Cukup tersentak hati saya tatkala membaca pernyataan-pernyataan berani yang diungkapkan oleh Prof DR Kiyai Haji Said Aqiel Siradj, MA, sebagaimana yang diberitakan dalam www.voa-islam.com. Pernyataan-pernyataan tersebut adalah:
Pertama : Pernyataan beliau bahwa syi’ah di Indonesia tidak berbahaya, sebagaimana bisa dilihat di (http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/12/06/16929/aneh-said-agil-siraj-bilang-syiah-di-indonesia-tidak-berbahaya/)
Dan ternyata memang beliau pernah bertemu dan menyambut tokoh syi’ah Hasan Nasrullah, silahkan lihat (http://www.dp-news.com/pages/detail.aspx?articleid=57160). Demikian pula beliau pernah menjadi pembicara tingkat internasional di Teheran (pusatnya Syi’ah Roafidhoh) selama dua kali, pada tahun 1999 dengan materi : Al-Taqriib baina al-Madzaahib, Al-Islam al-din al-tasamuh (Pendekatan antara madzhab-madzhab, Islam adalah agama toleransi), dan pada tahun 2000 dengan materi : Al-Taqriib baina al-Madzaahib, Huquq al-Insan fi al-Islam (Pendekatan antara madzhab-madzhab, Hak-hak manusia dalam Islam). Silahkan lihat (http://nubinong.blogspot.com/2010/03/riwayat-hidup-prof-dr-kh-said-aqiel.html). Selain itu beliau juga memberi kata pengantar dan menganjurkan masyarakat muslim Indonesia untuk membaca sebuah buku yang berisi banyak kedustaan karya Idahram, yang dalam buku tersebut sang penulis (Idahram) berkata : “Dalam Islam sedikitnya ada tujuh madzhab yang pernah dikenal, yaitu madzhab Imam Ja’far As-Shiddiq (madzhab Ahlul Bait), madzhab Imam Abu Hanifah An-Nu’man, madzhab Imam Malik ibnu Anas, madzhab Imam As-Syafii, madzhab Imam Ahmad Ibnu Hanbal, madzhab Syi’ah Imamiah, dan madzhab Dawud Azh-Zhahiri. Sedangkan madzhab salaf tidak pernah ada”
Kedua : Penyamaan beliau antara trinitas ortodoks Kristen dengan tauhid Islam, sebagaimana bisa dilihat di (http://www.voa-islam.com/counter/christology/2011/10/06/16278/koreksi-aqidah-kh-said-aqil-sirajd-jangan-samakan-tauhid-islam-dengan-trinitas-kristen/), lihat juga (http://www.voa-islam.com/news/citizens-jurnalism/2011/11/24/16804/santri-menggugat-kenuan-ketua-umum-pbnu-kh-said-aqiel-siradj)
Ketiga : Pernyataan beliau bahwasanya salafy wahabi penebar terorisme, sebagaimana bisa dilihat di (http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/12/07/16943/ketum-pbnu-said-aqil-siradj-melempar-fitnah-ustadz-membalas-tausiyah/), lihat juga (http://nahimunkar.com/9926/kayak-bocah-bercerita-gendruwo-saja-said-agil-siradj-menuding-yayasan-yayasan-islam/)
Beliau DR Said Aqiel Siroj telah menghabiskan banyak usia beliau untuk mendalami bidang aqidah di karajaan Arab Saudi. Dari S1 hingga S3 beliau menuntut ilmu di Arab Saudi dan di bidang ushuul ad-diin (aqidah).
– S1, beliau tempuh Universitas King Abdul Aziz, Jurusan Ushuluddin dan Dakwah, tamat 1982.
– S2 beliau tempuh Universitas Ummu al-Qura, jurusan Perbandingan Agama, tamat 1987, dengan tesis yang berjudul رَسَائِلُ الرُّسُلِ وَأَثَرُهَا فِي انْحِرَافِ الْمَسِيْحِيَّةِ (Pengaruh Surat-Surat para rasul dalam Bibel terhadap penyimpangan Agama Kristen).
– S3 Universitas Ummu al-Qura, jurusan Aqidah/Filsafat Islam, tamat 1414 H (1994 M), dengan judul disertasi : صِلَةُ اللهِ بِالْكَوْنِ فِي التَّصَوُّفِ الْفَلْسَفِي (Hubungan antara Allah dan alam menurut perspektif tasawwuf falsafi), yang disertasi beliau ini dibimbing oleh dosen beliau yang bernama As-Syaikh DR. Mahmuud Ahmad Khofaaji
Dari sini kita tahu bahwasanya beliau ini adalah seorang yang pakar dalam bidang aqidah, baik dalam memahami kesesatan kaum Kristen maupun kesesatan kaum sufi.
Berikut ini saya terjemahkan muqoddimah dari disertasi doktoral yang ditulis oleh Prof DR Said Aqiel Siraj (Desertasi tersebut bisa di download di http://resalty.waqfeya.com/index.php/category-96/thesis-51).
Muqoddimah ini sangat layak untuk dibaca kembali oleh penulisnya sendiri, yang merupakan nasehat yang sangat indah bagi sang penulis sendiri dan juga kaum muslimin di tanah air, terutama kaum yang dipimpin oleh beliau sekarang. Hal ini mengingat dalam muqoddimah disertasi tersebut beliau (Prof DR Said Aqiel Siradj) telah mentaqrir dan menetapkan landasan-landasan aqidah salaf, karena memang desertasi tersebut beliau tulis untuk membantah kaum sufi. Terlebih lagi dalam desertasi tersebut beliau sering menukil perkataan-perkataan Ibnu Taimiyyah untuk membantah pemikiran sufiah. Semoga bermanfaat bagi kaum muslimin Indonesia.
DR Said Aqiel Siradj, MA berkata :
“Islam menolak segala bentuk kesyirikan, dan menolak perantara-perantara antara Allah dan manusia kecuali perantara kenabian dan kerasulan, dengan demikian Islam menetapkan keterpisahan yang sempurna antara Allah dan yang lainNya, antara Pencipta dan Makhluk, bahkan malaikat tidak terhubungkan dengan Allah melalui hubungan apapun selain hubungan yang tegak antara Allah dengan makhluk yang lain baik yang materi maupun ruh, yaitu hubungan antara makhluk dan Penciptanya, yaitu hubungan keterpisahan dan bukan hubungan ketersambungan”
Komentar :
Pernyataan Kiyai Haji Prof DR di atas persis sama dengan penjelasan Ibnu Taimiyyah dan Muhammad bin Abdil Wahhaab rahimahumallah, bahwasanya Allah tidak butuh kepada washitoh (perantara) dalam penyembahan dan dalam meminta manfaat dan menolak mudhorot. Menjadikan washitoh (perantara) kepada Allah merupakan kesyirikan. Yang ada hanyalah perantaraan dalam hal risalah dan kenabian, yaitu para nabi dan para rasul merupakan perantara antara Allah dan manusia dalam menyampaikan risalah/wahyu Allah ta’alaa.
Ibnu Taimiyyah berkata : “Dan hal ini merupakan perkara yang disepakati oleh seluruh pemeluk agama dari kalangan kaum muslimin, yahudi, dan nashrani, mereka menetapkan adanya perantara antara Allah dengan hamba-hambaNya. Perantara-perantara tersebut adalah para Rasul yang mereka menyampaikan dari Allah perintah Allah dan khabar dari Allah….”
Beliau juga berkata, “Adapun jika yang dimaksudkan dengan perantara adalah bahwasanya harus ada perantara dalam mendatangkan manfaat-manfaat dan menolak kemudorotan, seperti perantara dalam mendatangkan rizki para hamba, dan pertolongan kepada mereka dan hidayah untuk mereka, yang mereka meminta hal-hal tersebut kepada perantara ini dan mengharap kepada perantara ini maka ini merupakan kesyirikan yang paling besar yang karena kesyirikan inilah Allah mengkafirkan kaum musyrikin (Arab), dimana mereka menjadikan selain Allah sebagai penolong-penolong mereka dan para pemberi syafaat kepada mereka” (Majmuu’ al-Fataawaa 1/122-123). Adapun perkataan Muhammad bin Abdil Wahhaab yang semakna dengan ini maka bisa dibaca di risalah beliau “Kasyf Asy-Syubhaat”
DR Said Aqiel Siradj, MA berkata :
“Dan jika kita mengamati Al-Qur’aan Al-Kariim maka kita akan mendapati Al-Quran menekankan keterpisahan yang sempurna ini, maka tidak ada sesuatupun yang berfungsi sebagai suatu perantara antara Allah dan makhlukNya. Sebagaimana Al-Qur’an berkali-kali dan berulang-ulang menafikan sifat uluhiyah dari selain Allah ta’aala dengan penafian secara mutlak, dan menekankan bahwasanya para nabi dan para rasul mereka dari golongan manusia dan dari tabi’at manusia. Inilah yang ditetapkan oleh rukun Islam yang pertama yaitu Syahadah (Persaksian) bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak untuk disembah melainkan Allah dan bahwasanya Muhammad adalah hambaNya dan rasulNya. Dan ini adalah syahadah penafian dan penetapan (itsbaat), menafikan secara mutlak uluhiah (ketuhanan) dari selain Allah dan tidak ditetapkan kecuali hanya untuk Allah semata, dan menetapkan bahwasanya Muhammad adalah hambaNya dan rasulNya, dan Muhammad adalah manusia sebagaimana seluruh manusia (*yang lain). Dan seluruh perbedaan antara Muhammad dan mereka adalah beliau diberi wahyu aqidah tauhid”
Komentar :
Dalam paragraf ini DR Said menekankan perkara yang sangat penting yaitu tentang aqidah yang benar terhadap Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwasanya beliau adalah manusia biasa sebagaimana seluruh manusia yang lain yang memiliki tabi’at manusia. Yang membedakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan manusia yang lain hanyalah Nabi telah diberi wahyu berupa aqidah tauhid. Hal ini tentunya bertentangan dengan keyakinan sebagian kaum sufi yang terlalu berlebih-lebihan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. (silahkan lihat http://www.firanda.com/index.php/artikel/aqidah/116-berlebih-lebihan-kepada-nabi-shallallahu-alaihi-wa-sallam-hingga-mengangkat-beliau-pada-derajat-ketuhanan)
DR Said Aqiel Siradj, MA berkata :
“Dan aqidah tauhid yang dibawa oleh Islam menolak seluruh kesyirikan, sama saja apakah kesyirikan yang tegak di atas pendapat berbilangnya Tuhan atau kesyirikan yang dibangun di atas keimanan kepada adanya perantara-perantara antara Allah dan manusia. Dari situ maka hubungan antara Allah dengan alam –termasuk di dalamnya adalah manusia- adalah hubungan keterpisahan. Allah maha Esa tidak ada syarikat baginya, terpisah dari alam dengan keterpisahan yang sempurna dengan ke-Esa-anNya dalam Dzatnya, sifat-sifatNya, dan perbuatan-perbuatanNya, dan Allah tersucikan dari seluruh bentuk penyamaan dengan makhluk-makhlukNya.
Aqidah ini dialah aqidah yang telah disepakati oleh seluruh kaum muslimin, baik salaf mereka (*golongan terdahulu) maupun kholaf mereka (*golongan belakangan), kecuali sufiah filsafat, sebagaimana akan kita lihat di tengah lembaran-lembaran pembahasan ini”
Komentar :
Dalam paragraph ini kembali DR Said Aqiel menekankan bahwasanya Islam menolak segala bentuk kesyirikan. Dan bentuk-bentuk kesyirikan ada dua:
Pertama : Dengan menjadikan Tuhan berbilang, sebagaimana trinitasnya kaum Nasrani, dan juga dewa-dewa Kaum Hindu.
Kedua : Menjadikan perantara antara Allah dan manusia. Hal ini sebagaimana keysirikan kaum musyrikin Arab (silahkan lihat kembali : http://www.firanda.com/index.php/artikel/bantahan/126-bantahan-terhadap-abu-salafy-seri-5-hakikat-kesyirikan-kaum-muysrikin-arab)
DR Said Aqiel Siradj, MA berkata :
“Kemudian Islam adalah berpegang teguh dengan perintah-perintah Allah dan perintah-perintah RasulNya shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menjauhi apa yang dilarang oleh Allah dan RasulNya, dan meneladani kehidupan Rasulullah dan mengikuti jalan-jalan dan sunnah-sunnah yang telah ditempuh oleh para sahabatnya –semoga Allah meridhoi mereka–
Allah berfirman : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat” (QS Al-Ahzaab : 21)
Dan Allah ta’aala juga berfirman : “Apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah” (QS Al-Hasyr : 7)
Allah juga berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari pada-Nya, sedang kamu mendengar (perintah-perintah-Nya)” (QS Al-Anfaal : 20)”
Komentar :
Dalam paragraf ini DR Said Aqiel menekankan untuk mengikuti jalan para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahkan beliau mendoaakan para sahabat agar diridhoi oleh Allah. Dan ini tentunya bertentangan dengan aqidah Syi’ah yang justru berdoa agar Allah melaknat para sahabat dan juga mengkafirkan para sahabat.
