Sekali lagi merupakan perkara yang sangat membosankan dan menjemukan berbantah-bantahan –terutama pada perkara yang tidak nyambung-, akan tetapi apa boleh buat, saya sudah bertekad untuk melayani bantahan saudara-saudara saya, baik ustad Askari, sang narasumber penyesatan rodja (ustadz Luqman Ba’abduh) dan juga al-ustadz Dzulqornain sang narasumber kedua sumber informasi kesesatan radiordoja kepada Syaikh Sholeh Al-Fauzan hafizohulloh.
Kalau kedua sahabatnya al-Ustadz Luqman dan Ustadz Askari agak kasar…(Askari berkata : Firanda yang Durjana) atau yang semisalnya, maka al-Ustadz Dzulqornain sangat “indah” kata-katanya dan gelaran-gelaran yang diberikan kepada saya.
Diantara perkataan al-Ustadz hafizohulloh
– ((Sudah sekian lama Saya mengetahui pemikiran-pemikiran Ustadz Firanda yang menyimpang. Juga Saya mengetahui bahwa, di antara kawan-kawannya, Ustadz Firanda inilah yang pemikirannya paling parah dan jalannya paling jelek))
– ((Saya menganggap bahwa Ustadz Firanda ini bukanlah orang yang layak ditanggapi, apalagi dibantah. Semua orang yang pernah menasihatinya telah memaklumi akan Ustadz Firanda, bahwa beliau adalah orang yang gemar mendebat, kurang akal, dan keras kepala))
– ((Saya memuji Allah Subhânahu wa Ta’âlâ yang menampakkan isi hati orang ini sehingga tampak jelas keinginan dia yang sebenarnya serta tiada keraguan terhadap makar dan tipu dayanya))
– ((Siapa saja yang membaca semua tulisan Ustadz Firanda tentang pembelaannya terhadap Rodja akan mendapati Ustadz Firanda ini sebagai orang yang kurang akal dan jelek pemahamannya disertai dengan keberaniannya berdusta tanpa rasa malu))
– ((Saya merasa bahwa agak sulit mengajarkan akhlak rasa malu kepada orang yang kurang akal seperti Ustadz Firanda))
– ((Seharusnya dia sudah belajar ilmu bahasa Arab dan ilmu ushul fiqih dengan baik sehingga bisa memahami seluk beluk bahasa yang berjalan dalam pembahasan ilmu agama)).
Bahkan sebelumnya juga al-Ustadz Dzulqornain pernah menuduh saya salah nerjemah perkataan Syaikh Sholeh Al-Fauzaan…, namun ternyata beliau hanya menuduh dan justru beliau salah nerjemah !!
– ((siapa saja yang memperhatikan tulisan-tulisan Ustadz Firanda dalam membela Rodja akan menilai layak kalau Saya berkata bahwa Ustadz Firanda ini seperti “kambing, walaupun terbang”))
– ((Inilah sebenarnya di antara hizbiyah Ustadz Firanda dan siapa saja yang bersepakat dengannya))
Tapi bagi saya gelaran-gelaran yang indah tersebut adalah hal yang wajar, jika kita mengikuti sepak terjang al-Ustadz Dzulqornain maka begitulah cara beliau merendahkan orang lain. Jika Syaikh Ali Hasan tidak selamat dari “perendahannya” maka bagaimana lagi dengan Firanda yang kurang akal dan keras kepala??”
Saya hanya bisa menukil komentar dua Akhi fillah tentang bantahan al-Ustadz Dzulqornain berikut ini :
Pertama : ((Saya juga sesekali meluangkan waktu membaca tulisan Ustadz Firanda dan pada akhirnya saya berkesempatan membaca bantahan Ustadz Dzul. Balasan Ustadz Dzul saya perhatikan lebih pada penggalangan opini terhadap sosok Ustadz Firanda, tapi kurang dalam mengkounter apa yang ditulis Ustadz Firanda. Harus diakui bahasa yang dipakai Ustadz Dzul lebih agresif))
Kedua : ((Saya telah membaca tulisan ustadz Dzul. Lebih mending daripada yang lain, walau tetap dikatakan :
لا يُسْمِنُ وَلا يُغْنِي مِنْ جُوعٍ
“yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar”.
Saya melihat tulisan itu tidak lebih hanya mengeluarkan isi bisul yang ingin pecah, seperti kata : pendek akal dan semisalnya. Tidak fokus pada apa yang dibicarakan. Kalau kita biasa mengikuti gaya bahasa ustadz Makassar ini, memang tidak akan jauh dengan senang meng-under estimate-kan orang. Bukan rahasia lagi saya kira…..
