Kesebelas : Al-Ustadz berkata ((Saya mengira bahwa Ustadz Firanda baru berniat membuat bantahan atau hal semisal itu. Namun, sehari setelah itu, tepatnya pada 4 Oktober 2013, Ustadz Firanda mengeluarkan tulisan baru dengan judul, “Ada Apa Dengan Radio Rodja & Rodja TV (bag 2)? – Surat Al-Ustadz Dzulqornain Kepada Syaikh Sholeh Al-Fauzaan.” Saya memuji Allah Subhânahu wa Ta’âlâ yang menampakkan isi hati orang ini sehingga tampak jelas keinginan dia yang sebenarnya serta tiada keraguan terhadap makar dan tipu dayanya))
Kritikan : Ya ustadz, ana rasa tidak perlu antum menilai hati seseorang dengan sikap suudzon. Perkataan antum ((Saya mengira bahwa Ustadz Firanda baru berniat membuat bantahan atau hal semisal itu…)). Apalagi antum berkata “saya memuji Allah yang menampakan isi hati orang ini”.
Ini murni bentuk suudzon, demi Allah waktu saya mengirim surat meminta antum untuk menerjemahkan surat Sykh Al-Fauzan, saya memang belum membantah dan belum menulis satu hurufpun. Setelah saya mengirim surat kepada antum baru saya membantah antum, dan saya rasa 1 hari sudah cukup bagi saya untuk menyusun bantahan tersebut. Bukankah bisa dilihat dalam web saya, hampir setiap hari saya membuat artikel, bahkan terkadang dalam sehari bisa 2 artikel…., kenapa antum suudzon kepada isi hati ana, apalagi mengkait-kaitkan dengan perkataan antum ((saya memuji Allah yang menampakan isi hati orang ini))?? Apalagi antum menuduh ana berbuat makar dengan perkataan antum ((serta tiada keraguan terhadap makar dan tipu dayanya)). Tidak perlulah antum menebak isi hati orang, apalagi dengan sikap suudzon. Baarokallahu fiik
Kedua belas : Perkataan al-Ustadz ((Siapa saja yang membaca semua tulisan Ustadz Firanda tentang pembelaannya terhadap Rodja akan mendapati Ustadz Firanda ini sebagai orang yang kurang akal dan jelek pemahamannya))
Saya rasa al-Ustadz mungkin berfikir kembali tentang perkataan beliau ((Siapa saja)). Karena saya mendapati banyak yang membaca tulisan saya memberi tanda “like” kepada tulisan saya. Sebagai contoh dalam tulisan saya (https://firanda.com/index.php/artikel/manhaj/383-ada-apa-dengan-radiorodja-rodja-tv) yang me “like” berjumlah 7000. Bukan maksud saya banyak merupakan ukuran kebenaran akan tetapi mungkin juga yang me “like” tersebut juga orang-orang yang kurang akal dan jelek pemahamannya seperti firanda, sehingga mereka me”like”. Tolong nasehati mereka al-Ustadz, agar mereka bisa berakal panjang dan baik pemahaman serta bagus bahasa arabnya seperti antum. Baarokallahu fiik
Ketiga belas : al-Ustadz berkata ((, beberapa kali Ustadz Firanda menukil dari situs http://www.kulalsalafiyeen.com/vb/ yang dikelola oleh Syaikh Ali Hasan Al-Halaby dan pengikutnya.
Mungkin kebanyakan ulama, yang men-tahdzir situs tersebut, tidak dianggap oleh Ustadz Firanda. Akan tetapi, guru kami, Syaikh Shalih bin Sa’d As-Suhaimy hafizhahullâh -yang merupakan salah seorang ulama besar Madinah dan masih dianggap sebagai rujukan oleh Ustadz Firanda-, telah men-tahdzir situs tersebut dan menyebutnya sebagai situs-situs masybûhah ‘bersyubhat, tidak jelas’))
Kritikan saya dari beberapa sisi :
– Syaikh Sholeh As-Suhaimi bukanlah termasuk jajaran ulama kibar di Madinah (bukan bermaksud merendahkan beliau, akan tetapi mendudukan seseorang pada kedudukan sesungguhnya). Beliau pernah ditanya siapakah ulama?, maka jawaban beliau : Ulama adalah seperti Syaikh Abdul Muhsin al-‘Abbaad dan Syaikh Ali Nashir Al-Faqihi.
– Diantara tawadhu Syaikh Sholeh As-Suhaimi beliau sering membaca karya-karya Syaikh Abdurrozzaq, bahkan sebagian karya syaikh Abdurrozzaq diajarkan oleh Syaikh Sholeh As-Suhaimi di masjid nabawi
– Syaikh Sholeh As-Suhaimi pernah mengisi dauroh di kebun teh lawang yang diselenggarakan oleh Ma’had Ali bin Abi Tholib dari Al-Irsyad Surabaya, yang dianggap hizbi oleh Jama’ah Tahdzir.
– Yang menakjubkan jika Kholid Bawazir (yang dianggap dedengkot sumber dana hizbi oleh Jama’ah Tahdzir) jika datang ke kota Madinah maka para masyayikh semuanya ingin menjamu beliau, baik Syaikh Sholeh As-Suhaimi, Syaikh Abdurrozzaq, Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaili, Syaikh Ibrahim Ar-Ruhaili, dan juga Syaikh Abdus Salam As-Suhaimi. Bahkan saya yang termasuk mengantar beliau ke rumah sebagian masyaikh tersebut. Jadi Kholid Bawazir ini dianggap hizbi oleh Jama’ah tahdzir, tapi dianggap tamu mulia oleh para masyayikh???. Saya rasa lebih enak dihormati oleh masyayikh dari pada dihormati jama’ah tahdzir
– Yang lebih menakjubkan lagi ternyata Syaikh Sholeh As-Suhaimi pernah mengisi di Radiorodja…(https://archive.org/details/KajianIslamRadioRodja756Am_32), seharusnya sekarang al-Ustadz Dzulqornain yang selalu bolak-balik ke Madinah memperingatkan para masyayikh tersebut agar tidak ditipu oleh ustadz-ustadz Rodja sebagaimana Syaikh Robi yang menyatakan bahwa Syaikh Abdurrozzaq ditipu oleh pihak Radiorodja.
– Lantas apakah sahab.net salamat dari kritikan ulama??
– Apakah al-ustadz punya standar ganda, hanya memakai perkataan Syaikh Sholeh as-Suhaimi jika diperlukan??
Anehnya juga jama’ah tahdzir mengadakan pengajian dengan judul lihat (http://ahlussunnahslipi.com/kajian-ilmiyyah-jadilah-seorang-salafy-sejati-bersama-al-ustadz-muhammad-umar-as-sewed/), dengan membahas kitab “Kun Salafiyan ‘Alal Jaddah” karya Asy-Syaikh DR. Abdussalam bin Salim As-Suhaimi. Ternyata…sang penulis kitab sendiri Asy-Syaikh DR Abdussalam As-Suhaimi pernah mengisi langsung bukunya tersebut di radiorodja beberapa tahun yang silam??. (silahkan dengar di http://kajian.net/kajian-audio/Ceramah/Syaikh%20Dr%20Abdus%20Salam%20bin%20Salim%20A%20Suhaimi/Jadilah%20Salafy%20Sejati)Rupanya Radiorodja sudah berusaha menjadi salafy sejati lebih dahulu dari pada Jama’ah tahdzir yang ketinggalan zaman, dan yang bahas bukan penulis aslinya. Yang penulis buku ngisi di Radiorodja dan dauroh yang diadakan oleh Ma’had Ali bin Abi Tholib, akan tetapi al-Ustadz dari Jama’ah tahdzir yang membahas kitab tersebut ternyata menghzibikan dan membid’ahkan radiorodja dan penyelenggara dauroh. Kita ikut siapa ya?, ikut penulis kitab, atau sang ustadz yang mencoba memahami isi kitab tersebut??