DR Said Aqiel Siradj, MA berkata :
Dan perintah-perintah Allah dan RasulNya –demikian pula larangan-larangan Allah dan RasulNya- terjaga dalam Al-Qur’an Al-Kariim dan Sunnah-sunnah Nabi yang mulia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Aku meninggalkan pada kalian dua perkara yang kalian tidak akan tersesat selama kalian berpegang teguh dengan kedua perkara tersebut, yaitu kitabullah dan sunnah NabiNya”
Komentar :
Dalam paragraf ini DR Said Aqiel menegaskan akan pentingnya berlandaskan kepada Al-Qur’an dan Sunnah-Sunnah Nabi, yang keduanya merupakan sumber hukum kaum muslimin. Hal ini tentunya berbeda dengan:
– Keyakinan sebagian kaum sufi yang terkadang berdalil dengan kisah-kisah…yang tidak tahu juntrung keabsahannya. Tidak jarang berupa cerita-cerita karomah yang masih dipertanyakan akan kevalidannya lantas cerita-cerita tersebut dijadikan dalil utama sehingga ditolaklah pendalilan dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah
– Sikap sebagian sufi yang taklid buta kepada gurunya, meskipun pemikiran-pemikiran gurunya bertentangan dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Sehingga seakan-akan perkataan gurunya merupakan salah satu sumber hukum
DR Said Aqiel Siradj, MA berkata :
“Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mentarbiah (membina) para sahabatnya dibawah naungan dan petunjuk kitabullah dan sunnahnya, yaitu dengan tarbiah percontohan agar mereka menjadi teladan bagi orang-orang yang datang setelah mereka hingga hari kiamat. Maka mereka adalah praktek nyata (hidup) dari ajaran-ajaran Allah dan arahan-arahan RasulNya. Mereka berittiba’ dan meneladani serta tidak melakukan bid’ah dan mengada-ngadakan. Mereka adalah para wali-wali Allah yang tidak kawatir dan tidak bersedih. Mereka adalah teladan dan tolak ukur untuk mengenal al-haq (kebenaran) dari kebatilan, dan untuk membedakan petunjuk dari kesesatan“.
Komentar :
Dalam paragraf ini beliau menekankan kembali akan mulianya para sahabat dari beberapa sisi:
Pertama : Para sahabat telah ditarbiyah/dibina dan dididik langsung oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tentunya guru sangat berpengaruh kepada murid-muridnya
Kedua : Tarbiyah tersebut berdasarkan naungan dan cahaya al-Qur’an dan as-Sunnah
Ketiga : Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mentarbiyah para sahabat dengan tarbiyah khusus yaitu tarbiyah percontohan, dengan maksud agar para sahabat menjadi contoh bagi generasi-generasi setelah mereka
Keempat : Amalan para sahabat adalah praktek hidup/nyata terhadap ajaran Al-Qur’an dan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Hal ini tentu sangatlah jelas ditinjau dari beberapa sisi
– Para sahabatlah yang paham tentang maksud Allah dan RasulNya.
– Ayat-ayat al-Qur’an yang pertama kali mempraktekannya adalah para sahabat.
– Tatkala para sahabat menerapkan ayat-ayat Allah mereka dibimbing langsung oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, sehingga jika mereka salah praktek, atau salah paham tentang Al-Qur’an maka akan ditegur langsung oleh Allah atau melalui Rasulullah yang merupakan guru dan pengawas mereka
Kelima : Para sahabat tidak melakukan bid’ah dan tidak mengadakan perkara-perkara baru dalam agama, akan tetapi mereka meneladani guru mereka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Keenam : Para sahabat adalah wali-wali Allah…maka yang memusuhi dan membenci mereka…apalagi mengkafirkan mereka tentunya wali-wali syaitan
Ketujuh : (Dan ini merupakan poin yang terpenting) yaitu DR Said Aqiel menjelaskan bahwa para sahabat adalah tolak ukur kebenaran, sehingga terbedakan hak dari kebatilan, dan terbedakan petunjuk dari kesesatan.
Sungguh ini adalah manhaj yang selalu dan senantiasa diserukan dan dipropagandakan oleh kaum wahabi (salafy) yaitu agar kembali kepada pemahaman dan manhaj para sahabat yang jauh dari bid’ah dan perkara-perkara baru dalam agama.
Dan inilah juga yang selalu diserukan oleh kaum yang disebut-disebut oleh orang yang memusuhinya “Salafy wahabi” agar senantiasa mencintai para sahabat dan memusuhi orang-orang yang membenci (bahkan mengkafirkan) para sahabat seperti kaum syi’ah. Jika para sahabat yang sedemikian mulianya (sebagaimana penjabaran DR Said Aqiel diatas) itu saja dikafirkan maka bagaimana lagi dengan para pengikut mereka yang jauh dari kemuliaan para sahabat Nabi radhiallahu ‘anhum.
DR Said Aqiel Siradj, MA berkata :
“Dan dibawah cahaya al-kitab dan as-sunnah dan siroh Rasulullah serta amalan para sahabatnya ditimbang amalan-amalan kaum muslimin dan perkataan mereka. Maka apa yang ada sandarannya dan dalil maka dihukumi dengan amalan/perkataan yang sah dan benar. “Dan apa yang menyelisihi al-kitab dan as-sunnah dan tidak ada atsarnya dalam kehidupan para sahabat maka dihukumi dengan fasad (rusak) dan batil. Dan semua yang keluar dari manhaj ini maka sungguh telah sesat dan menyesatkan“.
Komentar :
Dalam paragraf ini kembali DR Said Aqiel menekankan akan pentingnya manhaj salaf yaitu manhaj yang berlandaskan kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah berdasarkan pemahaman para sahabat. Beliau juga kembali menegaskan bahwa seluruh perkataan/pendapat dan amal perbuatan manusia harus ditimbang di atas manhaj salaf ini. Jika ada suatu pemikiran atau amal perbuatan yang tidak diriwayatkan ada di masa kehidupan para sahabat maka pemikiran dan amal perbuatan tersebut batil. Ini merupakan seruan yang tegas dari beliau kepada kaum muslimin –terutama di Indonesia- untuk kembali menimbang amalan-amalan yang sering mereka lakukan. Apakah amalan-amalan tersebut pernah dilakukan dan diamalkan oleh para sahabat??, jika tidak pernah maka hal itu adalah batil dan sesat, bahkan pelakunya sesat dan menyesatkan.
DR Said Aqiel Siradj, MA berkata :
“Dan tatkala saya adalah salah seorang mahasiswa di jurusan Aqidah saya melihat bahwasanya merupakan kewajiban atas saya untuk mencari-cari/mengikuti dan menyelidiki manhaj-manhaj yang sesat dan jauh dari al-kitab dan as-sunnah. Dan telah beberapa lama saya menyelidiki manhaj-manhaj tersebut untuk saya jelaskan penyimpangan dan kesesatannya dan jauhnya manhaj tersebut dari Islam. Termasuk merupakan perkara yang menyusahkan dan menggelisahkan aku adalah apa yang aku dapati dari manhaj-manhaj para sufi ahli filsafat yang mereka telah jauh dari Islam, yaitu tentang pemahaman mereka tentang hubungan alam dengan penciptanya, dengan pemikiran-pemikiran mereka yang sesat berupa hulul dan ittihad dan wihdatul wujud (yiatu hulul/menempatinya Allah ke alam, dan ittihad/menyatunya alam dengan Allah, dan wihdah/kesatuan alam bersama Allah), yang hal itu melalui metode filsafat al-fanaa’ dan fanaa al-fanaa, dan seluruhnya merupakan pemikiran-pemikiran yang aneh dan muhdatsah (diada-adakan) serta menyusup di tengah-tengah masyarakat islami”
Komentar :
Dalam paragraf ini DR Said Aqiel memaparkan bagaimana semangat beliau untuk bernahi mungkar. Beliau terpanggil bahkan beliau merasa wajib untuk mengikuti dan menyelidiki manhaj-manhaj yang sesat. Bahkan sangat menggelisahkan beliau kesesatan yang terdapat dalam manhaj kaum sufi philosofi, yang kesesatan ini merupakan perkara muhdats (bid’ah) yang telah menyusup dalam masyarakat islam.
DR Said Aqiel Siradj, MA berkata :
“Dan permulaan munculnya pemikiran filsafat sesat tersebut di akhir-akhir abad kedua hijriah. Lalu berkembang dengan pesat di tengah abad ketiga hijriah. Dimulai dari Jabir bin Hayyan dan Abu Hasyim dan Abduk hingga Ibnu ‘Arobi sang fhilosofi besar, Al-Ghunushy Al-Khothiir, dan melewati Dzu An-Nuun Al-Mishriy, Abi Yaziid Al-Busthoomy, Al-Hallaaj, Al-Junaid, An-Nafary, Al-Gozhaaly, lalu As-Sahrowardi yang terbunuh”.
Komentar :
Dalam paragaf ini beliau menjelaskan tentang tokoh-tokoh sufi filsafat yang memiliki pemahaman sesat wihdatul wujud. Yang diantara tokoh-tokoh tersebut ada yang digandrungi oleh kaum sufi di Indonesia. Diantaranya adalah Ibnu ‘Arobi dan Al-Ghozali.
Adapun Ibnu ‘Arobi maka DR Said Aqiel telah menjelaskan kesesatannya dalam disertasinya tersebut pada hal 446 hingga hal 450. Beliau menjelaskan tentang pemikiran Ibnu Arobi dalam dua kitabnya yang berisikan tentang pemikiran wihdatul wujud (bersatunya Allah dengan alam). Kitab yang pertama adalah kitab Al-Futuhaat Al-Makkiyah, yang dimana Ibnu Arobi mengaku bahwa apa yang dituliskannya dalam kitab tersebut adalah wahyu dan didikte oleh Allah. Adapun kitab yang kedua adalah Fushus Al-Hikam maka Ibnu Arobi mengaku bahwa kitab tersebut datangnya dari Rasulullah. Dalam kitab Fushus Al-Hikam inilah Ibnu Arobi mengatakan bahwa Fir’aun adalah orang beriman dan masuk surga !!, hal ini karena tatkala Fir’aun mengatakan :”Aku adalah Tuham kalian yang maha tinggi” menunjukan bahwa Fir’aun paham bahwasanya Allah telah bersatu dengan alam, telah bersatu dengan dirinya. Jadi perkataan Fir’aun tersebut adalah perkataan yang hak dan benar
Adapun Abu Hamid Al-Ghozaali, maka kesesatannya tentang pemahaman wahdatul Wujud telah dijelaskan oleh DR Said Aqiel Siraj dalam disertasinya pada hal 168 hingga hal 172. Pemikiran wihdatul wujud Al-Ghozaali sangat nampak dalam kitabnya Ihyaa Uluumiddiin (yang kitab ini sangat digandrungi oleh kaum sufi di Indonesia) dan kitabnya Misykaat al-Anwaar. Adapun bantahan terhadap pemikiran Al-Ghozali ini maka telah ditulis dengan panjang lebar oleh DR Said Aqiel dalam disertasinya dari hal 199 hingga hal 221.
DR Said Aqiel Siradj, MA berkata :
“Dan merupakan perkara yang diketahui bahwasanya kaum muslimin di Indonesia menghadapi problematika-problematika besar baik problematika politik, ekonomi, sosial dan problematika aqidah. Di hadapan mereka musuh-musuh mereka yang menanti-nanti (*keburukan bagi) kaum muslimin berupa gerakan kristenisasi, sekuler, bathiniyah, dan sekte-sekte sesat –Syi’ah, Ahmadiyah, dan Bahaaiyah, lalu Sufiyah”
Komentar :
Pada paragraf ini DR Said Aqiel menegaskan bahwasanya diantara musuh-musuh kaum muslimin Indonesia adalah gerakan kristenisasi dan sekuler. Selain itu juga sekte-sekte yang sesat seperti Syi’ah dan Ahmadiyah qodyaniah. Dan musuh kaum muslimin Indonesia yang terakhir beliau sebutkan adalah kaum sufi.