Misal, tentang IT. Point masalah yang dari dulu saya tangkap adalah bagaimana mengelola perbedaan pendapat di kalangan ulama dalam menyikapi masalah IT. Kemudian para du’at di dalam negeri. Itu saja. Dan lihat realitasnya saja, asatidzah yang sedang dimusuhi ustadz Dzul itu apakah memang punya keterkaitan dengan IT atau tidak. Kalau pun ada, sebagian kecil, separuhnya, sebagian besarnya, atau malah semuanya ?.
Tentang Rodja, saya malah tidak mengerti fokus apa yang sedang dibicarakan ustadz Dzul. Barangkali rekan-rekan bisa membantu. Sepemahaman saya, terkait Radio Rodja, point nya adalah bahwa Radio ini telah menebarkan dakwah tauhid dan sunnah, tapi kok malah dihajr dan ditahdzir. Lantas, masalahnya apa ?. Kalau masalahnya adalah keterkaitan dengan ‘Aliy Al-Halabiy, ya bahas saja ‘Aliy Al-Halabiy, karena Rodja hanyalah cabang dari pokok permasalahan. Ini lebih mudah. Atau,…. apakah Rodja punya hubungan dengan IT ?.
Cara mengkritik kulalsalafiyeen memang cukup cerdik dengan menggunakan fatwa Asy-Syaikh Shaalih As-Suhaimiy. Tapi,… ada yang perlu diperhatikan. Syaikh tidak mungkin membaca apa isi kulalsalafiyeen. Jadi, apa yang dikatakan beliau terkait dengan informasi yang disampaikan kepada beliau. Oleh karena itu dapat kita perhatikan bahwa perkataan Syaikh itu umum, yang juga berlaku pada situs sahab. Dan sesekali ngaca diri saja deh, apakah memang sahab itu menjadi situs atau forum yang sangat terhormat yang isi di dalamnya bersih dari perendahan para ulama…. dusta…. dan kultus individu ?.
Seandainya tulisan ustadz Dzul dianggap masih terlalu prematur untuk dikatakan ilmiah, mungkin karena itu baru hidangan pembuka. Nasi dan daging ayamnya masih disimpan untuk hidangan inti nantinya. Semoga saja begitu…..)) (silahkan lihat kedua komentar tersebut di https://www.facebook.com/abuutsman/posts/10200770119916103?comment_id=4927867&offset=0&total_comments=71¬if_t=mentions_comment)
Catatan :
Pertama : Memang surat al-Ustadz Dzulqornain sengaja saya sebarkan mengingat :
– Ternyata isinya penuh dengan kedustaan-kedustaan. Sebagaimana telah saja jelaskan dalam tulisan saya (“Ada Apa Dengan Radio Rodja & Rodja TV (bag 2)? – Surat Al-Ustadz Dzulqornain Kepada Syaikh Sholeh Al-Fauzaan”) dan (“Ada Apa Dengan Radio Rodja & Rodja TV (bag 3)?“).
– Karena al-Ustadz Dzulqornain pernah menunda “penyebaran fatwa” Syaikh Al-Utsaimin rahimahullah tentang jihad, yang hingga saat inipun belum pernah tersebar setahu ana. Padahal tatkala itu orang yang tidak memandang wajibnya jihad di Ambon dikatakan hzibi oleh Al-Ustadz cs. Dan sekarang saya masih ingin membaca fatwa Syaikh Al-Utsaimin yang seharusnya disebarkan untuk umat akan tetapi tidak pernah muncul di permukaan. Hal ini mengkhawatirkan saya bahwa fatwa ini juga akan ikut-ikutan lenyap
– Dalam fatwa Syaikh Sholeh Al-Fauzan ada nasehat yang sangat indah bagi salafiyin untuk tidak sibuk mencela yayasan-yayasan dan para dai
– Dalam surat tersebut al-Ustadz juga berkata ((Dan kami mengharapkan dari fadilatus Syaikh untuk memberi nasehat kepada orang-orang Rodja yang telah lalu penjelasan kondisi mereka, seseungguhnya kami mengharpkan kebaikan bagi sebagian mereka yang bersikap tasahul atau tersamarkan perkara baginya)). Jadi nasehat Syaikh Sholeh Al-Fauzaan juga untuk orang-orang Rodja. Karena pendengar rodja banyak maka saya ingin agar mereka juga mengetahui isi nasehat tersebut
– Al-Ustadz merasa nasehat Syaikh Sholeh Al-Fauzan (setelah memberikan informasi dusta) mendukung sikap tahdzirannya. Dan hingga saat ini al-Ustadz juga merasa benar dalam mentahdzir Radiorodja yang tahdziran beliau dijadikan dalil oleh para ahlul bid’ah.
