Lurus, amiin, Jazaakallahu khairan.

    Balas

Tinggalkan Balasan ke warm Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Panduan Tata Cara dan Bacaan Ruqyah Syar’iyyah (Free Ebook)

Panduan Tata Cara dan Bacaan Ruqyah Syar’iyyah (Free Ebook)

Juli 27, 2021

Tafsir Surat An-Naba’ Ayat 1 – 30 (Bagian Kesatu) – Tafsir Juz ‘Amma

Juni 18, 2021
tafsir juz amma an-nazi'at

Tafsir Surat An-Nazi’at Ayat 1-14 (Bagian Kesatu) – Tafsir Juz ‘Amma

Juli 3, 2019
Tafsir Surat Al-Balad – Tafsir Juz ‘Amma

Tafsir Surat Al-Balad – Tafsir Juz ‘Amma

Januari 6, 2020
mendamaikan sengketa

Anjuran Mendamaikan yang Bersengketa

Januari 14, 2022
sesajen untuk berhala dan jin

Allah Tidak Menerima Sesajen yang Mengandung Kesyirikan – Faidah Tafsir Surat Al-An’am: 13

Januari 10, 2022

Jadwal Siaran UF Live 24 di YouTube – Januari 2023

Januari 4, 2023
hukum puasa hari jumat

Hukum Puasa Pada Hari Jum’at Saja

Desember 31, 2021
Firanda Andirja Official

Menebarkan cahaya tauhid dan sunnah ke bumi nusantara. Dikelola secara resmi oleh UFA Official.

Pos-pos Terbaru

  • Anjuran Mendamaikan yang Bersengketa
  • Allah Tidak Menerima Sesajen yang Mengandung Kesyirikan – Faidah Tafsir Surat Al-An’am: 13
  • Jadwal Siaran UF Live 24 di YouTube – Januari 2023

Categories

  • ADAB DAN AKHLAK
  • AL QURAN
  • AQIDAH
  • BANTAHAN
  • BELAJAR BAHASA ARAB
  • DOA DAN DZIKIR
  • EBOOK
  • FIQIH
  • FIRQAH
  • HADIS
  • HAJI DAN UMROH
  • HALAL HARAM
  • INFO
  • JADWAL UFA24 LIVE
  • KELUARGA
  • KHOTBAH NABAWI
  • KHUTBAH
  • KISAH
  • KITABUL JAMI'
  • MANHAJ
  • NASIHAT
  • PUASA
  • RAMADHAN
  • SHALAT
  • SIROH NABI
  • STATUS FACEBOOK
  • TANYA-JAWAB
  • TASHFIYAH
  • THAHARAH
  • UN
  • Uncategorized
  • uncategory
  • USHUL FIQH
  • VIDEO

Copyright © 2025 Firanda Andirja Official

No Result
View All Result
  • Home
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Ebook
  • Bantahan

Copyright © 2025 Firanda Andirja Official