Ini merupakan nasehat yang sangat penting dari beliau akan bahayanya kaum Syi’ah dan kaum Sufi, karena mereka adalah musuh-musuh yang senantiasa menanti-nanti keburukan kaum muslimin Indonesia.
DR Said Aqiel Siradj, MA berkata :
“Dan sufiyah di Indonesia sungguh telah sukses besar dalam menyebarkan ajaran-ajaran mereka yang sesat -meskipun kebanyakan mereka tidak beriman dengan aqidah hulul dan ittihad serta wihdatul wujud-. Dan ajaran sufiah ini senantiasa masih termasuk ajaran yang paling berbahaya yang tersebar di negeri Indonesia, hal ini disebabkan kejahilan kaum muslimin di Indonesia terhadap aqidah yang benar”
Komentar :
Pada paraghraf ini, beliau menyatakan bahwa kaum sufi telah sukses besar dalam menyebarkan pemahaman dan ajaran-ajaran mereka di Indonesia. Namun timbul pertanyaan di benak saya, “Siapakah kaum sufi dimaksud oleh beliau??, yang telah berhasil menyebarkan ajaran mereka ke penjuru Indoesia??”, Apakah maksud beliau gerakan Muhammadiah?, ataukah Persis?, ataukah NU (Nahdatul Ulama) yang sedang beliau pimpin sekarang ini?, ataukah yang lainnya?. Semoga beliau bisa menjelaskan hal ini, dan semoga para pembaca juga mungkin bisa membantu menjelaskan maksud beliau. Terlebih lagi ada tariqah mu’tabar yang berada di bawah naungan NU, lihat (http://nu.or.id/page/id/dinamic_detil/1/34341/Warta/Habib_Luthfy__Pengurus_Thoriqoh_jangan_Seperti_Krupuk___.html) dan (http://alfiananda.wordpress.com/2010/07/17/thariqah-al-mutabarah-dari-waktu-ke-waktu/, dan http://alfiananda.wordpress.com/2010/07/23/lambang-jam%E2%80%99iyyah-ahlith-thoriqoh-al-mu%E2%80%99tabarah-an-nahdliyyah/, serta lihat komentar DR Said Aqiel tentang tasawwuf di http://nu.or.id/page/id/dinamic_detil/12/34786/Buku/Urgensi_Tasawuf_di_Era_Globalisasi.html)
Dan saya sangat setuju dengan pendapat beliau bahwa ajaran-ajaran sesat seperti ini tersebar disebabkan karena kejahilan kaum muslim di Indonesia terhadap akidah yang benar sehingga mudah mereka terjangkiti ajaran-ajaran sufiah.
DR Said Aqiel Siradj, MA berkata :
“Dikarenakan hal ini seluruhnya dan setelah aku menulis tesisku untuk meraih gelar Master di bidang aqidah tentang bantahan kepada Kristen maka aku memilih pembahasan desertasiku untuk meraih gelar Doktor tentang bantahan kepada sufiah, terukhususkan sufiah filsafat, dengan judul :
“Hubungan Allah dengan alam menurut sufi filsafat, penelitian dan kritikan”
DR Said Aqiel Siradj, MA berkata :
“Dan telah ditulis banyak pembahasan dan telah tersebar banyak risalah-risalah ilmiah seputar perkara ini, akan tetapi saya melihat perkaranya masih butuh untuk ditinjau kembali, dengan tinjauan islami dengan timbangan/tolak ukurnya yang benar dan analogi yang benar, yaitu kitabullah dan sunnah Rasulullah, dan ditambah dengan manhaj para ulama salafus sholeh”
Komentar :
Pada paragraf ini beliau menegaskan kembali bahwasanya tolak ukur yang benar untuk digunakan dalam mengukur kebenaran yaitu Al-Qur’an, As-Sunnah dengan manhaj Salaf.
Setelah itu DR Sa’id Aqiel Siraj menyebutkan khuttoh bahas disertasinya lalu beliau berkata :
“Adapun sisi kritikan maka saya memperhatikan manhaj/metode pengkritikan yang ilmiyah yang benar, maka saya mengkritik pendapat-pendapat mereka (kaum sufi) dan saya menjelaskan kebatilan pemikiran-pemikiran mereka dengan al-Qur’an dan as-Sunnah, dan dengan dalil akal yang shahih, dan dengan perkataan para ulama yang sholihin. Dan dalam hal ini saya berusaha untuk menjauh dari fanatisme/ta’asshub dan sikap tidak inshoof (tidak adil)”
Komentar:
Pada paragraf ini DR Said Aqiel Siroj menjelaskan bahwa beliau menjauhi sikap fanatik dan sikap tidak inshoof (adil) dalam menulis disertasinya. Karenanya saya sangat berharap para pembaca membaca disertasi yang ditulis beliau ini yang sarat dengan faedah dan jauh dari sikap fanatik buta tanpa dalil. Bahkan dalam paragraf ini beliau (DR Said Aqiel) menegaskan bahwa beliau menjelaskan kebatilan pemikiran sufi falsafi dengan berdasarkan perkataan ulama yang sholihin. Siapakah yang dimaksud oleh beliau dengan Ulama yang sholihin ini??. Jika para pembaca menelaah disertasi karya DR Said Aqiel Siroj ini maka para pembaca akan menemukan bahwasanya perkataan alim ulama yang paling dijadikan landasan oleh DR Said Aqiel dalam membatilkan pemikiran sufi falsafi adalah perkataan Ibnu Taimiyyah rahimahullah yang dituduh sebagai dedengkotnya salafy. Jadi sangat jelas bahwasanya DR Said Aqiel menganggap Ibnu Taimiyyah adalah sosok alim ulama yang sholih, karenanya DR Said Aqiel menjadikan perkataan-perkataannya untuk membantah tokoh-tokoh sufi seperti Ibnu Arobi dan Al-Ghozali.
DR Said Aqiel Siradj berkata :
“Dan tujuanku dalam disertasiku ini adalah menampilkan dirosah/penelitian yang sungguh-sungguh dan teliti/detail dengan harapan untuk menampakan dan menjelaskan hakikat/kebenaran, yang selanjutnya adalah untuk membela kebenaran dan untuk meninggikan kalimat Allah yang tinggi. Maka aku meminta kepada Allah Azza wa Jalla untuk merealisasikan harapan tujuan desertasi ini dan agar memberi faedah kepada para pembacanya dan menjadikannya ikhlash karena mengharapkan wajahNya, dan aku beristighfar kepada Allah atas seluruh kesalahanku yang ada dalam disertasiku ini, dan aku bersyukur kepadaNya atas kebenaran yang Allah hidayahkan kepadaku, dan segala puji bagi Allah di permulaan dan di akhir, dan Dialah cukup bagiku, dan sebaik-baik tempat bertawakal, dan semoga shalawat dan shalam tercurahkan bagi sayyidinaa Muhammad dan keluarganya serta para sahabatnya”
Komentar :
Semoga artikel yang saya paparkan ini membantu mewujudkan terkabulnya harapan DR Said Aqiel Siroj, sehingga risalah disertasi yang bagus ini bisa dipetik faedahnya oleh para pembaca sekalian, khususnya kaum muslimin di Indonesia.
Demikianlah muqoddimah yang ditulis oleh DR Said Aqiel Siraj di muqoddimah disertasi beliau dan sedikit komentar dari saya. Sungguh muqoddimah yang sarat dengan penjelasan pokok-pokok usul aqidah Ahlus Sunnah yang dibangun di atas manhaj salaf.
Kota Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, 14-01-1433 H / 09 Desember 2011 M
Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja
www.firanda.com
masyaAllah.. bisa berubah begono kenapa ya?
[quote name=”Ibnu Abdul Fattah”]masyaAllah.. bisa berubah begono kenapa ya?[/quote]
hawa nafsu dan syahwat juga syaithon yang membujuknya wallahualam
Masyaallah. Fakta bahwa mahasiswa/ penuntut ilmu mempunyai dua niat secara garis besar terbagi dua yaitu untuk mengharap wajah ALlah Subhanahu wa Ta’ala (ikhlas) dan untuk mengharapkan wajah dunia (gelar sarjana, gelar master, gelar doktor, gelar profesor, gelar ulama, harta, jabatan). Cukuplah hadits ini terus diulang-ulang bagi kita
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam
“Orang yang pertama sekali dinyalakan api neraka dengan mereka ada tiga: salah satu diantara mereka adalah seorang yang menuntut ilmu dan membaca Al Quran, maka ia dipanggil dan diperkenalkan kepadanya tentang nikmat Allah, maka iapun mengakuinya, lalu Allah bertanya kepadanya: apa yang ia lakukan terhadap nikmat tersebut?, ia menjawab: aku pergunakan untuk menuntut ilmu dan mengajarkannya serta untuk membaca Al Quran pada Mu, Allah menimpali jawaabnya: kamu telah berdusta, tetapi engkau menuntut ilmu supaya mendapat (sanjungan) supaya dikatakan sebagai seorang alim, dan engkau membaca Al Quran supaya dikatakan orang sebagai seorang Qari’, sungguh telah terbukti demikian, kemudian ia diusung diatas mukanya sampai ia dilemparkan kedalam neraka.” (HR. Muslim no: 1905).
Ibnu Baththal berkata, “Barangsiapa yang mempelajari hadits demi memalingkan wajah-wajah manusia kepada dirinya maka kelak di akherat Allah akan memalingkan wajahnya menuju neraka.” (Syarh Shahih al-Bukhari karya Ibnu Baththal, 1/136)
Pergaulan kali akh…
atau jabatan, atau nggak mau ditinggalkan masa…
Mudah-mudahan Allah memberikan hidayah kepadanya dan kepada kita semua.
salah orang niy ustadz.. ada dua tokoh terkenal yg bernama DR said aqil siraj. satunya ketua NU sekarang dan satunya lagi. yang lulusan ummul qura pemilik disertasi diatas adalah prof said aqil almunawar mantan menteri agama zaman gusdur.
[quote name=”zico hasan”]salah orang niy ustadz.. ada dua tokoh terkenal yg bernama DR said aqil siraj. satunya ketua NU sekarang dan satunya lagi. yang lulusan ummul qura pemilik disertasi diatas adalah prof said aqil almunawar mantan menteri agama zaman gusdur.[/quote]
Kayaknya enggak akh, coba antum cek lagi:
Ini profil KH. SAS
http://majelisfathulhidayah.wordpress.com/2010/04/13/profil-profil-said-agil-siradj-ketua-umum-pengurus-besar-nahdlatul-ulama-pbnu-2010-2015/
Ini profil SAM
http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/2243-kerukunan-modal-keberhasilan
Persamaannya, sama-sama Alumni Ummul Quro
SAS, S3 nya Aqidah/Filsafat…sedangkan SAM S3 nya Hukum Islam
Ya muqollibalkhuluk tsabit qolbi ‘ala dinniq. Wahai Allah yang membolak balikkan hati, tetapkan hatiku atas agamamu.
masya Allah jazzakullah khaer ustadz.
Ustadz, apakah disertasi Dr. Said ini sudah ada terjemahannya ke dalam bahasa indonesia supaya kita yang di indonesia bisa belajar dan sekaligus untuk mengingatkan Dr. Siad apa yang pernah dia tulis (mengembalikan ingatan masa lalunya yang indah) Semoga dengan begitu, beliau akan ruju dengan apa yang pernah dia tulis
semoga beliau rujuk kembali kepada aqidah Ahlus Sunnah yang dibangun di atas manhaj salaf, amin
semoga beliau rujuk kembali kapada aqidah Ahlus Sunnah yang dibangun di atas manhaj salaf, amin
smoga kt tak tergol k munafikin,aamiin
masyaAllah ya ustadz.. sungguh Allah maha membolak balikan hati manusia.
yaa muqolibal quluub tsabit qolbi ala dinik.
kok berbeda dengan prakteknya ya.. ??
tanya kenapa ..??
🙁
… malah di video sya pernah melihat beliau berkata kashahihan hadist ditentukan dengan mimpi bertemu gurunya,…
Kalau di video saat dialog dengan ustadz Zainal itu mungkin video KH Said Aqil Munawar (mantan menteri Agama), berbeda dengan Said aqil Sirajd.Said Aqil Munawar masih ada ilmiahnya berbeda dengan Said Aqil Sirajd.