– Seharusnya al-Ustadz Dzulqornain sebagaimana perkataan salah seorang penyiar Radiorodja ((Seharusnya ustadz dzul sebelum menulis surat ke syaikh fauzan tabayun dulu ke rodja, akhirnya sangat kelihatan dusta dan serampangan dlm menilai..ini yg tidak mau disadari oleh beliau sehingga merasa jawaban nasehat syaikh fauzan adalh untuk mendukungnya… ketika surat ke syaikh fauzan diterima oleh asatidz rodja hanya bisa tersenyum..namun ada juga 1 ustadz yg ingin memejahijaukan sang penulis surat karena tuduhannya tsb))
– Kalau isi surat tersebut benar tentunya tidak mengapa disebar, apalagi kalau al-Ustadz merasa surat tersebut mendukung beliau, tentunya beliau harusnya bahagia dukungan tersebut disebarluaskan !!!
Kedua : Al-Ustadz menjanjikan banyak judul bantahan yang akan beliau siapkan. Terus terang saya gembira dengan persiapan tersebut. Karena bagaimanapun jika para ulama tidak selamat dari kesalahan apalagi seperti saya yang digelari oleh al-Ustadz dengan gelaran-gelaran indah di atas. Kebenaran lebih kita cintai daripada siapapun… Setia menanti kritikan-kritikan Al-Ustadz Hafizohulloh
Kota Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, 01-01-1435 H / 05-11-2013 M
Abu Abdil Muhsin Firanda
www.firanda.com
Akankah Syaikh Rabi dan Syaikh-Syaikh Lain bernasib Seperti Syaikh Yahya?
http://predatortukpencarialhaq.wordpress.com/2013/11/02/akankah-syaikh-rabi-dan-syaikh-syaikh-lain-bernasib-seperti-syaikh-yahya/
Sekitar tahun 2008 yang lalu, sebuah website bernama http://www.salafy.or.id yang merupakan corong firqah Lukmaniyah hingga kini memuat fatwa dari seorang Syaikh bernama Yahya bin Ali Al-Hajuri mengenai fenomena manhaj Yazid Jawwaz dkk di Indonesia ini.
Inti dari muatan fatwa tersebut adalah tahzir (kepada Yazid Jawwaz, dll). Dan sebelum mereka bertanya kepada Syaikh Yahya, mereka tampilkan terlebih dahulu bagaimana kedudukan Syaikh Yahya di tengah mereka:
Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh saudara–saudara dari Indonesia kepada guru kami Abu Abdurrahman Yahya bin Ali al Hajury semoga Allah senantiasa menjaganya (beliau pengganti pengasuh ma’had Syaikh Muqbil bin Hadi rahimahullah sepeninggal beliau, red), yang telah dikatakan kepadanya oleh Guru dan Ayah kami al Muhaddis al ‘Allamah (ahli hadits yang sangat berilmu) Imam dalam ilmu Jarh dan Ta’dil Abu Abdirrahman Muqbil bin Hadi al Wadi’iy semoga Allah melimpahkan rahmatNya kepadaNya dan memasukkannya ke surgaNya yang luas : “Sesungguhnya dia (syekh Yahya) adalah ahli hadits yang faqih (membidangi fiqh) , pemberi nasehat dan amanah, disukai oleh saudara-saudaranya karena apa yang mereka lihat padanya dari keyakinannya yang baik, kecintaannya terhadap sunnah dan kebenciannya terhadap hizbiyyah (kekelompokan) yang bisa merubah (seseorang menjadi jelek), dan dia membantu saudara-saudaranya muslimin dengan fatwa-fatwa yang bersandar pada dalil”.
Maka soal-soal ini dan jawaban syekh Yahya atasnya adalah tepat dengan apa yang telah dijanjikan oleh syekh Muqbil sebelum meninggalnya.
Kami memohon kepada Allah untuk membenarkan jawaban syekh Yahya atas pertanyaan-pertanyaan ini dan menjadikannya dalam timbangan kebaikannya sesungguhnya Dia yang mengurusi itu dan yang Maha Mampu atas yang demikian.
Dan sebelum masuk kepada soal, kami akan menyebutkan sejarah ringkas tentang dakwah Salafiyyah di Indonesia.
