PENGAKUAN SYAIKH AL-QORDOWI : ULAMA SAUDI LEBIH PAHAM DARI PADA DIRINYA
(oleh : Syaikh Abdurrahman Dimasyqiyah hafizohulloh)
Syaikh Al-Qordhowi berkata :
مشايخ السعودية كانوا أنضج مني لأنهم عرفوا حقيقة ما يسمى “حزب الله” في حين كنت أدافع عنه إنه حزب الشيطان
“Para ulama Saudi mereka lebih matang dari pada saya, karena mereka mengetahui hakekat kelompok yang disebut Hizbullah, di saat aku membela kelompok tersebut, sesungguhnya kelompok tersebut adalah Hizbus Syaithon” (Al-Qordhowi juga berkata : “Aku beberapa lama menentang para ulama Saudi dan demi Allah aku dulu membela dan mengajak untuk menolong Hasan Nasrullah (penolong Allah), padahal ia adalah penolong syaitan, ia menamakan kelompoknya dengan hizbullah akan tetapi hakekatnya adalah hizbut Thooguut, hizbus Syaitan), mereka adalah pendusta…” silahkan lihat pernyataan beliau di http://www.youtube.com/watch?v=sWBF9Pd3A04, lihat juga http://m.al-marsd.com/c-72534/, lihat juga http://m.eramuslim.com/berita/dunia-islam/qardhawi-bagaimana-mungkin-100-juta-syiah-di-seluruh-dunia-mengalahkan-muslim-17-miliar.htm)
Syaikh Al-Qordhowi hidup dalam kebingungan dan kebimbangan. Beliau memiliki sikap-sikap yang berubah-rubah dan kontradikitif, terutama yang berkaitan dengan syi’ah.
Terkadang beliau berkata ايران لنا فيها قدوة حسنة “Iran adalah teladan yang baik bagi kita”, terkadang beliau berkata, لا تتدخلي يا ايران في شؤون مصر “Wahai Iran janganlah engkau ikut campur urusan Negara Mesir”, diwaktu yang lain ia berkata, لا يجوز دعوة السني الي التشيع ولا حتى دعوة الشيعي إلى التسنن “Tidak boleh mendakwahi seorang sunni kepada ajaran syi’ah, dan demikian pula bahkan tidak boleh mendakwahi seorang syi’ah kepada ajaran sunnah”.
Lalu ia menunggangi hawa nafsunya –dan dia menyangka bahwa dirinya pantas untuk memimpin kaum muslimin-, bahkan agar ia menjadikan dirinya pemimpin para ulama maka iapun segera mendirikan “Persatuan Ulama Muslimin”, ia menjadikan dirinya sebagai pemimpin dan menjadikan wakilnya seorang syi’ah rofidhoh dari Iran yaitu Ayatullah At-Taskhiri. Dan nama wakilnya tersebut sesuai dengan hakikat orangnya (makna At-Taskhiri adalah yang dikuasakan) yaitu ia adalah dikuasakan untuk kepentingan Iran, dimana jika beliau Al-Qordhowi meninggal maka jadilah seorang syi’ah rofidoh dari Iran ini menjadi pemimpin ulama kaum muslimin…??!!
Akan tetapi pada hari ini beliau Syaikh Al-Qordowi telah mengucapkan pengakuannya yang hakekatnya merupakan pukulan terhadap fatwa-fatwa beliau yang lalu…
Sesungguhnya kami berterima kasih kepada Syaikh Al-Qordhowi atas pengakuannya bahwa para ulama saudi lebih matang daripada beliau, karena para ulama Saudi telah mengetahui hakikat Hizbullah yang sesungguhnya.
Akan tetapi sungguh indah jika beliau Syaikh Al-Qordowi –yang sudah berusia lanjut dan akan berpisah dari dunia yang hina ini- juga mengakui bahwasanya para ulama Saudi lebih matang daripada dirinya tentang hukum haramnya riba, haramnya music, haramnya berjabat tangan dengan wanita (yang bukan mahram), haramnya nikah seorang wanita muslimah dengan lelaki kafir, haramnya mendoakan rahmat bagi orang-orang kafir yang meninggal, haramnya persaudaraan boneka dengan orang-orang kafir, yang semua ini melemahkan aqidah al-walaa’ wal baroo’ dan mendatangkan kemurkaan Allah, takala beliau menjadikan Fir’aun, Abu Lahab, dan George Bush merupakan saudara-saudara bagi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam..