Betul…yang dalam video itu bukan Said Aqil Sirajd, tapi Said Aqil Munawwar….ana juga dah pernah lihat sendiri
yang DOKTOR bidang Aqidah lulusan SAUDI aja bisa keblinger seperti itu, apalagi kita2 yang amat sangat lemah ilmu.. Bukti bahwa Alloh yg dpt membolak-balikkan hati manusia.. Allohul Musta’an..
Klo itu memang benar DISERTASI S3 Prof. DR .SAID AQIEL SIRADJ, MA
diantara hikmah yang bisa kita ambil adalah:
1. Hidayah Sunnah itu mahal, dan hendaknyalah kita berusaha menjaganya dengan terus mempelajari Sunnah nabi dan Mengamalkannya..
2. Pentingnya bergaul dan mencari teman dari kalangan orang sholih dan lurus aqidahnya serta masuk dalam komunitas mereka..
3. Hati itu mudah berbolak-balik, hendaknya kita selalu berdoa memohon kepada Allah untuk tetap berada dijalan yang lurus yaitu diatas sunnah Nabi dan Sunnah para Sahabat Nabi…
Nabi kita Muhammad shalawatuLLahi wa Salamuhu ‘alaih saja senantiasa berdoa kepada Allah memohon ketetapan hati, padahal beliau ma’sum dan dijamin Surga..
4. Jangan Ujub bahwasanya sekarang kita sekarang diatas Sunnah, Faham dan bisa mengamalkan Sunnah.. itu semua rahmat dari Allah..
Kita tidak tau apakah kita termasuk penduduk surga atau penduduk neraka..
“Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)” (QS. AlImran : 8)
bismillah. ana suka tulisan ustadz firanda dan koment antum. syukron. barokallohu fikum.[quote name=”ibnusyamsury”]Klo itu memang benar DISERTASI S3 Prof. DR .SAID AQIEL SIRADJ, MA
diantara hikmah yang bisa kita ambil adalah:
1. Hidayah Sunnah itu mahal, dan hendaknyalah kita berusaha menjaganya dengan terus mempelajari Sunnah nabi dan Mengamalkannya..
2. Pentingnya bergaul dan mencari teman dari kalangan orang sholih dan lurus aqidahnya serta masuk dalam komunitas mereka..
3. Hati itu mudah berbolak-balik, hendaknya kita selalu berdoa memohon kepada Allah untuk tetap berada dijalan yang lurus yaitu diatas sunnah Nabi dan Sunnah para Sahabat Nabi…
Nabi kita Muhammad shalawatuLLahi wa Salamuhu ‘alaih saja senantiasa berdoa kepada Allah memohon ketetapan hati, padahal beliau ma’sum dan dijamin Surga..
4. Jangan Ujub bahwasanya sekarang kita sekarang diatas Sunnah, Faham dan bisa mengamalkan Sunnah.. itu semua rahmat dari Allah..
Kita tidak tau apakah kita termasuk penduduk surga atau penduduk neraka..
“Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)” (QS. AlImran : 8)[/quote]
bismillah,,bisa tidak dipublikasikan beserta terjemahannya..dijadikan buku dan disebar ke masyarakat indonesia..apakah ada jalan kesana..
saking pengen nyohor, gak bisa jaga tuh congor..
punya ilmu tapi lisannya kaya orang dungu..
yaa begitulah akhi Asep Supriyadi…DR Said Aqiel ini memang tidak bisa menjaga lisannya, kasihan ilmunya yang begitu banyak. hanya bisa menuduh-nuduh kepada salafy wahabi teroris tanpa ada bukti. mungkin dia pingin nyohor sebagaimana kata ente. saran ana doakan aja dia..jangan di congor-congorkan…
semoga Allah Azza’wa jalla kasih hidayah buat dia,org sperti ini yang sangat perlu dikasihani sebab ilmunya dia membuat ia sombong
belajarlahlah terus, amalkan, dan jangan pelit untuk berbagi, dan bersabarlah karena jalan menuju surga penuh ujian juga cobaan,serta berdoalah agar senantiasa kita istiqomah dalam kebenaran…..amiin…
Bisikan syetan itu untuk melemahkan pendirian dan iman seseorang dan syetan tidak pernah membisikkan sesuatu yang bisa langsung ditangkis oleh manusia, melainkan untuk melemahkannya sehingga lambat laun iman tersebut tidak membantah apa yang menjadi inti dari bisikan syetan itu.
Apalagi di Indonesia, berat bagi seorang da’i untuk tetap teguh kepada apa yang telah dipelajarinya, yaitu ilmu Allah dan Rasul-Nya. Kalau imannya ga kuat yah seperti da’i-da’i yang saat ini ane lihat dengan mata kepala ane sendiri (di negeri Indonesia dimana ane tinggal), masing-masing diri mereka mulai pelan-pelan mengiyakan bisikan-bisikan syetan yang menuju ke arah lain untuk menyibukkan mereka selain dengan ilmu Allah dan Rasul-Nya sehingga lama kelamaan setelah nyemplung ke bisikan itu mereka tidak bisa kembali lagi dilantaran malu, terkecuali bagi mereka yang bertobat. Atau bahkan ketika ada yang melaporkan komentar ane, ane mungkin bisa jadi dijauhi atau ditahdzir oleh para da’i itu. Tapi ane hanyalah orang awam yang belajar ilmu dari mereka, apalah arti ilmu ane ini dibandingkan ilmu-ilmu mereka karena mereka bisa membantahnya dengan dalil lain yang tidak ane ketahui dan karena mereka juga telah belajar untuk membantah segala syubhat, hehehehe.
Semoga Allah memberikan hidayah untuk diriku dan terjauhkan dari hal-hal yang bisa mengarahkan untuk lalai dalam menuntut ilmu Allah dan Rasul-Nya.
Salah satu tujuan manusia diciptakan adalah untuk saling nasehat menasehati, semoga hal ini bisa menjadi nasihat bagi diriku.
اللهم يا مقلب القلوب ثبت قلوبنا على طاعتك…
Amin… Allohumma Amin…
bismillah…ikhwah jag lisan dari mencela orang siapapun,bagaimanpun kondisina,قال تعلي:”مايلفظ من قول إلا لديه رقيب عتيد”.”tidak ada satu lafadzpun dari ucapan melainkan ada penjaga yang mencatatnya”.doakan orang itu tanpa sepengetahuan beliau,karena doa dzohril ghoib mustajab,….barokallahu fikum…..
kemungkinan besar aqidah dia tidak berubah sejak dulu, yaitu tetap seorang zindiq…
hanya saja, saya curiga, dia senagaja masuk ke universitas umul Qura untuk menyelidiki “wahabiyyah” lebih jauh dgn berpura2 seolah2 sefaham dgn ulama’ di saudi…
Said Siradj yg disinyalir beraqidah Syiah ini, tidak segan2 melakukan taqiyyah untuk menyebarkan faham sesatnya…
mungkin seperti abdullah bin saba’ begitu
Taqiyyah aqidahnya!
lisan, lisan, lisan,
karena itulah yang banyak menyeret manusia ke neraka.
do’akanlah untuk beliau hidayah, itu jauh lebih baik…
Subhanallah..
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menunjuki sang kiyai kepada shirat al-mustaqim.
Dan semoga kita semua istiqamah di atas sunnah, amiin..
kok bisa gak nyambung gitu yah pernyataanya waktu dulu dan sekarang,,,benar-benar aneh bin ajaib!!!
inilah yang disebut ulama suu’ sang penyesat umat islam
Assalamualaikum….ciri-ciri orang syiah salah satu nya adalah selalu membela dari syiah itu sendiri dan selalu membuat fitnah terhadap ahlus sunnah..wallahu ‘alam
hidayah itu di tangan Allah…sangat mudah bagi ALlah membolak-balikkan hati seseorang… maka, jangan pernah kita menjadi orang yang sombong…
Jazakallahu khair, ana ucapkan kepada Ustadz kami yang telah memberikan pencerahan.
Untuk ikhwah semua, saran ana; sebaiknya kita do’akan beliau (DR. Said Aqil), semoga Allah ‘azza wa jalla memberikan kepada beliau akhir yang baik dan dapat merujuk semua ucapan dan tulisan-tulisan beliau agar kembali kepada dasar/landasan dalam beribadah, yaitu Al-Qur’an & Sunnah sesuai dengan pemahaman para Salaf As-Salih.
kisah yang dramatis dari seorang salafy tobat
izin copy ya syeikh…
ana sebutkan sumbernya..ze
Semoga ust. firanda ada kesempatan untuk bertemu dengan dr. said siradj. sebagai orang yang telah lama berkecimpung di lapangan (maksudnya nu), mungkin dia punya penjelasan tersendiri untuk semua komentar atau tingkahnya selama ini, yang mungkin hanya akan dia jelaskan kepada orang seperti ust.firanda. saya kira dia ini mungkin tidak sebodoh yang kita kira dari apa yang kita lihat secara kasat mata. tapi, apa pun penjelasan dia, dia telah mengambil suatu jalan yang penuh resiko. yang pasti, dia tentu akan dimintai pertanggungjawaban suatu ketika.
kasat mata maksudnya apa sih? kalau anda menulis artikel yang terang benderang memojokkan ahlussunnah, lantas haruskah bilang: maksudnya nggak gitu, harus kita kaji lebih dalam karena ada maksud tersembunyi, jangan cepat mengambil kesimpulan, dll.
Tak ada bedanya dgn para pembela orang yg bilang Al Qur’an adalah kitab paling porno sambil ketawa2, diedit pula.
Ibarat orang merantau mencari berlian.Sepulang dari merantau ee..berliannya malah dibuang,yang dipakai malah batu akik.Karena berlian disini tidak laku.Tetapi yang namanya berlian walaupun dimasukkan kecomberan tetaplah berlian.Subhanalloh.
Ah, orang kita hanya bisa bersangka-sangka. Tak tahu lah apa tujuannya.
Berubah menjadi lebih baik, kenapa tidak?
Wajib bagi kita kembali menggali ilmu sebanyak-banyaknya agar dapat bedakan a dan b.
Dr. Said Aqiel Siradj, M.A. belum meninggal dunia. Artinya dia masih ada peluang bertaubat dan rujuk kepada pemahaman Ahlus Sunnah, bukan? Aduhai, andaikata ada di antara ustadz Salafi yang berkesempatan ‘mengetuk pintu hati’ sang doktor…
Bismillah.
beliau (kyai said agil), semoga Allah menunjukinya jalan yg haq.. Dan jazakallahu khair ustadz Firanda, nasehat beliau sangat bagus untuk beliau (kyai said agil) dan bagi kita semua. Barakallahu fiikum.
Semoga diseratasinya tsb bukan copy paste/plagiat dari disertasi lain seperti waktu ana bikin skripsi dulu, yang penting lulus. Hampir mustahil beliau bisa jadi KETUA NU dengan berpemahaman sebagaimana disertasi tsb.
Kok pada suuzhon sih. Bukannya Imam Abul Hasan Al Asy’ari dulu juga berakidah Mu’tazilah kemudian bertaubat. Mungkin beliau sudah bertaubat dari akidahnya yang lama.
kita tunggu kapan tobatnya SAS….
maaf, mohon selalu tetap di ingat berkomentarlah yang baik.. apalagi masih sesama muslim..
dengan kelembutan dan ilmu, akan datang petunjuk bagi yang diberi petunjuk..
InsyaAllah Ta`ala..
*tetap terus sharing Ustadz Firanda..
masyaAllah artikel yang sanagt bagus, ana izin copas ustadz di blog ana http://assunnahmedia.blogspot.com/
ASS..WR..WB..
dialog langsung sama orangnya lebih afdhol kali ya…untuk klarifikasi???
berani ga ya???
[quote name=”Abyan”]ASS..WR..WB..
dialog langsung sama orangnya lebih afdhol kali ya…untuk klarifikasi???
berani ga ya???[/quote]
Kemarin seorang ikhwah dari radio Muslim AM bertanya kepada Dr. Ali Musri, MA apakah siap berdialog dengan Said Aqil Sirajd, jawabnya sangat siap. Coba saja dari antum bisa memfasilitasi, mungkin dialog tertutup saja.
masalahnya bukan berani atau tidak. apanya yang harus didialokkan. dia itu udah faham tentang manhaj salam ini. cuma kita berdoa supaya diberi hidaya dan sadar akan kecerobohan dia mudah-mudah ingat akan ada hari perhitungan pada saat itu harta dan keluarga tak bermanfaat baginya,
innalillahi wa inna ilaihi rojiun . . . .
semoga dy lekas tobat . . . . sblum d hinakan Allah ta’ala fii dunya wal akhirat
Assalamu’alaikum, sebenarnya ini masalah sangat sederhana sekali, ini hanya akibat dari kritikan terhadap tahlilan, maulid dan istighootsah kepada mayat, itu yang utama. Jadi kalau udah itu yang dikritik siap-siap jadi musuh dari segala penjuru, sebaliknya kalau tidak mengkritik yang tiga tadi pasti didukung dan berkembang cepat, seperti halnya nasrani, syiah, dll, itulah kondisi di Indonesia..
sebagai seorang yang bermanhaj salaf wajib memberitahukan kepada saudaranya yang melakukan kesalaha dalam beribadah dengan layyin (lemah lembut) sampaikan hujjah kolallah dan kollarrosul. kalau sudah disampaikan hujah dia menolak pasrahkan pada Allah yang mempunyai hidayah. kita tidak boleh torensi terhadap budaya-budaya yang menyesatkan
gelar doktor tp otak kotor..