Dengan kedudukan yang mulia ini maka beliau menjadi salah satu sumber rujukan ilmiah firqah Lukmaniyah untuk bertanya mengenai perkara manhaj yang ada di Indonesia.
Namun semua itu berubah 180% ketika Syaikh Yahya terlibat sebuah “konflik” dengan Syaikh Al-Adeni (Akan kami bahas pada tulisan yang lain). Sejak permasalahan ini maka sikap mereka menjadi berubah kepada Syaikh Yahya.
Sayangnya arsip fatwa ini sekarang telah dihapus, nama syaikh besar Yahya pun telah mereka tendang keluar dari web site tersebut. Namun tanpa mereka sadari arsip tersebut masih dapat Anda lihat di blog ini.
Tikaman mereka kepada Syaikh Yahya bahkan Jauh lebih buruk dan lebih hina dari tikaman mereka kepada Yazid Jawwaz dkk. Obral vonispun mulai bermunculan dari mereka dengan harga yang sangat-sangat murah mulai dari haddadi hingga mubtadi.
Dan tentunya ini semua dikarenakan mereka lebih percaya/tertarik dengan hujjah Syaikh Al-Adeni yang lebih murah ketimbang hujjah Syaikh Yahya yang luar biasa mahal yang tak mampu mereka beli dengan kejujuran mereka. Padahal mereka tidak ada di TKP (Dammaj) waktu kasus itu terjadi.
Yang lucunya adalah tidak ada satupun dari mereka yang mau mengkroscek permasalahan ini kepada kedua Syaikh tadi, yaitu Syaikh Yahya dan Syaikh Al-Adeni sehingga bisa didapat kesimpulan yang objektif dari permasalahan ini (terutama dai yang bernama Lukman Ba’abduh karena ia adalah alumni Dammaj), bukan kesimpulan sepihak semata (membela Syaikh Al-Adeni secara buta).
Lain halnya dengan murid-murid Dammaj pada waktu itu, tidak ada keharusan bagi mereka melakukan itu karena Syaikh Al-Adeni masih bersama mereka di Dammaj. Jadi semua sepak terjang Syaikh Al-Adeni ini terpantau jelas sehingga tidak membutuhkan lagi klarifikasi ilmiah.
Tiba-tiba sebuah blog hina yang bernama http://www.tukpencarialhaq.com dan http://www.dammajhabibah.com muncul ke permukaan dan langsung menjadi media gosip ternama tanah air di dalam pemberitaan Syaikh Yahya ini. Dan setelah kami baca konten mengenai Syaikh Yahya dalam blog ini maka tidak ada yang dapat kami lihat darinya kecuali hanya sekedar gossip semata.
Dari kejadian ini, kita dapat melihat dengan jelas bagaimana manhaj firqah Lukmaniyah ini dalam memperlakukan para ulama. Terhadap Syaikh Ali Hasan Al-Halabi, dll yang mereka jatuhkan vonis mubtadi mungkin itu tak jadi soal bagi kita karena kita Syaikh Ali bukanlah guru mereka di Dammaj.
Namun di sini terpampang jelas fenomena yang luar biasa indahnya yang mereka lukiskan di tengah-tengah kehidupan dakwah salafiyah ini. Bagaimana guru mereka sendiri yang mereka angkat tinggi-tinggi seperti pada pujian di atas lalu mereka jatuhkan kembali ke tanah.
Dan siapakah yang bisa melakukan hal ini dari kelompok umat ini di negeri ini kalau bukan dari firqah Lukmaniyah?! Kepada Allah lah kita meminta tolong.
Yang menjadi pertanyaan besar di sini adalah: Mereka percaya dengan Syaikh Yahya sebagai seorang Alim yang ditunjuk oleh Syaikh Muqbil untuk dijadikan tempat bertanya. Artinya bila diukur dari segi keilmuan maka Syaikh Yahya tidak diragukan lagi, bahkan saat itu kedudukan keilmuan Syaikh Al-Adeni pun tenggelam di mata mereka oleh keilmuan Syaikh Yahya. Namun ketika Syaikh Yahya berselisih dengan Syaikh Al-Adeni maka mereka malah memilih pendapat Syaikh Al-Adeni dan membuang jauh-jauh hujjah Syaikh Yahya.
Bukankah ini adalah sesuatu yang mengherankan kita semua? Yang alim meraka tinggalkan dan yang selama ini tidak terpantau oleh mereka mereka dekati. (Akan ada tulisan yang lain yang akan membahas hal ini)
Dari apa yang mereka lakukan ini dapat disimpulkan bahwa:
dalam pandangan mereka keilmuan seorang ulama bisa menjadi tinggi dan rendah bila itu sesuai dengan kadar kecocokan hawa napsu mereka. Kalau cocok maka ulama itu berilmu dan dijadikan tempat rujukan dan kalau tidak cocok maka ia tidak memiliki nilai apa-apa lagi.
