Amalan-amalan sholeh seperti rizki yang dibagi-bagikan Allah kepada hamba-hambaNya, ada yang jadi tukang kayu, ada pengusaha, ada pedagang, dll. Demikian pula amalan sholeh, ada orang yang dimudahkan untuk selalu sholat malam (namun jarang puasa sunnah), ada yang sebaliknya dimudahkan untuk selalu puasa sunnah (namun jarang sholat malam), ada yang dimudahkan untuk sholat malam dan puasa sunnah. Ada yang dimudahkan Allah untuk bersedekah namun tidak pandai berceramah, ada yang pintar ceramah tapi tidak mampu bersedekah, dan demikianlah…
Karenanya masing-masing kita hendaknya menekuni amal sholeh yang dimudahkan Allah baginya, dan jangan pernah menyepelekan amalan sholeh tersebut, serta jangan pernah pula menyepelekan amal sholeh orang lain. Bukankah tanpa donatur, dakwah sulit untuk berjalan?, dan bukankah dana tanpa arahan da’i juga kurang optimal?.
Sebagaimana sholat malam merupakan sebab masuk surga, maka demikanpula puasa, bersedekah, dan berdakwah.
Menekuni amalan sholeh yang Allah mudahkan bagi kita -apapun bentuk amalan sholeh tersebut- merupakan ungkapan rasa syukur kita kepada Allah yang telah memudahkan segalanya