[quote name=”amin”]gelar doktor tp otak kotor..[/quote]
maaf bang, hendaknya kita do`akan beliau.. semoga Allah Ta`ala beri kita semua hidayah…
bukan cuma pak kiyai said aqiel yg terpeleset coba liat dh perjalanan menuntut ilmu pak hidayat nur wahid mantan Ketua MPR :
-Fakultas Dakwah & Ushuluddin Universitas Islam Madinah Arab Saudi, 1983
Judul Skripsi “ Mauqif Al-Yahud Min Islam Al Anshar”
– Program Pasca Sarjana Universitas Islam Madinah Arab Saudi, jurusan Aqidah, 1987
Judul Skripsi “ Al Bathiniyyaun Fi Indonesia,”Ardh wa Dirosah”
– Program Doktor Pasca Sarjana Universitas Islam Medina, Arab Saudi, Fakultas Dakwah & Ushuludiin, Jurusan Aqidah, 1992
Judul Diskripsi “Nawayidh lir Rawafidh Lil Barzanji, Tahqiq wa Dirosah”
sumber:http://adakabarapa.wordpress.com/2006/10/04/biografi-dr-hm-hidayat-nur-wahid-ma/
seniornya ust.firanda nih^_^?…tapi pulang ke Indonesia apa yang kita liat,,dakwah kpada TAUHID dan SUNNAH atau dakwah kpada PARTAI..??
subhanallah, ternyata ilmu itu benar2 mahal ya…adik ana saja belum kesampaian ingin belajar ke sana…sayang kalau sudah belajar sampai madinah tapi ilmunya terus hilang…
oh ya, itu yang nulis biografi di blog itu kok aneh yaa…harusnya kedua dan ketiganya kan thesis dan disertasi kenapa jadi skripsi dan diskripsi…
bismillah.
yaa allah.. Jadi mesti gimana.. Serba salah.. Menjadi org bodoh salah.. Menjadi org b’ilmu juga salah..
Benar2 hidup seseorang tdk ada yg menduga..
Alhamdulillah banyak ibroh dari artikel ini dan komentar2nya..
Moga Allah memudahkn hati kita tuk tetap istiqomah di jalanNYA hingga akhir hayat..
terus belajar dan berdo’a, agar diberi taufik oleh Allah…mudahan Dia mewafatkan kita semua diatas sunnah..
kalau disertasi itu benar Al hamdulillah berarti beliau telah kembali ke jalan kebenaran, heheheheh…..
bukan kembali jalan yang lurus. tapi kembali kepada jalan nenek moyangnya demi jabatan
Itu karena di Saudi selain faham Wahhabi ditolak, makanya terpaksa, hhe
Maaf aja ye, kan emang Ketua PBNU beda kelas ama yg punya web ini ^_^
Kalau sudah tau Saudi itu berpaham wahabi , kenapa harus belajar kesono ??
Maka tepatlah apa yang disampaikan akh abu halimah diatas yang dinulil dari Ibnu Baththal berkata, “Barangsiapa yang mempelajari hadits demi memalingkan wajah-wajah manusia kepada dirinya maka kelak di akherat Allah akan memalingkan wajahnya menuju neraka.” (Syarh Shahih al-Bukhari karya Ibnu Baththal, 1/136)
Semoga temuan karya ilmiyah ini yang mungkin berusaha ditutupi oleh si empunya , dapat terbaca dan sampai kembali kepada empunya kitab, dan dengannya dia memperoleh hidayah Allah untuk kembali kepada manhaj sahabat .
inilah kalau orang sudah dihinggapi dengan taklid buta gak bisa membedakan mana yang hak dan mana yang batil.yang mana uammatnya yang banyak berarti benar gak bisa menimbang-nimbang karena gak belajar. apa yang dikatakan gurunya merah ya ikut merah.
@Mambaul Ilmi:
Wah, anda mau menuduh kalau Kang Said Aqiel Siradj itu gila & stress ya?
Kalau emang selain Wahhabi ditolak & Kang Said terpaksa, ngapain juga dia dibela-belain terus sekolah disana sampai dapet gelar doktor hingga pada akhirnya doktornya harus hilang?
Dia kan anti-Wahhabi?!
Ketua PBNU beda kelas ama yang punya web ini (betul banget) kelasnya tinggian kang said aqil. hahahah
terima kasih ustad.
nasihat yang sangat santun dari ustad firanda mengutip dari tulisan Said Agil Siraj sendiri.
semoga dia ingat disertasinya dan kembali ke jalan yg lurus.
semoga ada yg menterjemahkan tesis/disertasi beliau
Subhanallah syukron atas artikelnya Ust.Ana baru tau kalau sang doktor sebenarnya sudah sangat faham akan manhaj yang benar.tapi entah kenapa berbalik 180′.hanya kepada Allah tempat kita mengadu!!!!
Salam untuk semua.
Amatan saya, masih terdapat konsistensi antara pikiran dan praktek terutama dalam hal ALLAH TIDAK BUTUH APAPUN termasuk WASITHAH atau WASILAH. RISALAH dan NUBUWWAH adalah bagian dari cetak biru (“blue print”) model “Lauh Mahfudzh”. Yang salah justru ketika KITA MEMAHAMKAN bahwa KITA MAKHLUQ JUGA TIDAK BUTUH WASITHAH atau WASILAH. Padahal, jelas-jelas kita sangat-sangat membutuhkan perantara untuk sampai kepada Baginda Muhammad.
astaghfirullah, ternyata pak kyai kok berubah ya *maklum lebih sering dengar cerita2 aneh tentang beliau..
semoga Allah memberikan hidayah pada anda pak kyai..
Jangan2 disertasinya hanya copy paste dari milik orang lain….?
Mudah2an jangan deh … dan semoga pak kyai yg terhormat bisa segera inshof
Malu ah… tulisan sama perbuatan kok malah bertolak belakang……
FATWA ULAMA SESAT SYI’AH PALING HOT,.,..
FATWA CABUL ULAMA KAUM SYIAH,.,.,.
Ajudan ayatullah al-’amili membacakan surat tertulis :
Pertanyaan : saya seorang gadis mukim disini ,
hati saya selalu berbisik untuk melakukan nikah mut’ah
akan tetapi saya malu untuk melontarkan hal ini kepada pemuda,
lalu apa yang harus aku lakukan ??
Jawab : ayatullah al-’amili : tidak boleh malu dalam urusan agama,
saya memberika solusi buat anda, secara pribadi ,
malam ini saya membutuhkan seorang perempuan mu’minah
yang mau bermut’ah denganku, saya telah mnjadi musafir
dan jauh dari ibu anak-anak, telah di riwayatkan dari para imam alaihissalam,
bahwa barangsiapa yang bermut’ah 1x maka ia mencapai derajat husein,
jika bermut’ah 2x maka ia mncapai derajat hasan,
bermut’ah 3x maka ia mencapai derajat amirul mu’minin (Ali krw),
brmut’ah 4x maka ia mencapai derajat Nabi SAW. bukankah itu lebih baik ??
ini adalah kesempatan kamu agar supaya mencapai derajat husein RA,
apa yang mencegah kamu stelah muhadarah ini untuk menjumpaiku dan
melangsungkan akad nikah mut’ah, setelah itu saya bersama kamu insya’allah
dalam masa 1 minggu. siapa saja perempuan mu’minah yang memenuhi
keinginanku dan ingin memperoleh pahala yang besar maka segera
hubungi aku di hotel holiday dan akan di bayar insya’allah,.,.,
ITULAH DIANTARA KESESATAN DAN KEBEJATAN SYI’AH KENAPA
KEPALA SUKU NU SAID AQIL SIRAJ MENGATAKAN SYI’AH TIDAK
MEMBAHAYAKAN INDONESIA,.,.Sungguh KYAI AQIL SUDAH TIDAK
BERAKAL,KIBLATE WIS MENCENG KE TEHERAN-IRAN,.,
Ane bingung sama Orang-orang syi’ah itu… bisa2nya udah level ustadz bilang kayak gitu… kemana akal sehatnya…
mut’ah itu layak prostitusi terselubung…
kalo kita tanya sama si ustadz syiah yang tadi.. ente punya anak perempuan gak… mau gak kalo di mut’ah sama 4 orang laki2 dalam semalam sekaligus.. Matanya pasti merah…jawabannya pasti gak boleh khan… dari situ aza ketahuan kalo agama syiah itu agama yang bathil.. dia bukan islam… dia agama syiah laknatullah…. laknatullah… laknatullah
terima kasih ustad.
nasihat yang sangat santun dari ustad firanda mengutip dari tulisan Said Agil Siraj sendiri.
semoga dia ingat disertasinya dan kembali ke jalan yg lurus.
semoga ada yg menterjemahkan tesis/disertasi beliau, sehingga dapat dibaca dipahami di sadari dan diamalkan oleh umat secara umum terutama warga NU
benarlah sabda rasulullah shalallahu ‘alayhi wa salam…:
مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلَا فِي غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَّرَفِ لِدِينِهِ
“tidaklah bahaya yang ditimbulkan oleh dua serigala yang lapar yang dilepas kpd seekor domba, melebihi bahaya yang yg diakibattkan oleh cinta harta dan kedudukan terhadap agamanya…”
(HR tirmidzi-shahih)
semoga Allah menetapkan hati-hati kita di atas din Nya…..
bolehjadi pak kyai dalam kondisi lagi bersiasat.. 🙂
Thesis dan desertasinya hasil ‘copy paste’ ngkali tadz jadi nggak masuk kedalem hatinye
ADAB atau TATAKRAMA dalam Berdo’a :
“Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan Rendah hati dan Suara yang Lembut, sungguh Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas“ (QS : Al-A’Raf 7:55)
“Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan Rendah hati dan Rasa takut dan dengan Tidak MENGERASKAN SUARA, pada waktu pagi dan petang dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah“ (QS : Al-A’Raf 7:205)
“Katakanlah (Muhammad) “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman dengan nama yang mana saja kamu dapat menyeru, karena Dia mempunyai nama-nama yang terbaik (Asma’al-Husna) dan janganlah engkau Mengeraskan suaramu dalam shalat dan janganlah (pula) merendahkannya dan usahakan jalan tengah diantara kedua itu“ (QS : Al-Kahf 18:110)
Dari Abu Musa al-Asy’ari, dia berkata, “Orang-orang MENGERASKAN suaranya dalam berdo’a, maka Rasulullah SAW bersabda : “Wahai manusia, rendahkanlah hatimu, sesugguhnya kamu tidak berdo’a kepada Zat yang tuli dan gaib, sesungguhnya Zat yang kalian minta adalah Maha Mendengar lagi Maha Dekat“ (HR-Bukhari dan Muslim)
Catatan :
Ini ada kaitannya apabila ada yang berdo’a atau bertasbih atau bertahlil atau bertahmid, mempergunakan PENGERAS SUARA dengan suara yang keras dan nyaring (sehingga sangat mengganggu tempat sekitarnya) dan sementara di sebelahnya masih ada orang yang sedang sholat (mashbuk) atau sholat sunnat lainnya ;
mas endang. komennya gak nyambung.
afwan.. sebelumnya.
apa yang punya wb ini, atau penulis tulisan ini sudah klarifikasi ke beliau, kyai Said Aqiel Siraj mengenai pernyataan2nya?
atau hanya mengambil kesimpulan dari reportase wartawan?
sebelum ada berita buruk dan fitnah yang berlebihan, penulis tulisan ini bertanggungjawab untuk mengklarifikasi apa yang ditulisnya dengan penjelasan pak Yai..
semoga kita tidak termasuk orang2 yang diancam oleh Allah, karena gemar menyebarkan berita bohong/rancu mengenai saudara kita.. (QS Taubah, tentang hadits ifki) terlebih Pak Yai Said Aqiel adalah termasuk salah satu panutan kita..
wallahu a’lamu.