Sebab kalau mereka berjalan di atas ilmu tentu tidak akan sebodoh ini manhaj mereka dalam berpikir.
Nah di sini menjadi menarik, tatkala Sosok Syaikh Rabi dijadikan oleh mereka sebagai permata yang berkilau yang selalu dilirik (dimintai fatwa) setiap waktu. Ada apa-apa Syaikh Rabi…
Saat ini dalam pandangan firqah Lukmaniyah ini tidak ada tokoh ulama yang sebesar bahkan lebih besar dari Syaikh Rabi, siapapun dia. Dan siapapun yang berselisih dengan Syaikh Rabi maka Syaikh Rabi pasti benar karena sudah dipuji oleh para masyaikh dan manhajnya sangat-sangat cocok dengan manhaj firqah Lukmaniyah.
Dengan melihat sepak terjang mereka selama ini terhadap guru mereka maka bukan tidak mungkin bila sewaktu-waktu Syaikh Rabi yang mereka jadikan tempat bertanya dapat bernasib sama seperti Syaikh Yahya…
Boleh saja ada yang menyangka ini adalah sesuatu yang mustahil. Tapi catatan sejarah tidak bisa dipalsukan, vonis gila-gilaan yang biasa mereka lempar kepada musuh-musuh mereka saja berani mereka terapkan kepada guru mereka bila mereka mendapati darinya adanya ketidakcocokan dengan manhaj dan firqah mereka.
Terlebih Syaikh Rabi sendiri dari zaman beliau mengajar di Universitas Islam Madinah sudah memiliki banyak musuh dalam dakwah hingga sekarang ini. Artinya potensi terjadinya konflik tentu akan semakin besar terjadi. Apalagi beberapa orang anggota Haiah Kibarul Ulama sudah ada yang berpolemik dengan Syaikh Rabi.
Dan yang menjadi pertanyaan terakhir ini adalah bilamana dalam sebuah konflik Syaikh Rabi tidak sejalan dengan mereka lagi, apakah Syaikh Rabi akan menjadi Syaikh Yahya kedua?
Kita lihat saja…
yaa al-kadzab (pendusta),.engkau mengatakan ustadz askari dan ustadz luqman agak kasar ??, apakah kau tidak lebih kasar ,.dengan mengatakan syaik rabi memiliki manhaj keras (mutsyadid),. apakah kamu tidak berpikir,..
[quote name=”abu fakhitah”]yaa al-kadzab (pendusta),.engkau mengatakan ustadz askari dan ustadz luqman agak kasar ??, apakah kau tidak lebih kasar ,.dengan mengatakan syaik rabi memiliki manhaj keras (mutsyadid),. apakah kamu tidak berpikir,..[/quote]
wahai abu fakhitah,antum membaca tulisan al ustdz firanda dengan nafsu dan rasa benci, makanya agak sulit bagi orang2 semisal antum menerima dalil dan kebenaran, wallahi, semua tulisan ustdaz firanda adalah nukilan dan berisi data data yg ilmiyah, termasuk “julukan syaikh robi mutasaddid”, coba baca lagi, bukankah itu adalah nukilan dari “kritikan syaikh albani” kepada syaik robi?? seharusnya kalimat kazzab itu antum alamatkan kepada syaikh al bani, karena ust firanda hanya menukilkan, beranikan antum mengatakan syaikh albani kazzab??
[quote name=”abu fakhitah”]yaa al-kadzab (pendusta),.engkau mengatakan ustadz askari dan ustadz luqman agak kasar ??, apakah kau tidak lebih kasar ,.dengan mengatakan syaik rabi memiliki manhaj keras (mutsyadid),. apakah kamu tidak berpikir,..[/quote]
Ya Akhi.. apakah antum benar2 sudah membaca tulisan Ust firanda mengenai Syaikh Rabi yang Mutasyadid, sungguh beliau hanya meneruskan apa yang dikatakan oleh Syeikh Albani..mengapa tidak antum tujukan saja tuduhan tersebut kepada Syeikh Albani, karena (mengutip gaya tulisan ust firanda) ustadz firanda hanya cabang, sedangkan Syeikh Albani adalah intinya, karena beliau yang mengatakan terlebih dahulu.
wah berarti syaikh Al Albani lebih kasar lg dong, karena beliau yang pertama kali mengucapakkan kalimat “syiddah” kepada syaikh Rabi hafizhahullaah terhadap kitab2nya. apakah anda tidak berpikir ?