Keempat belas : Al-Ustadz berkata ((Ustadz Firanda berkata, “Permasalahan mengenai Ihyaa At-Turoots telah saya bahas dengan panjang lebar, diantara perkataan saya ((…Demikian juga tatkala kita menghadapi permasalahan mengambil dana dari yayasan Ihyaa At-Turoots. Karena inilah yang menjadi permasalahan utama, bukan masalah apakah yayasan Ihyaa At-Turoots ini hizbi atau tidak, karena mayoritas yang ditahdziir dan dikatakan sururi adalah orang-orang yang tidak mengambil dana sama sekali, akan tetapi kena getahnya terseret arus tahdzir gaya MLM, yaitu barang siapa yang tidak mentahdziir si fulan maka dia juga sururi??!!. Jika kita sepakat bahwasanya Ihyaa At-Turoots adalah yayasan hizbi maka apakah yang mengambil dana otomatis menjadi sururi?,inilah permasalahannya.!!.”
Tuduhan dusta ini sudah pernah Saya jawab sebagai berikut,
“Sekali lagi, Saya memberi waktu bagi Ustadz Firanda guna mendatangkan bukti tentang tuduhan yang jauh dari kejujuran dan kebenaran di atas.
Telah diketahui dari Saya, bahkan kadang sebagian kawan-kawan Saya sendiri mempermasalahkan sikap Saya, bahwa Saya memandang boleh mengambil dana dari Yayasan Ihyâ` At-Turâts apabila Yayasan Ihyâ` At-Turâts memberi tanpa syarat dan ketentuan.))
Kritikan :
Al-Ustadz menuduh saya berdusta…, dimana letak dustanya??. Perkatan yang saya yang dinukil oleh Al-Ustadz terdapat di (https://firanda.com/index.php/artikel/manhaj/383-ada-apa-dengan-radiorodja-rodja-tv). Perkataan saya tersebut bahkan saya jelaskan saya menukilnya dari artikel saya yang lain tatkala membantah al-Ustadz Askari ((https://firanda.com/index.php/artikel/manhaj/101-salah-kaprah-tentang-hajr-boikot-terhadap-ahlul-bidah-seri-6-tahdziir-dan-tabdii-berantai-ala-mlm-awas-sururi)).
Lantas dimana letak dusta saya??. Sudah menjadi perkara yang maklum dan mutawatir kalau teman-teman antum dari jama’ah tahdzir mentabdi’ karena mengambil dana dari at-Turots, bahkan jika tidak mentahdzir maka akan ikut ditahdziiir….ala MLM. Ini adalah hala yang mutawatir wahai ustadz??. Lantas dimana kebohongan saya??. Saya kasih waktu buat ustadz agar bisa menjelaskan dan mendatangkan bukti !!!.
Adapun jika ustadz mentahdzir Iyhaa At-Turoots bukan karena masalah dana, maka itu madzhab al-Ustadz sendiri??, saya sedang membantah madzhab MLM yang dianut oleh jama’ah Tahdzir.
Sekarang saya bertanya kepada al-Ustadz, apakah al-Ustadz tidak menganut madzhab tahdzir MLM??. (semoga tidak). Akan tetapi, Kita kembali ke PERMASALAHAN INTI !!!, kenapa al-Ustadz mentahdzir Radiorodja, Ustadz Yazid Jawas dll, bahkan pernah al-Ustadz mengumpulkan tanda tangan sembilan ustadz untuk mentahdzir atau mentabdi’ para ustadz, diantaranya al-Ustadz Yazid !!!. Masihkah al-Ustadz ingat dengan selebaran tanda tangan tersebut??.
Lupakah antum wahai al-Ustadz dengan pernyataan yang antum tanda tangani, ((Karena itu kami berlepas diri dari Yazid Jawas, Abu Nida, Aunur Rofiq Ghufron, Ahmas Faiz (majallah As-Sunnah), dan yang semisalnya yang masih jelas pembelaan dan hubungannya dengan yayasan Ihyaa At-Turhats dan yayasan As-Shofwa))
Berikut fotokopi peranyataan antum dan kawan-kawan :
Jika antum tidak bermadzhab MLM lantas apakah antum tidak pernah mentahdzir ustadz-ustadz diluar jama’ah tahdzir??. (semoga tidak pernah, dan semoga antum bukan bermadzhab MLM). Baarokallahu fiikum.
Saya juga meminta al-Ustadz al-Fadil untuk menjawab pernyataan saya ((Al-Ustadz berkata ((Yang menyedihkan, kami melihat sejumlah orang-orang Radio dan TV Rodja sikap fanatisme yang batil dan tercela serta marah terhadap orang-orang yang mentahdzir dan berbicara dengan kebenaran tentang Yayasan Ihyaa At-Turoots Al-Kuwaitiyah. Diantara mereka adalah Penanya al-Akh Firanda, ia telah menulis sebuah buku yang dicetak yang ia dengan semangat dalam buku tersebut membela Yayasan Ihyaa’ At-Turoots Al-Kuwaitiyah))…
Lalu sayapun berkata ((Adapun saya marah dengan fanatis yang batil dan tercela jika ada orang yang membantah Ihyaa At-Turoots, maka ini merupakan kedustaan wahai ustadz. Bahkan saya mempersilahkan antum dan para sahabat antum untuk membantah Yayasan Ihyaa At-Turoots dengan sepuas antum. Akan tetapi yang menjadikan saya tidak suka adalah menjadikan pembahasan At-Turots sebagai sarana untuk mentabdi’ para ustadz dan juga menyesatkan Radio Rodja. Karenanya coba al-Ustadz kembali membaca buku saya tersebut, semuanya terfokus pada sikap ahlus sunnah yang benar dalam menghadapi permasalahan khilafiyah diantara para ulama. Karenanya saya sering menyatakan bahwa bantahan yang ditulis oleh ustadz Askari adalah tidak nyambung, karena pembahasan saya bukanlah utamanya tertuju pada sesatnya yayasan Ihyaa At-Turoorts, akan tetapi apakah bermu’amalah dengan yayasan tersebut menjadikan seseorang otomatis menjadi sesat?? Sururi?? Hizbi?? Mubtadi’??. Itu yang saya bahas. Semoga Allah memberi taufiq kepada kita semua…))
Kelima Belas : Perkataan al-Ustadz ((Saya bersama beberapa ikhwan yang datang dari Indonesia pernah berjumpa dengan sejumlah mahasiswa Jamî’ah Islamiyyah Madinah -seingat Saya adalah bahwa hampir seluruh mahasiswa pasca sarjana hadir, kecuali Ustadz Firanda-, di rumah Syaikh Muhammad bin Hâdy Al-Madkhaly hafizhahullâh.))
Kritikan :
Wahai al-Ustadz, bukankah anda adalah seorang muhaddits yang hebat, yang mengkerdilan Syaikh Ali Hasan murid ahli hadits abad ini??. Dan bukankah antum tahu tentang makna dan persyaratan “Tsiqoh” menurut ahli hadits??, yaitu memiliki hapalan yang kuat??
Kok bisa antum mengatakan ana tidak hadir dalam pertemuan tersebut. Bukankah ana yang protes terhadap Syaikh tatkala itu dihadapan antum??. Ana berkata kepada syaikh : “Sebagian ustadz kami telah bermuamalah dengan at-Turots bertahun-tahun lamanya dan kami tidak melihat tanda-tanda hizbiyah pada mereka??”. Saya juga berkata, “Syaikh kita menghukumi seseorang dengan melihat kondisi mereka sekarang ataukah dengan melihat kondisi mereka masa depan?”. Syaikh menjawab ((Syaikh menjawab, “Mereka pasti akan berjabat tangan dengan sufiyah, aku sudah pengalaman, janggutku sudah putih” (kira-kira itu jawaban syaikh).))
Wahai al-Muhaddits al-Ustadz Dzulqoranin, kejadian ini kenapa bisa anda lupakan, kehadiranku kenapa hilang dari ingatanmu??, silahkan anda bertanya kepada Hasan Rasyid?, ataukah anda bertanya kepada segenap mahasiswa madinah !!!. saya rasa ingatan mereka masih hangat….
Tapi ya namanya manusia, meskipun muhaddits sekaliber antumpun masih memungkinkan lupa dan salah nukil…
Keenam belas : Perkataan al-ustadz ((Syaikh Abdurrazzaq hafizhahullâh maupun ayah beliau yang mulia, Syaikh Abdul Muhsin hafizhahullâh, tidak pernah marah terhadap siapa saja yang menjelaskan kesalahan dan penyimpangan Ihyâ` At-Turâts.))