#mohon perhatiannya,.. sangat2.
[quote name=”neilhoja”]afwan.. sebelumnya.
apa yang punya wb ini, atau penulis tulisan ini sudah klarifikasi ke beliau, kyai Said Aqiel Siraj mengenai pernyataan2nya?
atau hanya mengambil kesimpulan dari reportase wartawan?
sebelum ada berita buruk dan fitnah yang berlebihan, penulis tulisan ini bertanggungjawab untuk mengklarifikasi apa yang ditulisnya dengan penjelasan pak Yai..
semoga kita tidak termasuk orang2 yang diancam oleh Allah, karena gemar menyebarkan berita bohong/rancu mengenai saudara kita.. (QS Taubah, tentang hadits ifki) terlebih Pak Yai Said Aqiel adalah termasuk salah satu panutan kita..
wallahu a’lamu.
#mohon perhatiannya,.. sangat2.[/quote]
Bismillah,
Tampaknya saudara neilhoja tidak membaca dengan teliti tulisan Ust Firanda. Beliau yg saat tinggal di Madinah bukanlah hal yang sulit untuk mendapatkan Disertasinya pak Yai di Ummul Quro, bahkan begitu gampang bisa ditemukan di website resminya. Justru Pak yai lah yang harus mengklarifikasi desertasinya.
Semoga antum lebih mengenal lagi siapa itu Ust Firanda dan siapa itu Dr Said Aqil beserta misinya di Indonesia. Artikel ttg siapa sebenarnya Pak yai sangat banyak di VOA-Islam yang malah mengadu domba kaum muslimin, silahkan baca dan pikirkan. sebelum antum terlampau jauh menjadikan pak Yai sebagai panutan antum.
sudah lah kawan” semua Allah lebih tau ketakwaan hambanya… dari pada si pembuat web ini yg jelas memfitnah ulama indonesia dengan mengadu domba para jamaah… firanda berani ga mengklarifikasi kepada Kiai NU ini…
kalau memfitnah wahabi bagaimana mas?
KH Said Aqil Siradj, Sampeyan Muslim?
bagi yang pingin tau catatan sang kyai silahkan klik di : http://www.voa-islam.com/news/citizens-jurnalism/2011/12/14/17021/kh-said-aqil-siradj-sampeyan-muslim/
kemungkinan Agil siradj tidak berubah..
bisa jadi dia tulis disertasi itu untuk ber-taqiyyah..
atau supaya Lulus Doktoral dari Saudi…
jadi dia tulis disertasi yg isinya tidak sesuai keyakinan dia…
semoga Beliau mendapatkan hidayah dari Allah ‘Azza wa Jalla..
semoga Ust. Said Aqiel mendapat hidayah dari Allah..
jaZAKUMULOHU KHOER PENCERAHANNYA. sEmoga BApak Prof. diberikan hidayah, amin. IZin Share ustadz, barokallohu fik
Semoga Allah Memberi hidayah kembali Kepada beliau,, Dan Menyelamatkan Akidah Beliau Amin
awalnya baca berita tentang ambon, kemudian mata tertarik dengan 7 top news
beritanya sambung menyambung tentang KH tersebut, dan akhirnya sampai di web ustadz Firanda
semoga Allah memberinya hidayah dan semoga kita istiqomah di atas manhaj salaf yg haq
Bismillah,
Ustadz, kalau antum ada waktu luang atau kalau ada thullabul ilmi lain yang bersedia untuk menterjemahkan desertasi DR Said Aqil Sirraj,MA, alangkah baiknya.
semoga kaum muslimin di Indonesia ini bisa mengambil faidah dari Tulisan Tokoh mereka.sebagaimana telah ma`ruf nashihat dari para Ulama supaya thullab yang mutamakkin untuk berdakwah kepada manusia dengan membawakan perkataan tokoh yang mereka kenal dan yang mereka tsiqah kepadanya.
Semoga Alloh ta`ala menetapkan aqidah kita, kaum muslimin Indonesia, memberikan petunjuknya kepada DR Said Aqil Sirraj,MA.
Amin.
Dari komentar yang telah lalu, ada yang ilmiah ada juga yang menduga-duga dan menyesali. Komentar ini mungkin termasuk yang jenis kedua. Mungkinkah ini bagian dari siasat beliau. Kalau kita perhatikan sepak terjang pemimpin NU belakangan ini, entah dipengaruhi oleh kultur(*) yang berkembang di NU, kita dapati mereka suka bikin ‘onar’. Seakan-akan mereka tahu bahwa umat islam indonesia ini masih seperti orang mengantuk atau setengah tidur di antara berbagai ancaman yang ada disekitarnya. Karena itu, agar mereka senantiasa waspada, mereka harus ‘digelitik’. Menggunakan cara-cara ustadz wahabi untuk senantiasa waspada di lingkungan NU tentu akan sangat-sangat hampir tidak mungkin. (*) misalnya berdiskusi sambil merokok.
itulah kalau manusia dalam mencari ilmu hanya ingin dapet gelar saja, jadinya tidak dapat hidayah dari Allah.
MUDAH2 ALLAH AMPUNI DIRIKU KEDUA ORANGTUAKU DAN ORANG RANG BERIMAN PADA HARI PERHITUNGAN.WAHAI ZAT YG SUKA MEMBOLAK BALIKAN HATI TETAPKAN HATI INI PADA AGAMU DR ALQURAN DAN HAD
IST
Sebenarnya klo antum tau sejarah berdirinya NU. Tentu tidak perlu terkaget2 dengan perilaku Pak Kyai.
Gerakan NU berdiri untuk menghadang gerakan pemuurnian islam.
Indonesia harga mati BUNG. situ pernah berjuang untuk Indonesia. KAMPRET
Semoga… itu semua bukan target.. tapi proses…, seperti yang di utarakannnya…
Ada sebuah ormas islam yang di dirikan oleh penjajah belanda , tujuannya jelas yaitu sebagai penyeimbang kekuatan islam pada masa itu yang perjuangannya tak tergoyahkan dengan kesulitan dan ancaman karena kemurnian tauhidnya.
Kalau kita lihat para tokohnya nggak jauh-jauh beda dengan pak kyai ini , baik dari cara berfikir maupun berpolitiknya.
Ormas ini paling gerah kalau diajak bicara tentang tauhid yang murni , bersih dari kesyirikan dan bid’ah , namun dibalik itu dia paling merasa sebagai wadahnya ahlus sunnah di indonesia , khususnya di p jawa.
Ormas ini lebih senang kalau diajak bicara , bagaimana keinginnan kaum kufar itu di adopsi dengan sedikit bumbu islam dapat diterima oleh masyarakat.
Banyak sekali keanehan-anehan yang ada di ormas ini , mulai dari cerita2 ghaib sampai yang berbau mistik , subur berkembang di organisasi ini.
Ada pemahaman yang sangat bodoh , dan mungkin tujuannya seperti pendirinya ( belanda ) tidak menginginkan jamaahnya paham islam yang murni , karena kalau banyak yang paham tentang islam yang sebenarnya bisa lari semua jemaahnya.
Sapa ya????
ayoooo siapa???
assalamu’alaikum
ustadz saya usul agar di bahas juga tentang penyimpangannya Abdurrahman Wahid / Gus Dur, bukankah permusuhannya terhadap salafiyun sangat keras sekali. Apalagi ada rumor bahwa makamnya akan dijadikan sebagi tempat pariwisata,,
jazaakallahu khaira atas responnya
seandainya nasehat ini disampaikan 4 mata.
toh kalo umat jika ditengkan yg hak pasti bisa menilai mana yg hak dan mana yg bathil.
saya salut dg ust. firanda -hafidhohullah-
namun inkar mungkar fi ba’dhil ahyan qod yusabbibu mafsadah a’dhom. barokallhu fikum
Kita hendaknya mengambil hikmah dari apa yang telah disampaikan oleh Ustadz Firanda, diantara sekian banyak artikelnya,artikel tentang KH Dr Said Aqiel Siradj dan Nasihat Ibnul Jauzi untuk anaknya memberikan hikmah yang sangat luar biasa bahwa pada akhirnya hidayah itu merupakan hak prerogatif Allah Ta’ala, sedekat apapun kita dengan sumber-sumber ilmu yang shahih tidak akan pernah bisa memberikan garansi bahwa kita akan tetap istiqomah menjalaninya. Kedua orang ini bukan satu-satunya contoh orang-orang yang “berguguran” di jalan yang haq dalam sejarah dakwah dan jihad.
Dengan adanya kisah ini hendaknya
1. menjadikan kita semakin waspada, bahwa diri kita pun tidaklah aman dari musibah semacam ini, Lihatlah kedua orang tersebut yang satu alumnus Ummu ‘l-Qura Makkah sementara yang lain adalah anak ulama besar Ibnul Jauzy, setelah mengetahui yang al-haq mereka justru malah berpaling dari kebenaran
2. sehingga memotivasi diri utk melazimkan berdoa dengan sungguh2 agar Allah meneguhkan hati kita dalam ketaatan dan melindungi kita dari kesesatan.
3. hendaknya semakin mendorong kita mensyukuri nikmat terbesar dalam hidup kita yaitu berjalan di atas manhaj Salaf ash-Shalih ini.
4. menumbuhkan perasaan kasihan kepada saudara-saudara kita yang belum mengenal dakwah ini, sehingga rasa kasihan itu mendorong kita untuk mengeluarkan yang terbaik dari diri kita untuk mendakwahi mereka ke jalan ini, karena kita menginginkan nikmat yang telah kita rasakan dari dakwah ini ikut dinikmati juga oleh saudara-saudara kita tersebut
5. perasaan kasihan ini juga seharusnya semakin mendorong kita untuk bersabar ketika berhadapan dengan gangguan mereka, tetap menunjukkan akhlak terbaik kita (termasuk dengan lisan dan tulisan kita di forum ini ketika berhadapan dengan mereka yang benci dengan dakwah ini)
6. perasaan kasihan ini juga hendaknya mendorong kita agar memohonkan ampunan dan hidayah untuk mereka.
Barakallahu Fiik, Ustadz Firanda. Artikel antum sangat-sangat inspiratif dan sarat dengan hikmah.
coba sebut terus terang nama ORMASNYA Bang Ikhlas , biar kita tau dan hati hati terhadap Ormas ntu
Kita lihat pendahulu mereka :
“Muktamar NU ke-1 di Surabaya tanggal 13 Rabi’uts tsani 1345H/21 Oktober 1926M mencantumkan pendapat Ibnu Hajar Al-Haitami dan menyatakan bahwa selamatan setelah kematian (yakni Tahlilan dan Yasinan-ed) adalah Bid’ah yang hina/tercela, namun tidak sampai mengharamkannya. (Ahkamul Fuqaha, Solusi Problematika Aktual Hukum Islam, keputusan Muktamar, Munas Kombes Nahdhatul Ulama (1926M) (LTN NU Jawa Timur Bekerja sama dengan Penerbit Khalista, Surabaya-2004. Cetakan ketiga, Februari 2007 Halaman 15 s/d 17).” (KH. Makhrus Ali dalam buku “Mantan Kyai NU menggugat Tahlilan, Istighosahan dan Ziarah para Wali” hal.19)
Kalau Tesis/desertasi hanya sebagian yang tahu, tapi kalau muktamar semua peserta muktamar tahu.
Semoga Allah Ta’alla menyadarkan Beliu..
Sudah dari leluhurnya kelompok ini membenci sunnah , tercatat dalam sejarah :
– Mendukung nasakomnya suharto dalam menghadapi masyumi .
– Menggembosi partai islam ( PPP )
– Mendeklarasikan azaz tunggal Pancasila , dan ini sangat aneh karena kelompok ini menyatakan sebagai ahlus sunnah namun menyanjung tinggi hukum ciptaan manusia dan mengesampingkan hukum Allah.
– Alergi dengan usaha menjadikan Indonesia berdasarkan syariat islam , padahal dia sendiri menyatakan dirinya orang islam ,aneh kan …..
-pernah menyerukan fatwa bughat , padahal dia alergi dengan syariat islam dan lebih suka kepada bidah dan nyembah2 kuburan , sedangkan bughat hanya bisa diterapkan di negara yang menggunakan syariat islam dalam pemerintahannya.
Awal berdirinya saja , kelompok ini sudah tidak diakui oleh kongres al islam yang diadakan oleh pemerintah saudi saat itu , sehingga kelompok ini membalasnya dengan mengeluarkan larangan ulama wahabi untuk datang ke Indonesia , dan bahkan menghasut orang muslim untuk tidak beribadah haji karena mekah telah menjadi negara wahabi …….