[quote name=”abu fakhitah”]yaa al-kadzab (pendusta),.engkau mengatakan ustadz askari dan ustadz luqman agak kasar ??, apakah kau tidak lebih kasar ,.dengan mengatakan syaik rabi memiliki manhaj keras (mutsyadid),. apakah kamu tidak berpikir,..[/quote]
@abu fakhitah
ana alhamdulillah telah membaca tulisan ustadz firanda tentang syaikh rabi’ Dan nukilan2 para ulama kibar seperti shaikh al mufti Abdul Aziz Dan shaikh Abdul muhsin. bahkan syaikh albani rahimahullah pun. alhamdulillah mereka menasehati utk sibukkan dengan menuntut ilmu dan meninggalkan jarh2 Ini apabila tidak ada ilmu yg cukup. karena rentan karena hawa nafsu.
bahkan di video tsb mufti mengajak utk menyibukkan diri dengan islah Dan dakwah sunnah. begitu juga video syaikh fauzan bahwa menghindari perkara jarh2 ini agar lisan kita terjaga.
Jd ana pribadi,dengan mendukung himbauan kibar ulama, menghimbau kepada diri ana sendiri dan akh Abu fakhitah, Serta kaum muslimin utk sibukkan diri dengan ilmu ushul dulu.apalagi sampai menggelar al-kadzdzaab seorang Muslim. hati2 yaa akhi al-kariim. sudahkah antum Ada bayaan yg jelas Dan tidak ambigu mengenai kedustaan orang yg antum tuduh sbg dusta? apakah antum cek secara komprehensif sepak terjang org yg antum tuduh pendusta? ana takut tuduhan tanpa bukti balik kpd si penuduh akhi.
allahul musta’an.
cermin salah seorang anggota jamaah tahdzir. ngomongnya kayak orang kagak pernah ngenyam pendidikan, kayak baduwi gunung yg belum kenal peradaban…
setuju, gak di dunia maya gak di dunia nyata.. mereka kl ngomong gak mikir.. kaya preman.. ilmu gak seberapa tp sibuk merasa paling paham masalah fitnah.
maklum lah, jama’ah tahdzir hasil didikan ustadz2nya yg kalo ditilik secara detail belajarnya gak ada yg beres. ada yg cuma belajar di Yaman skala bulanan udah balik ke Indo jadi da’i fatwa ini itu tahdzir sana-sini. ada yg nyambi jual minyak wangi & jago berantem. ada yg bahasa arabnya kagak layak udah diangkat ustadz, ada yg memalsukan data ijazah, ada yg berangkat ke yaman pake duit ngutang trus kagak dibayar. ustadz2 jamaah tahdzir kalo diungkap satu2 wah bakal gak ada yg beres. ditambah lagi mereka enggan bergaul dengan manusia. katanya mendingan gaul ama kera & babi drpd ama manusia, maka wajar saja tidak punya adab2 bergaul dengan manusia meski masih muslim. adab yg dibawa adab manusia purba atau manusia hutan yg masih primitif, jadi maklum kosa kata yg mereka tau cuma sebatas itu-itu saja.
[quote name=”abu fakhitah”]yaa al-kadzab (pendusta),.engkau mengatakan ustadz askari dan ustadz luqman agak kasar ??, apakah kau tidak lebih kasar ,.dengan mengatakan syaik rabi memiliki manhaj keras (mutsyadid),. apakah kamu tidak berpikir,..[/quote]
Ya Allah kami berlindung kepadamu dari keburukan perkataan…
Baca dong tulisan al-ustadz dg baik! Beliau menukil ucapan syaikh al-albani. Berani sekali anda mengatakan seseoang pendusta, kalo salah akan kembali kepada anda sendiri…
[quote name=”abu fakhitah”]yaa al-kadzab (pendusta),.engkau mengatakan ustadz askari dan ustadz luqman agak kasar ??, apakah kau tidak lebih kasar ,.dengan mengatakan syaik rabi memiliki manhaj keras (mutsyadid),. apakah kamu tidak berpikir,..[/quote]
Abu fakhitah: eh bego nt klo bicara pake otak bung jangan pake dengkul, ente yg pinter dong jadi orang, bego jangan pelihara, dibaca dulu artikel ust firanda, baru komment biar nt komennya pake ilmu bukan pake bego. Yang bilang syekh robi’ itu mutasyaddid adalah syekh albani, lo berani gak tahdzir syekh albani, dasar jamaah tahdzir memecah belah umat aja lo bego lo semua
[quote name=”abu fakhitah”]yaa al-kadzab (pendusta),.engkau mengatakan ustadz askari dan ustadz luqman agak kasar ??, apakah kau tidak lebih kasar ,.dengan mengatakan syaik rabi memiliki manhaj keras (mutsyadid),. apakah kamu tidak berpikir,..[/quote]
ya akhi karim, yang bilang syaikh robi’ mutasyadid itu siapa ?