Kritikan : Ya al-Ustadz, sudah saya katakan bahwa kalau hanya sekedar mengkritik maka tidak menjadi masalah, silahkan mereka mengkritik. Akan tetapi tatkala kritikan tersebut menjadi bahan untuk mentahdzir dan mentabdi’ apalagi ala MLM maka ini jelas membuat marah para masyayikh. Bukankah saya sudah nukilkan berulang-ulang kritikan Syaikh Abdul Muhsin terhadap orang-orang yang mengkritik Yayasan Ihyaa At-Turots, agar mereka tahu diri dan melihat kedudukan mereka. Karena Syaikh bin Baaz dan Syaikh Utsaimin juga mengisi di Yayasan Ihyaa At-Turots dan tidak mentahdzir apalagi membid’ahkan??. Berikut saya nukil lagi perkataan Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad :
التحذير من فتنة التجريح والتبديع من بعض أهل السنة في هذا العصر
وقريبٌ من بدعة امتحان الناس بالأشخاص ما حصل في هذا الزمان من افتتان فئة قليلة من أهل السنَّة بتجريح بعض إخوانهم من أهل السنة وتبديعهم، وما ترتَّب على ذلك من هجر وتقاطع بينهم وقطع لطريق الإفادة منهم، وذلك التجريح والتبديع منه ما يكون مبنيًّا على ظنِّ ما ليس ببدعة بدعة، ومن أمثلة ذلك أنَّ الشيخين الجليلين عبد العزيز بن باز وابن عثيمين ـ رحمهما الله ـ قد أفتيا جماعة بدخولها في أمر رأيَا المصلحة في ذلك الدخول، ومِمَّن لم يُعجبهم ذلك المفتَى به تلك الفئة القليلة، فعابت تلك الجماعة بذلك، ولَم يقف الأمر عند هذا الحدِّ، بل انتقل العيب إلى مَن يتعاون معها بإلقاء المحاضرات، ووصفه بأنَّه مُميِّع لمنهج السلف، مع أنَّ هذين الشيخين الجليلين كانا يُلقيان المحاضرات على تلك الجماعة عن طريق الهاتف
((Peringatan terahadap fitnah tajrih dan tabdi’ dari sebagian ahlus sunnah di zaman ini :
“Yang mirip dengan bid’ah menguji orang-orang (termasuk ahlus sunnah atau hizbi-pen) dengan sosok-sosok tertentu (yaitu dengan sosok syaikh-syaikh tertentu-pen), apa yang terjadi di zaman ini, dari fitnah segelintir kecil dari ahlus sunnah dengan mentajrih sebagian saudara-saudara mereka dari ahlus sunnah serta mentabdi’ mereka. Demikian juga dampak yang timbul seperti saling memboikot dan menghajr diantara mereka dan tidak bolehnya mengambil faedah dari mereka
Dan sikap tajrih dan tabdi’ tersebut diantaranya ada yang dibangun di atas menyangka suatu yang bukan bid’ah sebagai bid’ah. Dan diantara contohnya adalah dua orang syaikh yang mulia Abdul Aziz bin Baas dan Ibnu Utsaimin rahimahumallahu telah berfatwa kepada suatu jama’ah untuk masuk dalam suatu perkara, kedua syaikh ini melihat adalah kemaslahatan untuk masuk dalam perkara tersebut. Diantara yang tidak suka dengan fatwa ini adalah segelintir kecil kelompok tersebut, maka merekapun mencela jama’ah tersebut. Bahkan perkaranya tidak berhenti hingga disini, bahkan celaan berpindah kepada siapa saja yang berta’awun (bekerjasama) dengan jama’ah tersebut berupa menyampaikan pengajian-pengajian, dan para penyampai pengajian tersebut disifati dengan mumayyi’ (lemah) terhadap manhaj salaf. Padahal kedua syaikh yang mulia tersebut (Syaikh Bin Baaz dan Ibnu Utsaimin) telah mengisi pengajian di jama’ah tersebut melalui telephon”)) (Al-Hats ‘alaa Ittiba As-Sunnah hal 26).
Jama’ah yang dimaksud oleh Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad adalah Yayasan Ihyaa At-Turots di Kuwait.
Wahai al-ustadz, jelas ini merupakan bentuk pengingkaran dari Syaikh Abdul Muhsin atas sikap Jama’ah Tahdzir…. Lantas apakah kemarahan syaikh harus diungkapkan dengan model marah-marah seperti jama’ah tahdzir seperti mengatakan “Berakal pendek”, “kambing terbang” “pembuat makar”, dll ??!!
Ketujuh belas : Perkataan al-ustadz ((Orang-orang yang kurang akal seperti Ustadz Firanda memang akan sulit memahami keagungan syariat membela agama dari segala penyimpangan sehingga tahdzir terhadap kesalahan-kesalahan jelas Rodja ditanggapi sangat jelek oleh Ustadz Firanda dengan ucapan))
Ini yang saya harapkan dari Al-Ustadz, mentahdzir Radiorodja dengan kesalahan-kesalahan yang jelas. Tolong sebutkan kesalahan-kesalahan yang jelas tersebut wahai ustadz !! ditunggu !!.
Adapun mengenai diputarnya clip video Syaikh Muhammad al-Arifi maka penjelasannya sebagai berikut :
– Yang memutar tersebut adalah salah seorang kru rodja bagian IT yang memasukan video tersebut tanpa sepengetahuan para ustadz. Berangkat dari husnudzon kru tersebut bahwa syaikh adalah adalah para dai ahlus sunnah karena tidak ada tabdi’ atau tahdzir yang masyhur sebelumnya.
– Lagipula sudah dilarang untuk diputar lagi klip tersebut, bukan karena tahdziran para jama’ah tahdzir, akan tetapi karena ada seorang ustadz yang melihat lantas mengingatkan. Jadi waktu al-Ustadz dzulqornain mentahdzir rodja video tersebut sudah tidak diputar.
Kedelapan belas : Al-Ustadz dengan bangga berkata ((Alhamdulillah, Saya merasa tenang dengan tahdzir Saya terhadap Rodja dengan kalimat-kalimat ringkas yang telah tersebar))
Kritikan :
Kalimat ringkas tahdziran tersebut isinya sebagai berikut :
((“Saya tidak menasehatkan mendengarkan atau melihat TV Rodja, karena adanya orang-orang didalam radio ini, sebagian manhajnya tidak benar, dan sebagiannya tidak jelas, dan Alhamdulillah fasilitas untuk belajar agama sudah sangat banyak dimasa ini”))
Inilah kalimat ringkas yang dibanggakan oleh al-Ustadz, padahal :
– Bukankah al-Ustadz memaksudkan tahdziran ini untuk para penuntut ilmu, adapun orang awam boleh mendengar rodja karena rodja ibarat orang fajir tapi memberi manfaat bagi orang awam??
– Bukankah yang seharusnya adalah sebaliknya : Justru orang awam yang tidak boleh mendengar rodja karena banyak syubhat dan orang awam tidak mengerti syubhat?. Justru para penuntut ilmu boleh mendengar rodja karena mereka mengerti syubhat??!!. Oleh karenanya fatwa Al-Muhaddits Al-ustadz al-Fadil Dzulqornain saya rasa terbalik, maaf !!
– Kalau memang orang awam boleh mendengar rodja lantas kenapa justru tahdziran ini tersebar di orang-orang awam??
– Bahkan tersebar dan ditangkap dengan senang oleh ahlul bid’ah??
Yang terakhir : Tentunya tahdziran agar bermanfaat adalah dengan kejelasan bukan dengan kalimat ringkas yang kabur maknanya dan tidak jelas. Karenanya saya minta al-Ustadz untuk menjelaskan maksud perkataan tahdzirannya?
Siapakah saja pengisi rodja yang sebagian manhajnya tidak benar dan sebagiannya tidak jelas??
Apa ketidak benaran dan ketidak jelasan tersebut??, ditunggu masukannya al-Ustadz !!