Semoga Allah menguatkan para penyeru kebenaran untuk tabah dalam cobaanNya , dan untuk anggota ( jamaah ) kelompok ini , aku berdoa semoga mendapat hidayah Allah kepada pemahaman islam yang benar yaitu paham salaf shalih .
tadi buka-buka yahoo trus ada artikel yang bikin syok. judulnya “MUI: Mazhab Syiah bukan aliran sesat”. ketua MUI Kab. Sampang, Madura menyatakan Syiah bukan aliran sesat.
http://id.berita.yahoo.com/mui-ada-kesalahan-memahami-syiah-215800645.html
Semoga ana dan antum (firanda) , tidak mengikuti dan berakhir seperti SAS ini ,,, semoga Allah -subhanahu wa ta’ala- memberikan rahmat kepada kita untuk mati dalam keadaan Khusnul Khotimah.
Hanya satu kata yang tepat buat Ustadz Firanda: PENDUSTA!!!
[quote name=”Putri Karisma”]Hanya satu kata yang tepat buat Ustadz Firanda: PENDUSTA!!![/quote]
Saya baca di blog2 milik orang yg ngaku Aswaja (NU), Putri Karisma ini orang yg paling getol menfitnah dakwah salaf dan menghinakannya.
Satu lg, tulisan dr ustdas Firanda adalah menukilkan kembali disertasi dr said aqil. Dimana letak bohongnya? Jangan suka menfitnahlah…..
@ putri :
tolong tunjukkan buktinya jika memang ustad firanda berdusta… ana tunggu bukti yg konkret bukan hanya berbicara tanpa bukti…..
bantahan Ulama NU sendiri….
http://www.globalmuslim.web.id/2012/01/kiyai-nu-membantah-hujatan-keji-said.html#comment-form
kok sewot. orang cerdas pasti milih dan ketemu syiah. bukan yang lain.
Ya betul, milih syiah untuk ditinggalkan dan kembali kepada sunnah.
Ah yang bener orang cerdas milih dan ketemu Syiah..? Bukannya justru malah orang bodoh dan penipu..?
punten
aneh,,yng dmksd kalian salafus sholih itu sypa.?
yang dimaksud saudara2 disini kmbali kpda alqur’an dan hadits mnrut penafsiran sypa..?aneh sya,,,,
jg bilang,klo anehnya saudara2 mrasa benar?karena dajjal juga memang aneh,
hahaha…
qta orang indonesia,ga ngerti bhsa arab,sejrah alqur’an dan hadits saja kbnyakan qta hnya bljar dr kitab2 dan buku2 yng juga krngan orang,dan qta tdk tahu orng yng mengarang kitabnya orng yng bgmn,,/?
lalu,saudara2 kmbali kpda alqur’an dan hadits/sunnah mnrut ilmunya sypa?
ah,,anda tlah bermmpi kmbali kpda asli,,tulisan alqur’an saja sdah tidak asal..bgmn,,,??trlalu singkat anda semua berfikir..
terimakasih
@Iqbal
ana rasa sudah sangat sering ustadz2 Salafi/Wahabi menjelaskan siapa itu SALAFUSH SHOLIH. agak keterlaluan malasnya antum kalau hal segeneral ini saja antum tidak mengetahuinya.
pertanyaan ana, jika kita tidak kembali kepada SALAFUSH SHOLIH dalam memahami Al Quran dan As Sunnah, lalu kepada siapa?
@Iqbal
Punten juga …
#1. “aneh,,yng dmksd kalian salafus sholih itu sypa..?”
Wah, Mas Iqbal masih seorang muslim..? Salafush Shalih telah sangat lazim dikenal sebagai para pendahulu kita yang shalih yaitu: para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam, murid-murid mereka (Tabi’in) dan para murid-murid Tabi’in tadi (Atba’ut Tabi’in). Definisi ini telah lazim dikenal kalangan Aswaja, jadi aneh kalo Anda tidak mengenalnya.
#2. “yang dimaksud saudara2 disini kmbali kpda alqur’an dan hadits mnrut penafsiran sypa..?” Ya, tentu saja selaras dengan pemahaman para Salafush Shalih tadi.
#3. “klo anehnya saudara2 mrasa benar?karena dajjal juga memang aneh,
hahaha…” Justru bagi orang yang telah terang bahwa ilmu yang diambilnya telah selaras dengan al-Quran dan as-Sunnah dan mengikuti pemahaman para Salafush Shalih wajib bagi mereka untuk meyakininya sebagai kebenaran bukan hanya merasa benar. Sementara itu keyakinan yang benar, juga harus ditopang dengan ilmu dan akhlaq yang benar dalam menghadapi persoalan mana yang murni khilafiah dan persoalan mana yang bersifat diametral sunnah dan bid’ah. Justru saya merasa aneh, Anda menyamakan Dajjal dengan orang-orang yang mengikuti jalan Salafush Shalih apa dasarnya. Apa Mas Iqbal benar-benar mengerti tentang Dajjal menurut Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam atau hanya kata sia anu anu dst..?
#4. “qta orang indonesia,ga ngerti bhsa arab,sejrah alqur’an dan hadits saja kbnyakan qta hnya bljar dr kitab2 dan buku2 yng juga krngan orang,dan qta tdk tahu orng yng mengarang kitabnya orng yng bgmn,,/?” Aduh, Mas Iqbal. Jangan bawa-bawa kita dong. Kondisi pribadi yang tidak mau mempelajari al-Quran dan al_Hadits beserta ilmu pendukungnya jangan kemudian diproyeksikan /disamaratakan dengan seluruh orang Indonesia. Gak fair namanya. Masih banyak orang Indonesia selain Mas Iqbal yang hari ini belajar al-Quran dan al-Hadis beserta ilmu alatnya yang tentunya juga mengerti bahasa Arab. Yang tidak mengerti bahasa Arab, kendalanya cuma dua koq: gak mau atawa belum sempat.
Ya, bagaimana bisa tau kualitas personal penulis kitab, wong membacanya aja gak mau, belum2 dah gak punya minat duluan.
#5. “ah,,anda tlah bermmpi kmbali kpda asli,,tulisan alqur’an saja sdah tidak asal..bgmn,,,??trlalu singkat anda semua berfikir..” Maka saya sekali lagi mau bertanya,”Mas Iqbal masih seorang muslim..?” Pernyataan Mas Iqbal bahwa tulisan al-Quran sudah tidak asli (asal?) setidaknya punya dua implikasi, (1) Mas Iqbal terindikasi terpapar virus Syiah, karena hanya Syiah yang tidak percaya bahwa al-Quran yang dibaca oleh jutaan kaum muslimin hari ini masih otentik dan orisinil (2) Mas Iqbal tidak meng-imani lagi kekuasaan Allah Ta’ala untuk memelihara kitabnya. Jadi siapa sebenarnya yang bermimpi..?
#6. Tolong bantu diri Anda dan teman-teman Anda yang sepaham untuk mulai menulis dengan kalimat-kalimat yang terstruktur dan jelas, kalau belum bisa memberikan argumen yang baik. Karena tulisan akan memberikan refleksi tentang pribadi dan cara berpikir Anda.
Terima Kasih juga
Bah!
Ketidak-tahuan anda sama bahasa Arab jangan disapu rata ke semua orang dong mas, seakan-akan semua orang juga nggak mudeng bahasa Arab kayak sampeyan.
Jadi orang Indonesia bukan berarti gak bisa & gak bakalan bisa menguasai bahasa asing mas..
Keliatan nih kalo mase ini gak pernah belajar. Ckckck
Kalau menurut anda begitu, santri pondok pesatren se-Indonesia bisa-bisa menggugat sampeyan mas..
Dan lagi..
Ketidak biasaan sampeyan sama sesuatu yang ilmiyah (sehingga menolak ilmu) hanya karena nggak ketemu langsung sama Nabi Muhammad, jangan disapu ratakan ke semua orang. Kalau begitu caranya, semua ilmu otomatis akan mati, dan patokan kebenaran pun juga akan hilang.
Alhasil, maling pun bisa jadi bener karena etika adat bahwa “malin=buruk” itu juga bukan hal yang pasti.
belajar dan terus belajar sampai allah menunjukkan kita kpd kebenaran. kalo memeng itu sebuah KEBENARAN, mari kita ikuti. klo mau PEMBENARAN, MARI KITA IDENTIFIKASI. SEHINGGA yg BENAR KITA BENARKAN. WAMA BA’DAL HAQQI ILLADDHOLAAL.
iqbal ……..apakah menurut kamu harus mangkul sama imam ldii ??? gaya bahasamu aku tau persis karena aku juga pernah disana.
aku rasa lebih mending membaca kitab ulama yang sudah dikenal oleh umat islam seluruh dunia dari jaman dulu sampai akhir , daripada kitabnya ulama kediri yang sukanya ngumpet dan berbuat bidah .
To : Akh Anang/Akh Iqbal
Katanya ilmu harus mangkul tanpa
putus sampai ke Nabi. Jadi sanad dari akh Iqbal adalah sebagai berikut :
Iqbal –> Guru1 –> Guru2 –> … –> Hasan Ubadilah –> ………. –> Nabi.
Persoalannya rentang waktu antara Hasan Ubadilah sampai ke Nabi berjarak sekitar 14 abad. Jadi mulai dari Hasan Ubadilah mangkulnya kemana ya ?
Jadi mangkulnya LDII putus sampai Hasan Ubadilah.
Klaim mangkul sepantasnya dan hanya sepantasnya ditujukan kepada anak-anak dan orang jahil dari kebanyakan umat ini, namun apa mau dikata yang awalnya igauan orang, bisa berubah jadi hujjah.
Punten Akh Iqbal jangan mengikuti “orang mengigau”.
Wassalam.
umat Islam hendaknya jangan saling ribut2 sendiri…saling tuding menuding…menjelek2kan satu dg yang lain…bid’ah membid’ahkan…sebab saya khawatir akan terjadi titik kulminasi….prahara kemanusiaan antara sesama…selesaikan dengan cara bijaksana..penuh santun…
Jazakalloh infonya tadz.. sungguh satu nasihat yang tepat kepada SAS (dari tulisan beliau sendiri)
ane adlh orang yg pernah beribadah/beramal sprt kaum nahdiyn (bertahlilan dan membaca surah yaasiin secara berjamaah). Saat yg sama ane juga suka membaca tafsir al-azhar (yg ditulis oleh Prof. HAMKA). Akhir2 ini ane suka mengikuti kajian-kajian yng diselenggarakan oleh ustadz-ustadz salaf.
Ane menemukan banyak kesamaan antara tafsir al-azhar dgn kajian-kajian yang diselenggarakan para ustadz salaf, tetapi sangat berbeda jauh dgn apa yang diamalkan kaum nahdiyn. Akhirnya ane beralih cara-cara beribadah sesuai dengan cara-cara yang diamalkan oleh pengikut manhaj salaf. Mudah-mudahan ane tdk taqlid secara buta.
Ane yang bodoh ini saja bisa mengambil pelajaran dari tulisan orang lain. semoga Dr. Said Agil Siradj bisa mengambil pelajaran dari tulisannya sendiri. Amiin..
mochrosi:
apa maksudnya kita ga boleh toleransi budaya.
islam di indonesia adalah islam yg berbudaya adat istiadat (dari dulu) jangan dirubah rubah. ente ga inget sejarah. islam itu bukan hanya aqidah n syariah, kalo islam itu aqidah dan syariaah. islam itu serem.
baca piagam madinah. baru komen.
Pangapunten Ustad, ini disertasinya Ustd Said Aqil yg thn keberapa?, sebab yg sy tahu Dr Said Aqil selalu membela2 manhajnya kaum syiah?
ah urangmah bararingung jadinateh..?
ustad ana ijin copy bagus sekali tuh mudah2an pada baca tuh
semoga Alloh menyadarkan kang agil Sirajd
mari kita doakan Kyai Haji Said Aqiel Siradj semoga kembali ke pemahaman manhaj salafush shalih sebagaimana dalam muqoddimah disertasi doktoralnya.
Semoga Allah menguatkan keimanan kita semua agar tetap berada di jalan yang lurus. Jika orang berilmu saja bisa melenceng, maka hanya hidayah Allah yang membuat orang awam bisa terjaga dari fitnah orang2 berilmu.