bukankah syaikh albani yang mengatakan demikan.
baru pertama kali saya dengar ada syekh yang mentazkiah dirinya sendiri dengan mengatakn bahwa dia tidak mendapati kesalahan dalam manhajnya.
Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuhu,
Yaa Ikhwah, antum tak sepantasnya berkata al-kadzab…karena seorang muslim tak pantas diberikan gelar seperti itu. Apakah antum merasa tidak pernah berbuat khilaf? coba interospeksi dirilah…
Wassalamu’alikum,
Abu Ilyas
semoga Allah memberi petunjuk kepada kita semua …..
Ana yg beru mengenal sunnah melalui TV rodja ikut bingung melihat perbedaan para ustad (semoga cepat berakhir) …keduanya sama2 merasa diatas kebenaran dan sy yakin keduanya tdk ada yg tdk terlepas dari kesalahan…… sebaiknya kita sebgai penuntut ilmu tdk ikut sampur (berkomentar) dengan perbedaan tersebut …bairkanlah perbedan itu diselesaikan para ustad ulama kibar…….
yang mengatakan syeikh Rabi hafidzahullahu mutasyaddid adalah syeikh Albani rahimahullahu mas Abu Fakhitah , ust.Firanda hafidzahullahu hanya menukil , antum baca dengan teliti
Telah berlalu penjelasan syaikh rabi’, knp bantahanya selalu tdk ilmiah dan berputar2 dgn kata2 mutsyadid, mencela, mencincang, merendahkan ulama, daging ulama beracun?.. kenapa gak sekalian aja ust firanda ingin memerangi syaik rabi’ . Duh…kapan mau pinter JT menanggapi suatu tulisan.
lihat fakta, siap yang berdusta, siap yg menyembunyikan fatwa, baru menuduh orang sbagai pendusta.
tuduhan “pendusta” akan kembali ke penuduh kalau ternyata tidak benar.
apa kamu tidak berpikir?
ketika ada orang mengkritik syaikh raobi’karena beliau juga tidak ma’sum, sperti syaikh albani yg juga mengkritik beliau, apa syaikh albani mau antum katakan al-kazzab juga.
apa kamu tidak berpikir?
Assalamu’alaikum, Ustadz kalau ana boleh usul, lebih baik antum tidak usah meladeni tuduhan2 ke antum, soalnya tulisan dan artikel ttg perselisihan ini di manfaatkan oleh saudara2 dari golongan sufi, quburiyyun, inkarus sunnah, liberal dan lainnya untuk menghantam dakwah sunnah… Allahu almusta’an…
Komentar yang dikutip kenapa cuma yang mendukung?? Banyak komentar yang mengatakan tulisan Anda tidak ilmiah,..
[quote name=”Abu Muhammad2″]Komentar yang dikutip kenapa cuma yang mendukung?? Banyak komentar yang mengatakan tulisan Anda tidak ilmiah,..[/quote]
Perkataan tanpa bukti = DUSTA
[quote name=”Abu Muhammad2″]Komentar yang dikutip kenapa cuma yang mendukung?? Banyak komentar yang mengatakan tulisan Anda tidak ilmiah,..[/quote]
Mas, dibantah saja kalau memang tulisan ustadz Firanda tidak ilmiyah.
Tapi jangan puji-pujian buat Syaikh Rabi’ ya, gak nyambung. Jaka sembung bawa golok (Gak nyambung g…k). Kalau cuman bilang gak ilmiyah, anak baru bisa ngomong juga bisa
Buat ustadz Firanda, ana hanya bisa mendoakan semoga Allah selalu menjaga ustadz, memberikan kekuatan untuk menuntaskan azzam ustadz untuk membantah ustadz Dzulqornain cs, menjaga agar selalu ikhlas. Dan semoga Allah menambahkan iman, ilmu dan amal ustadz.