Saya tutup tanggapan ini dengan berita menarik dari artikel yang saya baca (wallahu A’lam dengan kebenarannya, dan sangat dimohon para ikhwan Jama’ah Tahdzir untuk mengecek kebenaran berita tersebut)- ternyata warga Dammaj tempat al-Ustadz Dzulqornain belajar telah menerima bantuan dari Yayasan Ihyaa At-Thurats. (silahkan lihat di http://gemaislam.com/berita/indonesia-news-menuitem/1610-bantuan-dana-yayasan-ihya-at-turats-kuwait-mengalir-untuk-warga-dammaj)
Demikian pula ternyata Syaikh Muhammad ‘Umar Bazmuul duduk bareng dalam satu seminar keislaman bersama pimpinan Yayasan Ihyaa At-Turoots Kuwait, Thaariq Al-‘Iisaa :
http://www.youtube.com/watch?v=HodznN8pEEI
Bagaimana ?. Apakah saudara-saduara kita dari Jama’ah Tahdziir mau mentahdzir Syaikh Bazmuul karena bermajelis dengan ahlul-bid’ah…., ataukah ada standar ganda??
Akhukum Fillah Abu AbdilMuhsin Firanda.
sungguh jama’ah tahdzir terinspirasi dari sekeumpulan majelis sesi tanya jawab dari sang ustadz “jarh bila ta’dil” ustadz luqman ba’abduh
simak kumpulan audio beliau, disini,, @ https://soundcloud.com/fakta-haq/ustadz-jarh-luqman-baabduh
Barokallohu fiikum Ustadz, semoga polemik ini segera berakhir
To..Ustadz Dzulq..mana tanggapannya???
Ust. Dzulqornain sesuai dengan namanya suka menanduk kanan kiri, tapi radio rodja bagaikan gunung yang kokoh tidak goyah sedikitpun jika datang badai apalagi cuma tandukan ust.Dzulqornain, wahai orang yang menanduk gunung kasihanilah kepalamu.
بارك الله فيـــــــــــك
Saya dukung terus berdebat dg cara ilmiyah … sembari itu, sudah menjadi kewajiban pihak2 yg berbeda pendapat utk memberi edukasi kpd para pengikutnya utk bersikap ilmiyah pula … krna sebenarnya penjelasan sejalas apapun apapun yg tersebar jika para pengikut lebih fanatik kpd tokoh ustadz atau ulama dan tidak mengutamakan argumen ilmiyah … yg terjadi hanyalah runyam … mari para pembaca bersikap ilmiyah
Assalamu’alaikum. Sesungguhnya ana mencintaimu karena Alloh ya Ustadz.Biarkan para Ustadz yang berseberangan dengan Antum membantah dengan kata-kata keji dan kotor. Semoga Ustadz tetap membantahnya dengan hikmah dan lemah lembut. Dan semoga suatu waktu Ustadz bisa bersabar untuk mengalah dari hujatan mereka serta lebih banyak menelurkan karya-karya ilmiah baik dalam artikel di web ini maupun dalam format buku. Semoga segera berakhir perselisihan ini dan Alloh menyatukan hati-hati kita sesama ahlus sunnah.
ini sumber berita asli warga Dammajj menerima dana dari Ihya At Turots Kuwait..dari situs berita Kuwait http://alwatan.kuwait.tt/ArticleDetails.aspx?Id=316048&YearQuarter=20134&WriterId=344
Assalamu alaikum, saya Akbar saya sering mendengar ta’lim antum dan saya suka, tapi saya miris akan perselisihan ini, as’alukum billah ya ustadz, saya mohon tidak dilanjutkan lagi akan hal ini
di purwokerto sering sekali ustadz-ustadz mereka mentahdzir radio rodja dan juga pematerinya, terutama di masjid al-faruq dan radio al-faruq 88.4 FM.
tapi anehnya, mereka punya kajian setiap hari rabu di ma’had al-faruq mengkaji kita fiqih asmaul husna karya syeikh abdurrazaq yang menjadi pemateri tetap di radio rodja setiap minggu dan senin sore.
dan lebih ajibnya lagi, radio al-faruq 88.4 FM ini setiap pagi dan petang memutar rekaman dzikir pagi dan petang milik radio rodja dengan suara akh fawwaz.
mantap bukan??
pak abu adam,
saya juga ikut mendengarkan radio al faruq dan kadang datang ke pengajian di masjid al faruq.
tapi saya belum pernah dengar kayak gitu lho…
bapak salah gelombang mungkin..
semoga bapak tidak asal tuduh saja..
@simpatisan salaf:
coba antum dengar kalo pagi dan petang, ada sesi pemutaran doa dzikir pagi dan petang. itu milik radio rodja.
mungkin antum tau dzikir tersebut tapi tidak tau kalo itu milik radio rodja.
coba antum dengarkan disini:
http://kajian.net/kajian-audio/Doa/Kompilasi%20Radio%20Rodja
dengarkan mulai menit kedua sampai selesai.
ini audio dzikir pagi petang milik rodja. pastikan kalo antum pernah mendengar audio ini diputar di radio al-faruq.
banyak ikhwan yang menjadi saksi tentang masalah ini, dan ikut mendengarkan.
ana juga awalnya tau dari seorang ikhwan ketika dia mendengar dzikir pagi dan petang, kemudian ikhwan ini konfirmasi ke ana melalui sms untuk meyakinkan itu adalah dzikir pagi petang milik radio rodja. ana cek radio al-rafuq dan memang betul.
ana tidak asal nuduh. tidak tau sekarang setelah kasus ini berkembang apakah mereka masih memutar dzikir pagi dan petang milik radio rodja.
untuk jadwal kajian pembahasan kitab fiqih asmaul husna karya syeikh abdurrazaq ana ada fotonya. jadwal terpajang di masjid al-faruq dan ana foto pake HP.
@simpatisan salaf:
ini jadwal kajian di masjid al-faruq yang saya foto dan disitu ada pembahasan kitab fiqih asmaul husna di ma’had al-faruq karanglewas karya syeikh abdurrazaq yang merupakan pemateri tetap di radio rodja.
https://drive.google.com/file/d/0B10PAdIPG9D1OF93aUlfMlBQRnM/edit?usp=sharing
Syaikh Bakr Abu zaid juga ada kajiannya tuh
Apa JT cabang Al Faruq ngga bs membedakan mana Syaikh JT mana Syaikh Hizbi versi JT 🙂
2.Atau mereka sudah mengetahuinya, namun karena sebuah kepentingan terpaksa tidak menukilnya. Apa kepentingan tersebut? Insya Allah para pembaca sudah mulai dapat menilai. (dinukil dr pernyataan ustad Luqman Muhammad Ba’abduh dlm membantah ustad Firanda) menurut saya (mas tarno) pernyataan diatas tidak pantas untuk dilontarkan oleh seorang ustad yg notabene sudah banyak bergelut dengan ilmu,karena pernyataan2 semisal diatas adalah pernyataan2 orang2 yg tidak bertanggung jawab,diantaranya biasanya dilontarkan oleh tukang2 gosip untuk membuat penasaran pendengarnya,sehingga akan menimbulkan berbagaimacam prasangka,jika sudah demikian maka sukseslah si tukang gosip tersebut. pernyataan itu keluar ada berbagai kemungkinan diantanya al ustad belum yakin dengan kepentingan yg dimaksud dan menunggu reaksi pembaca sehingga akan didapati komentar yg mengantarkan pada kesimpulan apa kepentingan itu,tapi yg jelas adalah pernyataan seperti itu sangat berbahaya…karena tidak jantan..dan keseluruhan pernyataan itu bersifat kemungkinan…dan tentu saya jg bisa klu hanya tentang kemungkinan…ustad Firanda saya mendukung antum tp klu berkenan sudahin aja lah ya….capek…
seru ni
1 point untuk ustad firanda
maju terus
Assalaamu ‘alaikum…..
Yg memperingatkan syaikh robi’ ad syaikh al abbad al badar.
Yg memperingatkan syaik ‘aliy al halabiy ad masyaikh di lajnah daimah.
Mungkin bisa jadi acuan?
