Ustadz Firanda Andirja
  • HOME
  • AL QURAN
  • AQIDAH
  • BANTAHAN
  • FIQIH
  • KHUTBAH
  • SIROH NABI
No Result
View All Result
Ustadz Firanda Andirja
  • HOME
  • AL QURAN
  • AQIDAH
  • BANTAHAN
  • FIQIH
  • KHUTBAH
  • SIROH NABI
No Result
View All Result
Ustadz Firanda Andirja
Home ADAB DAN AKHLAK

Kitabul Jami’ Hadits 9 – Larangan Mendahului Mengucapkan Salam kepada Orang Kafir

admin by admin
February 4, 2020
in ADAB DAN AKHLAK, KITABUL JAMI'
Reading Time: 3 mins read
0
Kitabul Jami’ Hadits 9 – Larangan Mendahului Mengucapkan Salam kepada Orang Kafir

Larangan Mendahului Mengucapkan Salam kepada Orang Kafir

Oleh: DR. Firanda Andirja, Lc MA

Dari ‘Ali radhiallahu ‘anhu, beliau berkata:

قال رسول الله صلّى اللّه عليه وسلّم “لَا تَبْدَؤُوا اَلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى بِالسَّلَامِ, وَإِذَا لَقَيْتُمُوهُمْ فِي طَرِيقٍ, فَاضْطَرُّوهُمْ إِلَى أَضْيَقِهِ”

Rasūlullāh shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Janganlah kalian mulai memberi salam kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Nashrani. Dan jika kalian bertemu dengan mereka di jalan maka buatlah mereka tergeser ke jalan yang sempit.” (HR. Muslim)

Related Post

Anjuran Mendamaikan yang Bersengketa

Dikira Niat Beramalnya Tidak Ikhlas, Padahal Syariat Membolehkan

Ujub dan Riya’ Jadi Senjata Setan Untuk Menjerat Orang Shalih

Dahsyatnya Ghibah

Ikhwān dan akhwāt yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla, hadits ini dipermasalahkan oleh sebagian orang. Mereka mengatakan, “Islam kok demikian? Kok mengajarkan sikap keras terhadap orang-orang kafir?”

Sebenarnya hadits ini sama sekali tidak menjadi masalah, karena kita menempatkan dalil-dalil sesuai dengan kondisinya. Ada dalil-dalil yang menunjukkan bagaimana rahmatnya Islam. Terlalu banyak dalil yang menunjukkan bagaimana sikap Rasūlullāh shallallahu ‘alaihi wasallam terhadap orang-orang kafir dengan muamalah thayyibah, dengan sikap yang baik dalam rangka untuk mengambil hati mereka. Bahkan terhadap orang yang sangat membenci Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu Abdullāh bin ‘Ubay bin Salūl, yang ketika meninggalnya tidak mempunyai kain kafan, Rasūlullāh shallallahu ‘alaihi wasallam pun memberikan baju yang beliau pakai untuk mengafaninya. Padahal Abdullāh bin ‘Ubay bin Salūl adalah gembong orang munafiq yang sering menyakiti Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan keluarga Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Dialah yang telah memimpin kaum munafiqin menuduh ‘Āisyah radhiallahu ‘anhaa telah berbuat zina. Namun, Rasūlullāh shallallahu ‘alaihi wasallam tetap bermuamalah dengan baik dengannya.

Banyak lagi contoh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bermuamalah dengan baik dengan orang-orang kafir, seperti kepada orang Yahudi yang pernah menjadi pembantu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Ketika orang Yahudi itu sakit, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjenguknya dan mendakwahinya.

Ada sangat banyak dalil yang menjelaskan bagaimana sikap lemah lembut kaum muslimin terhadap orang-orang kafir. Itu dalam bab tentang muamalah, di mana seorang muslim diajarkan untuk berbuat baik kepada orang-orang kafir yang salah satu tujuannya adalah dalam rangka untuk mengambil hati mereka.

Tetapi dalam kondisi-kondisi tertentu, di mana  umat Islam dituntut untuk menunjukkan ketinggian Islam, maka lihatlah hadits ini. Ketika seorang muslim melewati suatu jalan, kemudian ada orang kafir lewat, maka janganlah ia kemudian minggir mempersilahkan orang kafir. Hal ini menunjukkan kehinaan. Tetapi hendaknya ia tetap berjalan di tengah dan janganlah mengalah karena tidak percaya diri atau karena lemah. Ia hendaknya bersikap tinggi dan mulia di hadapan orang kafir.

Itulah saatnya bagi seorang muslim untuk menunjukkan bahwa dirinya memiliki ‘izzah (kemuliaan), bukan sebaliknya merasa lemah dan loyo di hadapan semua orang.

Sayangnya hal seperti itulah yang justru kadang terjadi. Misalnya, dalam suatu perkumpulan orang muslim malu untuk berbicara, hingga akhirnya orang kafir terus yang berbicara. Orang muslim merasa pekewuh dan tidak enakan, sehingga akhirnya orang kafirlah yang menguasai majelis.