Sungguh sangat indah jika beliau syaikh Al-Qordhowi juga mengakui kesalahannya yang telah melukai perasaan satu setengah milyar kaum muslimin tatkala beliau siaran langsung di hadapan kamera lalu berdoa kepada Allah agar Allah merahamati Paus (pengusung) salib dan akidah trinitas, dan aqidah Allah punya anak, dan beliau juga berdoa agar Allah menganugerahkan kepada umat Nasrani “Paus yang lebih baik” dalam rangka berkhidmah kepada salib dan trinitas…
Yang sesungguhnya merugi (akibat fatwa-fatwa beliau yang menyimpang-pen) adalah orang-orang awam yang mengikuti fatwa-fatwanya yang menghalalkan perkara-perkara yang haram. Betapa banyak wanita muslimah yang akhirya rido dinikahi oleh lelaki nasrani dengan dalih fatwanya Syaikh Al-Qordhowi…, betapa banyak muslim pemiliki café di Kanafa dan Amerika yang menjual bir karena fatwa beliau… betapa banyak kaum muslimin yang melakukan transaksi riba lalu membeli sebuah rumah atau dua dan tiga rumah dikarenakan fatwa beliau…
Yang semakin membuat jengkel adalah setiap waktu beliau Syaikh Al-Qordhowi senantiasa mencari-cari kesempatan untuk mencela salafiyin dengan perkataannya, terkadang beliau mencela salafiyin yang tidak paham fikih realita (kontemporer), terkadang beliau membanggakan fatwa Syaikh Abdullah bin Judai’ yang menghalalkan music (karena Abdullah bin Judai’ dahulu salah satu da’i salafiyin) yaitu Abdullah bin Judai’ telah bertaubat dari salafiyah sehingga menghalalkan music.
Betapa tersakitinya kaum muslimin dengan perkataan beliau أنا شخصيا أستمع لفيروز وفائدة احمد وأم كلثوم “Saya sendiri mendengarkan nyanyia Fairus, Faidah Ahmad, dan nyanyian Ummu Kaltsum”.
Seandainya beliau juga sadar dari kesalahan-kesalahannya yang lain dan mengakui bahwasanya para ulama Saudi lebih matang dari pada beliau tentang fikih mereka tentang hukum-hukum Islam dan dalam mengenal halal dan haram.
Ditulis oleh : Abdurrahman bin Muhammad Dimasyqiyah pada 22 Rojab 1434 H. (Diterjemahkan dan diringkas oleh Firanda Andirja)
www.firanda.com
falillaahil hamdu jami’a
baarokallohu fiikum
semoga Alloh Ta’ala mempersatukan kaum muslimin dalam kebenaran
dan bukan sebaliknya…
dasar wahabi mujassim nda punya akal ya kaya gini,..
Semoga Allah azza wa jalla menunjuki kamu jalan yang lurus, saudaraku..
Syukran ustadz.. Allahu yajziikumul khioe.. Allahu yubaarik fiikum
Barokallahu untuk ustadz dan segenap pencinta kebenaran, tetap da’wah bil hikmah, semoga pembenci da’wah ini mendapat hidayah…
Semoga Allah menjadikan Syaikh Qordhowi kembali ke jalan yang benar.. dan Semoga Allah memberikan kesempatan untuk terarah ke manhaj yang haq ini..
Alhamdulillah, ana akhirnya tahu sepak terjang beliau, lalu untuk apa bayak yg mengambil fatwa darinya, kasihan
Assalamualaikum,
Janganlah ustadz terlalu taksub para ulama Saudi Arabia. Adalah lebih baik ustadz mencontohi para ustadz lulusan Jordan yang jauh lebih wasatiyyah. Dari rencana ini, maka kita dapat simpulkan:
1. Syaikh Qordhowi ternyata seorang ulama yang tidak angkuh, karena sanggup mengakui kesalahan diri.
2. Syaikh Qordhowi sendiri seorang ulama salafi tajdid. Malah sangat mengagumi Syeikhul Islam Ibnu Taymiyyah (rujuk buku nya sendiri).
3. Apakah karena fatwanya yang tidak seiring ulama Saudi, maka Syaikh Qaradhawi di pihak yang silap @ batil? Dan jika fatwa Syaikh Qaradhowi seiring dengan fatwa ulama Saudi, maka fatwanya dikira benar?
4. Adalah tidak adil mengatakan fatwanya salah, bila berbeda dengan fatwa ulama lain sedangkan Syaikh Qaradhowi sendiri menggunakan Al-Quran dan hadis untuk menyokong fatwanya?
5. Sudahkah ustadz lupa bahkan Syaikh Bin Baaz sendiri pernah mengeluarkan fatwa yang dikecam ramai, yakni fatwa membenarkan militer America menjejak kaki ke negeri Nabi Sallallahu alaihi wassalam semasa perang teluk 1990?
6. Maka janganlah mudah mengatakan Syaikh Qordhawi telah melakukan kesilapan hanya kerna fatwa berbeda dengan sebagian ulama Saudi.
7. Barangkali ustadz harus mencontohi Syaikh Al-Arifi yang duduk bersama Syaikh Qordhawi di Masjid Amru Al-As di Egypt, bersatu dalam masalah Suriah. Tiadapun masalah antara dua ulama ini.
Wassalam
Afwan akhi, tetapi apakah orang yang:
“beliau siaran langsung di hadapan kamera lalu berdoa kepada Allah agar Allah merahamati Paus (pengusung) salib dan akidah trinitas, dan aqidah Allah punya anak, dan beliau juga berdoa agar Allah menganugerahkan kepada umat Nasrani “Paus yang lebih baik” dalam rangka berkhidmah kepada salib dan trinitas…”
pantas disebut ulama Islam?..