Smoga salafiyun tetap kokoh di atas manhaj ini sehingga terbentuk persatuan….. amiin
maju terus ustadz Firanda. saya senang dengan gaya bahasa anda yg santun dan sama sekali tidak menggunakan caci-maki plus cemoohan. tidak seperti ustadz Dzul dkk (hafizhahumullah wa hadaahumullah) yg ringan lisannya untuk mencaci & memberi julukan buruk. saya kira manusia dengan akal sehat & fitrahnya yg lurus bisa membedakan serta menilai mana yg benar2 di atas ilmu & akhllak seorang muslim ahlussunnah…
Lanjutkan Ustadz,biar semuanya jelas,walaupun sebenarnya semuanya memang sudah jelas,tapi akan makin jelas dengan pemaparan Ustadz serta info-info baru yang membuat ‘saudara-saudara’ kita makin menampakkan keanehan mereka dalam beragama selama ini
Barokallah hufikum Ya ustadz sungguh ini fenomena yang memprihatinkan sekaligus menggembirakan,dimana cercaan demi cercaan mengalir terhadap radio rodja dan segenap para asatidnya,dan Sunnah ini tetap terjaga
disisi Allah Subahanahu Wata’ala
dah gak usah di tanggapin terus paham MADKHOLY.
Lebih cepat lebih baik,…
Lanjutkan ustadz, ane dukung 1.000.000%,..
ingatkan saudara kita dengan rifq wa liyn, in syaa Alloh akan indah pada waktunya….
Sangat tidak elok dibaca dan diselami ucapan dan perkataan kasar dan menghujat sesama Muslim, hanya karena modal kebencian dan sentimen dengan mengunakan Al-Qur’an dan hadits ataupun fatwa para Ulama untuk membenarkan diri, alangkah indahnya Islam yang disampaikan lewat Ilmu berupa ucapan, berbuatan dan tindakan yang sangat santun dan penuh dengan keberkahan oleh Para Ulama kita, Takutlah kita kepada ALLAH serta marilah kita BERTAKWA kepada ALLAH yang semua ucapan dan perbuatan kita PASTI akan DIMINTAKAN PERTANGGUNGJAWABANNYA Dihapdan ALLAH RABBUL ‘IZZAH,saya mengajak marilah kita mengakhiri perdebatan yang selama ini dilakukan yang akan berdampak kepada orang-orang awam dan baru mengenal Manhaj serta orang-orang yang antipati kepada Manhaj yang penuh berkah ini menjadi tidak simpatik, karena ucapan dan perbuatan kita yang merusak Manhaj yang penuh dengan keberkahan ini menjadi terkotori oleh uacapan dan perbuatan kita yang mengaku mendawakan Manhaj Salafunas sholeh, antuk saat ini dan seterusnya sangat diperlukan KESANTUNAN DALAM BERDA’WAH. Demikian Sekedar keluh-Kesah dari HAMBA ALLAH yang Do’if Mudah-mudahan ALLAH memberikan kelembutan hati dan lebih cerdas dalam menilai diri sendiri dari pada orang lain
saya mencintai ustadz firanda dan ustadz dzulqarnain.
namun dlm permasalahan ini sy berada di pihak ustadz firanda.
saya jg menantikan penjelasan ustadz dzulqarnain tentang ketidakjelasan manhaj oengisi rodja.
Saya rasa yang tidak tahu baiknya tidak memperuncing masalah, dan yang tahu pun sebaiknya menjadi penengah, tidak layak buat orang awan menjadi api terhadap perselisihan orang yang berilmu, saya rasa langka Ust Firanda Sudah memikirkan dengan matang hal ini, begitu juga Ust Dzulqarnain, manhaj ini diserang bertubi tubi, namun Kebenaran itu datang dengan kelemah lembutan bukan dengan cacian, saya pun khawatir seperti apa yang di katakan seorang Ust Salafiyin di taklim nya bahwa “pada diri mereka terdapat pemikiran khawarij”
Kapan bersatunya ya kira-kira ?, sungguh suatu nikmat apabila ustadz-ustadz bersatu, mengisi dauroh bersama dalam satu majlis (majlis Ahlussunah), itu yang kami harapkan, karena saling bantah di IT juga berdampak kurang baik bagi yang membaca, juga menggambarkan tidak adanya kemauan untuk bersatu, semua membawakan dalil, untuk mndukung pendapatnya, kalo perdebatan seperti ini masih berlanjut, lama-lama kok seperti ILC, yang terus beranjut tapi ngga menyelesaikan masalah, Saya cinta antum semua karena Allah, Barokallah fiik
Ustadz Firanda yang saya hormati dan saya cintai karena Allah, saya mau bertanya, adakah pembahasan tentang tahziran ini akan berakhir..? Kalau jawabannya ya, kapan..? Kalau tidak, tolong dibatasi. Sebagian dari kami sudah lelah hatinya karena disesaki dengan perasaan amarah kepada saudaranya atas perkataan-perkataan yang tidak pantas yang mereka sematkan kepada saudaranya semanhaj bahkan kepada ulama-nya. Kami khawatir hati yang penuh sesak dengan amarah tak lagi punya tempat untuk menyimpan kesejukan dan kesegaran ilmu yang biasa antum dan para ulama ajarkan kepada kami. Saya khawatir sumber daya yang antum miliki (waktu, tenaga, pikiran, kesehatan dan materi), yang sedemikian berharganya hanya akan habis percuma tanpa memberikan perubahan yang signifikan terhadap mereka. Cukuplah segala yang telah antum upayakan selama ini untuk mencoba menyatukan ikhwah salafiyin dalam satu barisan baik lisan, tulisan dan bertemu dengan para masyaikh yang diharap bisa menjembatani perselisihan ini, kami sudah melihatnya dan semoga Allah membalas jerih payah antum. Tinggal doa dan keikhlasan saja kini yang terus menerus harus kita upayakan agar Allah berkenan memperbaiki kondisi kaum muslimin saat ini. Antum sibukkan diri dengan dakwah ilallah dengan berbagai bidangnya yang luas, dan kami sibukkan diri dengan menuntut ilmu yang bagaikan laut tak bertepi ini, sehingga kita tak lagi punya sumber daya untuk mengurus hinaan, cacian dan segala bentuk perendahan karena itu BUKAN LAGI PRIORITAS KITA. Silahkan saja jika mereka mau menghabiskan seluruh sumber daya mereka untuk hal-hal seperti itu, itu BUKAN URUSAN KITA LAGI. Barakallahu fiik, yaa Ustadz…
Banyak yang mendadak bijak, banyak juga yang mengaku menjadi orang awam yang merasa tergoncang dgn postingan diatas,
padahal,.. ada hikmahnya juga
Ibarat emas yang bercampur dengan logam lain, semakin dipanaskan, maka emas akan berkumpul dengan emas, dan logam lainnya akan berpisah dari emas,
Insya allah ust firanda sudah menuliskan bukti, dan jauh lebih ilmiah daripada ust dzul
Semoga Allah selalu menjaga dakwah salafiah…
Ustadz Firanda yang saya cintai karena Allah, sebelumnya saya minta maaf. Saya punya usul bagaimana kalau hal ini tidak dilanjutkan? Semua sudah tahu bagaimana manhaj mereka? Dan semua sudah tahu rodja memiliki banyak maslahat bagi umat. Semoga Allah segera menampakkan kebenaran atas masalah ini. Dengan menulis materi yang lain insyaAllah akan lebih berguna bagi kami orang awam. Barokallahu fiik…..
Wah kemana aja tuh dzulkornain, baabduh dan askari selama ini…apa mereka gak tau kalo rodja tv dan radio rodja itu nyantol di satelit palapa B…satelit ini menjangkau lebih 500 juta pengguna para bola di kawasan asia pasifik, terutama indonesia, malaysia, brunai, australia dll…kalo mereka ini melarang orang mendengarkan radio/tv rodja berarti menghambat lebih dari SETENGAH MILYAR manusia untuk mendapatkan kebaikan….apakah orang ini tidak sadar dosa yang akan ditanggungnya menghalangi manusia mendapatkan kebaikan….ustad kok ngomongnya enggak difirkan…begini kalau hasad di dalam hati pada dakwah saudaranya….rupanya kalo sekelas ustad tahdzir..setan yang menggoda adalah setan hasad
semoga bisa cepat ishlah
Assalamu’alaikum
Ustadz, apa tidak sebaiknya di ultimatum saja, dialog terbuka, dan yang salah rujuk pada kebenaran atau lapor polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik?
Sudah terlalu lama masalah ini berlarut-larut. Seperti yang dikatakan Syaikh Ali Hasan pd daurahnya bbrp tahun silam, intinya mereka ini (mungkin) kecendurangannyalebih ke hasad ketimbang ilmiyah.