Hal seperti itu tidak bisa dibenarkan. Dalam kondisi seperti itu, seorang muslim hendaknya menunjukkan bahwa Islam harus memiliki ‘izzah (kemuliaan) di hadapan orang-orang kafir. Oleh karenanya, seorang muslim harus bisa menempatkan diri. Kalau berbicara masalah muamalah hasanah maka itu adalah masalah tersendiri, adapun jika seorang muslim dituntut harus menunjukkan keutamaan Islam maka dia harus menunjukkannya.

Ada beberapa poin yang berkaitan dengan hadits ini.

Pertama, seorang muslim tidak boleh mendahulukan mengucapkan salam kepada Yahudi dan Nashrani. Mengapa demikian? Karena, salam menunjukkan pemuliaan dan di dalamnya juga terdapat do’a.  Jika kita mengucapkan “Assalaamu’alaykum” berarti kita telah mendoakan keselamatan bagi dia. Padahal, dengan kekufurannya itu dia tidak berhak untuk mendapatkan keselamatan.  Dia kafir kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla, dia kafir terhadap Nabi Muahammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan dia berbuat kesyirikan. Lalu  bagaimana kita mendoakan keselamatan bagi mereka. Karena itu, kita tidak berhak dan bahkan tidak boleh mengucapkan salam terlebih dahulu kepada mereka.

Kedua, bagaimana kalau kalau mereka yang lebih dahulu mengucapkan salam kepada kita? Kalau mereka mengucapkan “assalaamu’alaykum,” kita jawab, “wa’alaykum (demikian juga bagi kalian).”

Ketiga, bagaimana jika kondisinya sulit untuk tidak saling mengucapkan salam kepada mereka? Misalnya, mereka adalah bos kita, rekan kerja kita, atau orang-orang yang sangat sering bertemu dengan kita. Bukankah jika kita tidak mau mengucapkan salam sama sekali akan menyulitkan diri kita? Kita bisa dianggap ekstrim, tidak mau bergaul, tidak ramah, atau prasangka-prasangka lain yang mungkin timbul.

Jika situasinya seperti itu, maka para ulama (banyak ulama) seperti Syaikhul Islām Ibnu Taimiyyah dan Syaikh Albani rahimahullāh membolehkan kita untuk mengucapkan salam kepada mereka. Kita tidak perlu mengucapkan “Assalaamu’alaykum” kepada mereka, tetapi cukup dengan menggunakan kalimat salam yang umum seperti, “Selamat pagi”, “Bagaimana kondisimu?”, “Good morning” dan sejenisnya.

Ucapan salam seperti itu tidak menjadi masalah karena di dalamnya tidak mengandung doa rahmat dan keselamatan kepada mereka. Berbeda dengan “assalaamu’alaykum” yang merupakan do’a yang tidak pantas untuk diberikan kepada orang-orang yang musyrik dan kafir kepada Allāh serta kafir kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Tags: menjawab salam orang kafirsalam kepada kafirucap salam
Share217Tweet136Send

Related Posts

mendamaikan sengketa
ADAB DAN AKHLAK

Anjuran Mendamaikan yang Bersengketa

Diantara akhlak yang mulia dan sangat dianjurkan oleh syariát adalah mendamaikan dua orang yang bersengketa. Berikut ini penulis lampirkan pembahasan...

by admin
January 14, 2022
niat tidak ikhlash
ADAB DAN AKHLAK

Dikira Niat Beramalnya Tidak Ikhlas, Padahal Syariat Membolehkan

Perkara-Perkara Yang Disangka Merusak Keikhlasan Ternyata Tidak Ada beberapa perkara yang disangka oleh sebagian orang merusak keikhlasan, akan tetapi ternyata...

by admin
October 27, 2021
Next Post

Kajian Kitab : Syarah Kitab Shahih Bukhari #70 - Ustadz Dr. Firanda Andirja, MA

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent News

mendamaikan sengketa

Anjuran Mendamaikan yang Bersengketa

January 14, 2022
sesajen untuk berhala dan jin

Allah Tidak Menerima Sesajen yang Mengandung Kesyirikan – Faidah Tafsir Surat Al-An’am: 13

January 10, 2022
hukum puasa hari jumat

Hukum Puasa Pada Hari Jum’at Saja

December 31, 2021
allah al ahad

Allah Al Ahad – Yang Maha Esa

December 24, 2021

Website resmi Ustadz Dr. Firanda Andirja Abidin, Lc., M.A. Dikelola oleh tim IT resmi Ustadz Firanda Official.

About

  • About Us
  • Site Map
  • Contact Us
  • Career

Policies

  • Help Center
  • Privacy Policy
  • Cookie Setting
  • Term Of Use

Join Our Newsletter

Copyright © 2025 by UFA Official.

Facebook-f Twitter Youtube Instagram

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Landing Page
  • Support Forum
  • Buy JNews
  • Contact Us

© 2025 Firanda Andirja - Menebarkan cahaya tauhid & sunnah.