Ustadz, judul artikel ini sangat provokatif dan nyinyir. Provokasinya tampak berhasil, sehingga, KH. Said Aqiel Siradj yang menjelaskan kebenaran yang selama ini dipegangnya, menjadi seperti aneh. Padahal ya begitulah sebenarnya pemahaman orang-orang NU umumnya. Do’akan saja mereka terus menjadi lebih baik, jangan diberi label yang memicu emosi mereka dan mendorong pertikaian. Bijaksanalah.
waw… membuka wawasan matur nuwun to firanda
Daripada marah atau kecewa saya justru merasa kasihan kepada aqiel siraj dan orang-orang yang semisal beliau. Semoga para asatidz yang diberkahi Allah dengan keluasan Ilmu bersedia meluangkan sedikit waktu mereka untuk emngingatkan orang2 yang telah menyimpang agar mereka kembali ke jalan yang benar sehingga kita kelak masuk jannah bersama-sama. Amin.
mantab2,,, nurut ust. ane yg dulu kuliahnya adek kelasnya KH.Said. desertasi beliau yg sebelum itu ditolak karena mengambil tema tentang tasawuf, akhirnya dengan terpaksa menulis desrtasi di atas buat syarat lulus.. semoga Allah menunjuki beliau..
setahu saya memahami islam secara kaffah itu meliputi dua hal, yakni hablu minallah dan hablu minannas.
nah ini yang di omongin kog malah muter – muter masalah salah benar dalam akidah melulu.
simple aj saya kasih contoh, korban lumpur lapindo itu juga umat islam, kalau memang yang disini pada uda jadi jagoan islam. mana suaramu?
banyaknya harga kebutuhan pokok naik yang menyusahkan banyak umat islam, mana suaramu?
orang – orang miskin banyak yang masih hidup susah, mana suaramu?
anak2 miskin masih banyak yang tidak bisa mengenyam pendidikan secara layak, mana suaramu?
banjir masih jadi tamu tahunan, itu juga menyusahkan umat islam, mana suaramu?
perampokan dan peristiwa kriminal di daerah masing2 masih marak dan mengganggu umat islam, mana suaramu?
banyak sumber daya alam negri ini yang tidak dimanfaatkan untuk kebutuhan umat islam secara benar, mana suaramu?
anak jalanan dan orang gelandangan juga butuh tempat tinggal dan makan. mana suaramu?
jangan cuma jagoan dalam mengkafirkan dan ngomongin halal haram.
sampe kiamat g akan selesai bung.
salam tukang becak.
[quote name=”orang gila”]setahu saya memahami islam secara kaffah itu meliputi dua hal, yakni hablu minallah dan hablu minannas.
nah ini yang di omongin kog malah muter – muter masalah salah benar dalam akidah melulu.
simple aj saya kasih contoh, korban lumpur lapindo itu juga umat islam, kalau memang yang disini pada uda jadi jagoan islam. mana suaramu?
banyaknya harga kebutuhan pokok naik yang menyusahkan banyak umat islam, mana suaramu?
orang – orang miskin banyak yang masih hidup susah, mana suaramu?
anak2 miskin masih banyak yang tidak bisa mengenyam pendidikan secara layak, mana suaramu?
banjir masih jadi tamu tahunan, itu juga menyusahkan umat islam, mana suaramu?
perampokan dan peristiwa kriminal di daerah masing2 masih marak dan mengganggu umat islam, mana suaramu?
banyak sumber daya alam negri ini yang tidak dimanfaatkan untuk kebutuhan umat islam secara benar, mana suaramu?
anak jalanan dan orang gelandangan juga butuh tempat tinggal dan makan. mana suaramu?
jangan cuma jagoan dalam mengkafirkan dan ngomongin halal haram.
sampe kiamat g akan selesai bung.
salam tukang becak.[/quote]
Bukankah dengan akidah yang benar Allah yang akan memberikan kita kekayaan? Dengan akidah yang benar Allah hindari kita dari kemiskinan dan musibah. Bukankah dari penyimpangan maka banyak musibah dan kemiskinan?
Allah berfirman :
و لو أن أهل الفرى امنوا و اتقوا لفتحنا عليهم بركات من السماء و الأرض
“Dan seandainya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi” QS Al A’raf: 96
Jikalau kami berdakwah kepada manusia seluruhnya dengan tauhid yang benar kami melupakan mereka? kami melupakan kaum fakir miskin? dan kami melupakan hak-hak mereka?
Ingatlah dengan iman yang benar dan takwa Allah akan memberikan kepada kita rezeki yang melimpah dan keamanan.
loh, nabi aja pernah bilang kalo “innama bu’istu liutammima makarimal akhlaq”.
nabi g pernah bilang”aku diutus untuk menyempurnakan tauhid” bung….
saya tukang becak g butuh hanya dalil2 yang bikin pusing kepala tapi mana aksi nyatamu kalo akhlaqmu sudah “jaminan masuk surga”. tuh korban lapindo pada banyak yang belum kerja n anak2nya butuh biaya sekolah.
jangan cuma jago dalil doank…
abu bakar ra, usman ra dan para sahabat langsung terjun ke lapangan dengan menyerahkan hartanya g pake mbulet nyari2 dalil segala, keburu pada kelaparan tuh mereka.
Mohon maaf bagi semua Ustadz yang berpegang Teguh pada Alquran & RosuluLNYA. maka ketahuilah bahwa anda tidak ditugaskan “melainkan menyampaikan dengan jelas”.
Dan perlu diingat pula bahwa Para Ustadz pun berhak untuk melakukan Pencampuran antara Yang HAQ dengan Yang BATIL.
SEBAB: Ustadz/Kyai/Ulama/Syeikh/Imam/Pimpinan Pondok/Ahli Agama, itu semua termasuk manusia. Dimana Manusia itu berhak untuk Kufur, BERHAK UNTUK FASIK dan berhak untuk pula untuk TAAT. Silahkan saja para Ustadz/kyai/Imam/Ulama dll,itu untuk memilih mana yang mereka suka. Mau mengada ada ya silahkan, Mau musyrik ya silahkan. Sekiranya Mau (Sami’naa wa atha’naa) juga ya silahkan. Itu semua Haq mereka.
Marilah kita Pelajari bersama mana yang Hak dan mana yang Batil. Sekiranya kita berusaha untuk mencari hidayah Allah, biarlah Allah yang menunjuki siapa Yang diKehendakiNya.Ingatlah Firman Allah :”Dia Allah memberi petunjuk pada siapa yang dikehendakiNya”.
Karena SETIAP manusia itu bisa saja bersifat seperti IBLIS, Sombong dan Takabur, Begitu juga Ulama/Kyai/Ustadz/Imam Juga bisa saja mereka bersifat SOMBONG & TAKABUR, Dan mereka bisa saja menolak kebenaran & meremehkan yang lain. Karena mereka bisa saja bersifat sebagaimana sifat IBLIS. Bukankah sudah menjadi ketetapan Allah, Bahwa Neraka Jahanam akan diisi dengan manusia dan jin bersama sama, yang bahan bakarnya manusia dan batu.
Mereka dengan sombongnya dan beranggapan bahwa merekalah yang mendapat Petunjuk ,dan mereka lebih semporna dari pada Muhammad Rosulullah saw.maka dari itu mereka selalu berbuat mengada ada dalam HAL ibadah. Karena,,,,Mereka tidak cukup dengan apa yang telah diajarkan Oleh ROSULULLAH saw.
Wallahu a’lam.
[quote name=”sentot rahardjo”]
Dan perlu diingat pula bahwa Para Ustadz pun berhak untuk melakukan Pencampuran antara Yang HAQ dengan Yang BATIL.
[/quote]
ini perkataan yang bathil, Allah Azza Wa Jalla melarang kita untuk mencampur adukkan yang hak dan yang bathil
Dan janganlah kamu campur-adukkan yang haq dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang haq itu, sedang kamu mengetahui,[QS Albaqarah : 42]
@ust firanda mendingan langsung saja silaturrahim sampaikan kritikan anda kpd ybs kh aqil sirad
hahaha……podo keblingerrrrr…..hati msh kotor ngaku bener????..hahaha…lucuuuuuuuu…..kl ingetin orang tu adab pe wong jowo itu silaturahim ke yang bersangkutan gak koar2 kayak banci di kejar satpol pp….iku adab wong jowo lo….ya maaf yang ngakunya ustad firanda,ini cuma pitutur kasar dari orang jalanan kayak saya dengan bahasa jalanan juga…saranku cak dan ning yang mau komentar lagi stop! sekarang pada koreksi kafire sendiri2…kalo bisa minta alamat dan no telp ustad firanda ini…saya pengen ketemu…kl gak dikasih ya gak opo2…wis yo ojo rame ae…malu ama ibadahe…nedho nrimo yoooo….
[quote name=”wong jowo”]hahaha……podo keblingerrrrr…..hati msh kotor ngaku bener????..hahaha…lucuuuuuuuu…..kl ingetin orang tu adab pe wong jowo itu silaturahim ke yang bersangkutan gak koar2 kayak banci di kejar satpol pp….iku adab wong jowo lo….ya maaf yang ngakunya ustad firanda,ini cuma pitutur kasar dari orang jalanan kayak saya dengan bahasa jalanan juga…saranku cak dan ning yang mau komentar lagi stop! sekarang pada koreksi kafire sendiri2…kalo bisa minta alamat dan no telp ustad firanda ini…saya pengen ketemu…kl gak dikasih ya gak opo2…wis yo ojo rame ae…malu ama ibadahe…nedho nrimo yoooo….[/quote]
Sepakat Mas,WONG Jowo mendingan USTAD FiranDA TAbayyun dulu,itu yang AHSAN dari pada penimbulkan banyak komentator yg kurang sopan..
تاللهم يامقلب قلوب ثبت قلبي على دينك
Ada sebuah pernyataan dari sas yang dimuat kompas 7/10/98 dalam” tokoh dan peristiwa” da juga saya lihat di rcti dalam sebuah acara liputan misa di istora beliau mengatakan “saya dengan romo yb tidak seagama tapi sayu iman tetapi dengan pak harto saya seagama yapi beda iman”
bagaimana menurut ustadz bukankah ini perkataan yang mukafiroh
Sebuah artikel dengan fakta yang jelas yang sebenarnya menegur dan mengingatkan seseorang yang telah jauh melenceng dari apa yang telah diucapkan.. memang gelar doktor bukan jaminan tapi setidaknya ada tanggungjawab keilmuan yang ia ketahui apalagi ia sebagai seorang pimpinan Ormas kalau tidak mau disebut sebagai orang yang berniat ganda. wallahu a’lam
Assalamu’alaikum.
Ustadz mohon Ijin untuk Share artikel ini, Mudah- mudahan kita semua bisa senantiasa berada di atas Jalan yang Lurus Jalannya Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam dan para Shahabatnya Radhiyallaahu ‘anhum. Aamiinn.
Wassalamu’alaikum.
imam itu bertambah dan berkurang…. hati manusia itu berbolak balik…………… setan tak akan berhenti menggoda manusia………..jadi,bisa saja seseorang tergelincir…aku hanya bisa berdoa…SEMOGA SEGERA SADAR KARNA AJAL SEMAKIN DEKAT….
Aduh Wahababi punya gaya, kerjaan ngritik nyalahin orang terus… Firaunda antum istgfarlah, jangan mentang2 antum sekolah di saudi antum seenaknya memporakporandakan ukhuwah islam di indonesia, kalo yg ,model2 firaunda ini berkembang biak, tinggal tunggu kehancuran indonesia kaya di syiria, yaman, libya, mesir dll..
Firaunda antum tunggu tanggal mainya!!
kalangan NU saja ngeritik Dr Agiel tentang pemahamannya.bgm nih anda2 semua?
Berarti KH SAS orang cerdas, bisa menemukan kebenaran
menurut Prof Dr.Syaikh Abdullah al-Dumaiji, (mantan dekan fakultas Ushuludin-Ummul quro university)- fakultasnya sang doktor nimba ilmu selama di makkah.
ketika kami tanya kenal Sa’id Aqil Siraj, beliau langsung jawab : Rojulun khotir…(orang ini sangat berbahaya) dikelas suka bertanya dan kasih komentar yang nyeleneh.
hal ini mengisyaratkan bahwa kesesatannya sudah nampak sejak masih mahasiswa.
anaknya KH Hasyim Muzadi ketika kami tanya, tentang kepemimpinan Aqi Siraj…dia bilang : selama dipimpin dia, kalangan Kyai NU banyak tidak suka dengannya…dan membuat tubuh NU terkotak-kotak
Tulisan yang sangat bermanfaat,Jazakallah Khair ustadz