Wassalamu’alaikum
Bismillah.. Ana khawatir apabila Al Ustadz Dzulqarnain melarang mendengarkan radio dan TV Rodja termasuk penutup pintu Kebaikan dan pembuka pintu keburukan.. Sebagaimana dalam sebuah Hadits.. Maka Celaka orang yan demikian.. Wallahu A’lam.
Sebaiknya ikhwan sekalian meniru apa yg telah dicontohkan oleh al ustadz Firanda. Tetaplah santun dalam memberikan comment. Janganlah berat hati untuk mencantumkan kata2 al ustadz sebelum menulis nama-nama ustadz tersebut. Bukankah al ustadz Firanda memberi contoh demikian? Dan tetaplah berdoa agar tabir penghalang ini cepat berlalu.
barakallahufikum aj’main
semoga semuanya cepat selesai,
karena fitnah atas rodja di daerah ana (Purbalingga dan sekitarnya) sdh sangat kritis atas tahdzir yg dilakukan ustd2 tahdzirin dan pengikutnya,
amin ya robbal alamin
Secara sosiologis masalahnya cuma “RATING”, demikian hasil diskusi saya dengan seorang kawan kandidat doktor sosiologi terkait urusan tahdzir2 ini.
Bismillah. Kami berharap pada Allah.. Ustadz- ustadz yang meminta fatwa seperti Qomar Su’aidi, Luqman Ba’abduh, Usamah Mahri, Ayip Syafruddin yang pernah jatuh dalam kesalahan laskar jihad ( berperang tanpa bendera pemerintah, berdemo, mencela pemerintah di media- yang seperti ini manhajnya siapa ya mas admin? sempat- sempatnya kumpulan asatidz LJ dahulu nuduh hisbi ke ustadz lainnya ? jangan sampai..jeruk makan jeruk.. ) tidak jatuh lagi dalam lumpur jamaah laskar tahdzir.
Saya adalah pendengar dan pecinta radio rodja, kalo radio rodja di cap sesat, berarti mendengarkan radio rodja sama saja mengantarkan pendengarnya kepada api neraka ?
Hari Ahad, 3 November 2013
Acara pada hari Ahad lebih padat dari hari sebelumnya. Hari itu dimulai dari kajian Matan Al Ghoyah wat Taqrib di Masjid Raya Baiturrahim Jayapura sebagaimana hari sebelumnya Ba’da Shubuh selama 30 menit. Tema lanjutan yang dibahas adalah rukun dan sunnah wudhu. Dan perlu diketahui bahwa yang menghadiri kajian-kajian kami sejak awal banyak dari aparat kepolisian maupun tentara. Alhamdulillah, banyak yang dapat hidayah dan ternyata karena sering menonton TV Rodja. Bahkan kajian kami di kota Jayapura banyak diketahui dari running text TV Rodja. Moga Allah memberkahi para pengelola TV Rodja yaitu Akh Fawas dan lainnya.
Dari artikel ‘Safar Dakwah di Jayapura Papua 31 Oktober – 5 November 2013 — Muslim.Or.Id’
Artikel tsb sy copy dr tulisan Ust Muhammad Abduh Tuasikal hafidzohullah kala menuliskan safar dakwahnya ke ujung bumi Indonesia yakni Jayapura Papua baru2 ini dr tgl 31Okt – 5Nov 2013.
Wahai firqoh Luqmaniyah wa jamaah tahdzir, masih sangat amat banyak kisah-kisah mengharukan bagaimana banyaknya kaum muslimin yang masih awam kmd mengenal sunnah dan kmd meninggalkan bid’ah, meninggalkan kesyirikan, dan mencintai ilmu dan dinul Islam ini melalui sarana radio / tv rodja. Kenapa kalian tega dgn lisan-lisan kotor dan nista kalian dalam menyerang radio / tv ini dgn membabi buta, tanpa hujjah, tanpa tabayun dan kmd kalian sebar ke seantero bumi? Apakah kalian tidak sadar, bhw serangan kalian menguntungkan ahli bid’ah dan bisa membahayakan dakwah sunnah?
Sebenarnya yang lemah / kurang akal siapa sih?
Ust Firanda atau Ust Dzul cs?
Semoga Allah mengobati penyakit hasad kalian.
Alhamdulillah…
alangkah baiknya ini diselesaikan dengan duduk berdua antara ustadz firanda dan ustadz dzulqarnain…
saya penuntut ilmu yang benar-benar mencari al-haq,…
saya mendownload kajian ustadz dzulqarnain dan membaca artikel-artikel beliau, dan saya jg banyak membaca artikel ustadz firanda,
sangat disayangkan ada masalah seperti ini, dan yang saya lihat, pendapat ustadz dzulqornain yang aneh dan tidak berdasar, dan bisa didengar di setiap mp3 beliau, seakan-akan baliau memberi fakta, namun itu apabila dilihat lagi bukan fakta namun hal yang perlu di cari kebenarannya juga, jd yang timbul adalah syubhat yang bercabang, seperti contoh : …
((“Saya tidak menasehatkan mendengarkan atau melihat TV
Rodja, karena adanya orang-orang didalam radio ini,
sebagian manhajnya tidak benar, dan sebagiannya tidak
jelas , dan Alhamdulillah fasilitas untuk belajar agama sudah
sangat banyak dimasa ini”))
lihatlah alasannya tidak boleh mendengar radio rodja dan menonton radio rodja,”karena ada orang-orang….dst” itu perlu pembuktian atas perkataan tsb. bukan fakta…
Untuk para penuntut ilmu janganlah kalian berada di 1 kubu dari 2 kubu yang bertikai kecuali kalian benar-benar mencari tahu tentang kebenaran yang antum dengar….
Sebenarnya yang lemah / kurang akal siapa sih?
Ust Firanda atau Ust Dzul cs?(mengutip komentar Gunawan)
Tentu jawabanya bukan ustadz Firanda,terus siapa????………(ana gak mengatakan sebaliknya looo)
bagi yang sudah kenal ustadz Firanda maka sangat mustahil mengatakan demikiaan.
adapun jika terjadi kesalahan pada beliau maka yang namanya manusia pasti pernah terjatuh pada kesalahan.
Ustadz Firanda pendusta????
ini pun tuduhan yang mengada-ada.
Ustadz Firanda pengekor hawa nafsu????
ini jelas tuduhan yang tidak berdasarkan kenyataan.
Ustadz Firanda punya pemahaman jelek????
setahu saya beliau seorang yang cerdas dan sangat bagus pemahamannya.sesuatu yang sulit dipahami jadi mudah dipahami ketika beliau yang menyampaikan.
semua tuduhan yang dialamatkan pada ustadz Firanda jika yang mendengarkan orang yang kenal beliau maka akan senyummmmmmm karena geliiiiiii.
Bagi yang ragu silahkan kenali ustadz Firanda lebih dekattt.tapi hati-hati sekali kenal bisa ketagihan…hehehehe.
Dibawa ke pengadilan saja kalau ga mau dialog terbuka live di depan salafiyyin. Apapun hasilnya disepakati bersama, kalau perlu undang syaikh salih al-fauzan sebagai hakimnya, karena beliau insya Alloh sama2 diterima di kedua atau ketiga belah pihak. Daripada di akar rumput saling cela dan melaqobi saudaranya dengan julukan yang jelek. Katanya ikut faham salafus salih, kok kata2nya kotor, tulisan2nya membuat keras hati orang yang membacanya. Sebetulnya ikhlas ga dalam menasehati saudaranya? Kan kita tau hidayah di tangan Alloh Ta’ala. Kalau memang salah satu pihak bersalah kasih tau dengan jelas mana kesalahannya, kalau belum mau ruju’ ya dinasehati terus mudah2an suatu saat nanti mau ruju’. Tapi gunakan bahasa yang santun, kalu bisa nasehati empat mata atau ahsan bersama-sama menghadap ulama yang disepakati tsb. dgn ikhlas untuk mencari kebenaran bukan pembenaran. Dan ajaklah manusia ke jalan Alloh Ta’ala jangan kepada syaikh atau ustadz tertentu. Wallohu a’lam.
وكفى بالله حسيبا
lanjutkan ustadz katakan terus yang benar itu benar jangan takut dengan celaan orang yang mencela, orang orang harus dibangunkan supaya tahu yang benar, supaya tidak ada lagi orang yang dituduh sembarangan dan dihinakan kehormatannya oleh gaya gaya tahdzir dan hajr ala PKI itu. kalau ustadz butuh keguluwan mereka (lukman ba’abduh )kepada syaikh robi – sy punya bukti rekamannya, kalau ustadz butuh penghianatan mereka terhadap fatwa syaikh robi tentang yayasan – saya juga punya buktinya. memang mereka full standar ganda
dengan talbis yang anda sebarkan ustadz sangat nampak banget bahwa anda memang adalah kambing walaupun terbang…
PENGALAMAN PRIBADI Ana sekitar tahun 1995 – 1998 telah terjadi seorang ustad,dai salafyiyyah mentahzir banyak ustad-ustad yg ma’ruf dgn dakwah salafiyyah,, ini betul-betul membuat ana bingung bahkan sampai malas ta’lim alias futur walhamdulillah Allah SWT,,memberi kembali hidayahNya kepada kami,,pelajaran yg ana ambil adalah tetap tsabat terus belajar,,tidak terpengaruh dg fitnah yg terjadi masing-masing hati manusia dipegang olehNya,,semoga kita semua selalu mengambil faedah dari pelajaran yg adsatis berikan baarakallahu fikum,, wal khusus kepada ust.Firanda hafidzahullah wal ust.Zulkarnain hafidzahullahu Baarakallahu Fikuma..Aamiin,,
hihihihi bener2 lucu ustadz kita yang satu ini.. dengan berdalih like hingga ribuan sehingga menyebabkan tulisannya menjadi benar ??? hahahaha…
Saya tutup tanggapan ini dengan berita menarik dari artikel yang saya baca (wallahu A’lam dengan kebenarannya, dan sangat dimohon para ikhwan Jama’ah Tahdzir untuk mengecek kebenaran berita tersebut)- ternyata warga Dammaj tempat al-Ustadz Dzulqornain belajar telah menerima bantuan dari Yayasan Ihyaa At-Thurats. (silahkan lihat di http://gemaislam.com/berita/indonesia-news-menuitem/1610-bantuan-dana-yayasan-ihya-at-turats-kuwait-mengalir-untuk-warga-dammaj)———-
afwan ya ustadz, apakah da sisi kemiripan antara dammaj dengan antum dalam hal ihyaut turots???? ataukah mereka sekedar mendapat bantuan tanpa adanya kirim proposal dll.
Akhi Abdullah Al-Jawi, demikianlah kedustaan yang beredar tentang diri ana, bahwa ana meminta bantuan kepada Ihyaa At-Turoots, atau menerima gaji perbulan, atau bahkan menulis proposal….meskipun teman-teman sangat yakin dengan halalnya dana Ihyaa At-Turots yang berfungsi hanya sebagai penyalur…toh teman-teman tidak mengambil dana tersebut tatkala ditawarkan. Al-Ustadz Arifin Badri tatkala ditawarkan dana dari At-Turots untuk pembangunan STDI Jember maka ia menolaknya, dan penolakan ini saya lihat sendiri di al-Masjid Nabawi. Karenanya sungguh aneh tatkala jama’ah tahdzir menuduh beliau bergelimang dinar kuwait??. tidak cukupkah kaliah berhenti dari kedustaan??, apakah tidak cukup ustadz-ustadz kalian yang dusta??, kenapa kalian harus ikut-ikutan??!!
tapi tau sendirilah kalau mantan ketua osis sma di sorong tentu saja jago bersilat lidah.. licin bagai belutt.. sesuatu yg jelas2 putih bisa terlihat abu2 kalau sudah melwati mulutnya si jago debat..
dulu waktu rencana pertemuan dengan ustadz askary di madinah, nampak banget bahwa anda yang akan bertugas dan berkewajiban menyampaikan kepada syaikh abdul muhsin dan syaikh ubaid akan rencana pertemuan tersebut.. tapi toh dasarnya pendusta.. ustadz askari sudah dimadina, ustadz firanda tidak pernah bertemu dan membicarakan rencana tersebut kpn syaikh muhsin dan syaikh ubaid.. apakah ini suatu kejujuran firanda??? ini jelas adalah kebohongan disiang bolonggg !!!
kalau pengikut serta likers firanda mau melihat semua itu tentu akan terbuka hatinya bahwa firanda itu memang seorang pendusta dan licin bagai belutttttttttt…
Mas Abu Hanifah2 saya jadi pingin kenalan sama antum. Kalau memang antum orang yang jujur tentu tidak akan malu menampakan identitas antum. Dan saya mohon maaf, karena banyak komentar antum yang tidak saya tampilkan karena saya kawatir akan semakin menampakan kualitas antum yang masyaa Allah.
Mengenai saya pernah jadi ketua OSIS SMA di sorong, antum dapat informasi dari mana??. Meskipun ini tidak ada hubungan dengan tulisan di atas, tapi ini murni merupakan kedustaan. Minta ampunlah kepada Allah. Sekali lagi, cukuplah ustadz antum yang berdusta, adapun antum janganlah antum ikut-ikutan. Karena penyesalan di akhirat tidaklah bermanfaat. Baarokallahu fiikum
[quote name=”abuhanifah2″]tapi tau sendirilah kalau mantan ketua osis sma di sorong tentu saja jago bersilat lidah.. licin bagai belutt.. sesuatu yg jelas2 putih bisa terlihat abu2 kalau sudah melwati mulutnya si jago debat..
dulu waktu rencana pertemuan dengan ustadz askary di madinah, nampak banget bahwa anda yang akan bertugas dan berkewajiban menyampaikan kepada syaikh abdul muhsin dan syaikh ubaid akan rencana pertemuan tersebut.. tapi toh dasarnya pendusta.. ustadz askari sudah dimadina, ustadz firanda tidak pernah bertemu dan membicarakan rencana tersebut kpn syaikh muhsin dan syaikh ubaid.. apakah ini suatu kejujuran firanda??? ini jelas adalah kebohongan disiang bolonggg !!!
kalau pengikut serta likers firanda mau melihat semua itu tentu akan terbuka hatinya bahwa firanda itu memang seorang pendusta dan licin bagai belutttttttttt…[/quote]
anggota gerombolan jama’ah tahdzir memang pintar mengigau, ngomongnya kampungan kayak preman hutan…
Afwan, saya ada usul, ust. dzulqarnain diundang secara khusus ke TV dan Radio Rodja mengisi sesi khusus secara live dgn tema “mengupas habis TV dan Radio Rodja!”. Acaranya diformat khusus pula sebagai siaran live, untuk memberikan kesempatan kepada ust dzulqarnain menyampaikan kritikan dan tahdzirannya secara live, komprehensif, berdasar dan ilmiah. Sehingga menjadi jelas bagi semuanya sehingga menghilangkan multitafsir atas ungkapan-ungkapan ringkas yg telah beredar. Acara tersebut juga akan menjadi tanda kebesaran hati dan kecendekiaan pengelola TV dan Radio Rodja. Anggap saja sebagai peer review yg kemudian nantinya menjadi masukan ilmiah bagi Rodja. Adapun dari pihak ust dzulqarnain sendiri tentunya pula harus benar-benar menyampaikan review yg ilmiah dengan standar ilmiah akadamik pula seperti berdasar pada evidence yg jelas dan bukan dengan asumsi-asumsi subyektiv. Juga jika ust qzulqarnain bersedia jika benar acara ini terselenggara, maka juga menunjukkan kecendekiaannya dan kebesaran hatinya. Demikian usulan saya ini.
@abuhanifah, coba baca kembali tulisan beliau.
Sebagai contoh dalam tulisan saya (http://firanda.com/index.php/artikel/manhaj/383-ada-apa-dengan-radiorodja-rodja-tv) yang me “like” berjumlah 7000. Bukan maksud saya banyak merupakan ukuran kebenaran akan tetapi mungkin juga yang me “like” tersebut juga orang-orang yang kurang akal dan jelek pemahamannya seperti firanda, sehingga mereka me”like”. Tolong nasehati mereka al-Ustadz, agar mereka bisa berakal panjang dan baik pemahaman serta bagus bahasa arabnya seperti antum. Baarokallahu fiik. Semoga kita tidak tergesa-gesa coment karena. Baarokallohu fiik.
Bismillah.
Komentar ana tidak ditampilkan oleh admin dz********.net, padahal ana hanya komentar yang menyatakan bahwa Ust. Dzulqarnain & Ust. Firanda semuanya masih Ahlus Sunnah, knp memberi amunisi ahlul bid’ah utk menghabisi Ahlus Sunnah. Ana semakin yakin, fitnah ini musti dicabut sampai ke akar2nya, caranya seperti yang direncanakan Ust. Firanda, 1. Live Discuss & ditayangin ke seluruh TV/Radio Ahlus Sunnah 2. Bawa ke Lajnah Daaimah. Seandainya 2 cara ini tidak bisa, ahsan kita kembalikan urusan ini kepada Alloh Ta’ala. Biar Alloh Ta’ala yang menyingkap kebenaran ini & menghapus fitnah2 ini.
Jangan terpancing dorongan2 untuk membawa fitnah ini ke meja hijau Ust. karena kalo dibawa ke pengadilan, syiah & kaum ahlul syirik wa bid’ah lebih pantas daripada Ust. Dzul CS yang Insya Alloh masih Ahlus Sunnah. Di Saudi kan ada Mahkamah Syariah yang berjalan di atas hukum Alloh, para hakimnya juga orang2 yang berilmu, sehingga Syaikh Ibrahim Ar Ruhaili -Hafidzohulloh- bisa membawa tuduhan Syaikh Muhammad Al Madkholy -Hafidzohulloh- ke pengadilan. Lah di Indonesia, hakimnya terkadang Non Muslim, Liberal, kadang perempuan (kadang juga g pke jilbab). Dari pandangan sosial politik ana yang sangat lemah ini kemungkinan kalo dibawa ke Pengadilan justru akan menjatuhkan citra Rodja sendiri di kalangan masyarakat, kenapa ? 1. Rodja tdk cari popularitas, tp Alloh Ta’ala lah yang menjadikan Rodja media yang dicintai & dibela byk orang. 2. Orang yang sudah mengenal Rodja, melihat bantahan Ust. apalagi jika acara Dialog Live nya terlaksana Insya Alloh akan semakin cinta Rodja, yang blm tahu justru tahu. 3. Dialog Live ibarat nasehat Sahabat Ibnu Abbas Rodiallohu ‘anhuma kpd Kaum Khawarij yang akan memerangi Sahabat Ali Rodiallohu ‘anhu. 4. Kalo pengadilan, byk yang menilai Rodja cari popularitas makanya pake acara nuntut ke pengadilan kayak artis2, justru org akan menganggap Rodja sdg pencitraan dan saat itulah titik balik jatuhnya Dakwah Menebar Cahaya Sunnah yang di usung Radio/TV Rodja. Wallohu A’lam
assalamu’alaykum warohmatulloohi wa barokaatuh ustadz anda,…
sy setuju dgn niat antum di artikel ada apa dengan radio rodja bag 9 yang berniat akan menjalani jalur hukum, karena ini mengenai nama baik khususny instansi radio rodja,dan halayak ramai yang berhubungan dgnny…
sy yakin akan mendapatkan kemaslahatan yg besar dikemudian hari…
jka demikian yang akan antum tempuh lampirkan juga fatwa MUI jakarta utara tentang “salafi”, karena radio rodja adalah instansi yang beraliansi padany…
syukron wa jazakalloohu khoir
#buruh pabrik yang baru ngaji….
Bismillah,.
Aku akan tetap berusaha untuk mencari ilmu berdasar al qur’an & as sunnah menurut pemahaman ash salafush shalih..
Aku takut ghibah, atau -na’udzubillah-termasuk kedalam namimah, jika berucap hanya “qila wa qol”,. yang hanya komen sana komen sini,.
dan,Alhamdulillah,. Sudah jelas dan terang kebenaran,.dilihat dr tutur kata & ucapan yg ada, bahwa ucapan yg baik, yg jauh dr kata2 kasar & kotor, bisa mncerminkan dia diatas kebenaran.. Sudah jelas,bagai matahari di siang bolong,.
Allahul musta’an
Untuk abu hanifah, pembela sunnah atau nama dengan maksud semisal.
Jika memang hujjah yg ada pd diri antum adlh kebenaran, mengapa hrs sembunyi dibalik nama-nama yg tidak jelas? Bagaimana kebenaran yang ingin antum sampaikan bisa ditampakkan sedangkan antum saja bersembunyi. Atau memang niat antum yg bukan menginginkan kebaikan? Allahu a’lam.
Bismilllah.
klo menurut ana akan lebih rumit klo diangkat ke meja hijau.krn pengadilan di negeri kita beda dengan pengadilan yang ada di Saudi.
Yang mungkin adalah diangkat ke lajnah Da’imah tentunya dengan memberikan gambaran tentang radio rodja yang sesuai dengan kenyataan, kemudian disodorkan kepada ustadz Dzulqarnain dan ustadz2 yang kontra klo terjadi kesepakan diteruskan ke lajnah daimah.tp yang jadi masalah adalah apakah pihak yg kontra mau????
jika yang mengajukan ke lajnah da’imah dari yg pro saja maka bisa hampir dipastikan mereka tidak akan setuju dengan fatwah dari lajnah. Tp menurut ana ini adalah jalan terbaik, walaupun pihak yg kontra tidak setuju tapi setidaknya menghapus keraguan pada ikhwan2 dan orang awam.
klo melihat tulisan kedua bela pihak maka akan sulit ketemu.coba klo difokuskan permasalahannya bisa selesai masalahnya tapi yang terjadi adalah melebar kemana-mana.
apa yang membuat tidak nyambung?????
1. bisa jadi karena perbedaan latar belakang pendidikan
2. bisa jadi karena perbedaan tingkat keikhlasan
3. bisa jadi karena perbedaan dalam memahami
keikhlasan itu sangatlah berat.apalagi dalam masa fitnah jauh lebih berat lagi dan lebih berat lagi karena sudah diekspos diinternet.
semoga Allah memberikan keikhlasan kepada kita semua walaupun itu berat sebagaimana yang sering dinasehatkan oleh ustadz Firanda.
‘afwan bila ada salah
kalau memang Dialog ilmiah tidak juga mampu meredam fitnah maka DIAM dan ABAIKAN adalah solusinya, lanjutkan saja dakwahnya – in sya Allaah- Fitnah akan padam dengan sendirinya.
sikap yang di ambil Al Ustadz Yazid Hafidzhahullaah yang lebih selamat.
Asalamualaikum. Maaf sebelumnya saya orang awam yang berprofesi sbgai polisi di wilayah dekat bin bas. Dulunya saya kira psantren bin bas klihatan angker dmata orang awam tetapi setelah saya sering mendengar pengajian di rodja tv jd tahu sebenarnya mereka lembut dan saya smkin tertarik dengan manhaj salaf. Dan sering liat di web ustad firanda, ust abdullah zaen. Tolong perdebatan ini di sudahi krena akan menimbulkan keraguan bagi yang baru saja mempelajari manhaj salaf. Kalopun berdebatan ini harus ada jangan d web terbuka kasihan mereka yang baru mau mengerti sunnah. Demikian sekedar kata2 dari orang yang bodoh sperti saya. Asalamu’alaikum.
nasehat sayikh musthofa al-‘adawy dan komentar beliau bahwa syaikh rabi’ fihi syiddah
kurang satu artikel lagi,,,,,ana udah ngikutin dr seri 1-10 ini…
AKU NGIKUTI YG JELASNYA(RADIO RODJA DAN SAUDARA2NYA).
JAMINAN NABI PENTING DIPERTIMBANGKAN BAHWA MASJID NABAWY AKAN SELALU DIMULIAKAN DENGAN ILMU KEMURNIAN ISLAM. MAKANYA TAMATAN MADINAH INSYAALLAH BAROKAH.
HANYA 2 TEMPAT DI DUNIA NI YG TIDAK BISA DIMASUKI DAJJAL.
TAU KAN TEMPAT APA.? Aaaa YAUDAH…
BAROKALLAH LAY….
SALAM DARI IKHWAN MEDAN SUMUT KE KALIAN SEMUA SAUDARAKU YG KUCINTAI KARNA ALLAH.