Buat ikhwan sekalian, sebenarnya ana juga males berurusan dg tahdzir2an begini. Tetapi kenyataannya ini membuat resah sebagian ikhwan. Bahkan banyak terjadi perselisihan diantara jamaah, keluarga dll hanya karena yang satu pengen nonton rodja dan yang satu mengharamkan (umumnya ini di orang2 jamaah tahzdir sendiri)
Untuk ustadz, tolong bantahannya yang tuntas ya ustadz, bahkan bantahan yang gk nyambung sekalipun mohon dengan sabar untuk dibantah/dibahas juga. Karena ustadz kan paham ilmu, tapi kita2 ini kan orang awam. Ibarat orang buta, susu sama nila juga gak tau bedanya kalau tidak diberi tahu
[quote name=”Abu Muhammad2″]Komentar yang dikutip kenapa cuma yang mendukung?? Banyak komentar yang mengatakan tulisan Anda tidak ilmiah,..[/quote]
yang justru memilah komen adalah web jama’ah tahdzir, silahkan liat screenshot berikut : https://app.box.com/s/mrrrcqayweswmlyw67zi.
ustadz saya sangat bisa memahami tekad ustad untuk menerangkan masalah ini sehingga menjadi terang benderang, ana ada saran untuk ustadz semoga ustadz berkenan…menurut ana lebih baik ustadz menutup semua ini karena ana rasa hanya buang2 waktu saja,dan tentunya ustadz juga cape kan…lebih baik ustad konsen lg menulis disitus…ana rasa kita semua udah paham tentang permasalahan ini secara global…penjelasan ustad sampai episode yg ke 5 saja sudah lebih dari cukup dan bahkan lebih…biarkanlah mereka sibuk dgn urusanya sementara kita juga bersungguh2 dengan urusan kita…semoga Alloh memberikan keberkahan kepada ustadz…
Padahal setau ana yg mengatakan syaikh rabi hafidzahullahu ta’ala punya sikap syiddah (keras) itu syaikh albani rahimahullahu ta’ala
Lihat : http://www.kulalsalafiyeen.com/vb/showthread.php?t=50726
Bismillah,ana memandang untuk bantahan antum :
1.Masih serampangan dalam membantah.
2.Suka membanggakan diri secara tidak sadar atau ujub seperti kebanggan antum megajar di masjid nabi dll.
3.Suka membela hizbiyah yang sudah jelas hizbiyah.
4.Dalam berdebat ustadz dzul lebih mantep dan beradab dapi pada antum.
Camkan wahai saudaraku wallohu a’lam, itu yang saya nilai dari antum.
Akhi Abdullah, semoga Allah menjauhkan ana dari sifat ujub. Maaf tolong nasehatnya dimana saya sering membanggakan diri mengajar di masjid nabawi…??
Kalau saya sering membanggakan diri semoga Allah mengampuni saya…!!!. perasaan saya, selama saya membantah -jangankan membantah Jama’ah tahdzir- bahkan membantah ahlul bid’ahpun saya tidak pernah menukil saya ini pengajar masjid nabawi. sungguh saya malu kalau menukil demikian….saya tidak mau membawa-bawa nama masjid nabawi untuk membela diri saya…kalau saya bersalah atau sesat khawatir masjid nabawi jadi korban. Semoga Allah menjaga saya dan juga ustadz dzulqornain dari sombong dan ujub. Ditunggu nasehat dan tegurannya yang lain baarokallahu fiikum
sungguh telah jelas antara petunjuk dan kesesatan…Semoga Allah senantiasa membimbingmu di jalanNya wahai ustadz. lanjutkan perjuanganmu dan jangan kau hiraukan uacapan orang-orang yang ada penyakit di hatinya…
Ustadz Uhibbuka fillah ya Uatadz, ana ngefans sama antum. Ana bersyukur bisa mengambil manfaat ilmu dari Ustadz Firanda. istri ana ngefans sama antum dan semoga bisa mendapatkan hidayah dengan kajian antum dan juga rodja tv.
barokallahufiika yaa Ustadz.
[quote name=”Firanda Andirja”]Akhi Abdullah, semoga Allah menjauhkan ana dari sifat ujub. Maaf tolong nasehatnya dimana saya sering membanggakan diri mengajar di masjid nabawi…??
Kalau saya sering membanggakan diri semoga Allah mengampuni saya…!!!. perasaan saya, selama saya membantah -jangankan membantah Jama’ah tahdzir- bahkan membantah ahlul bid’ahpun saya tidak pernah menukil saya ini pengajar masjid nabawi. sungguh saya malu kalau menukil demikian….saya tidak mau membawa-bawa nama masjid nabawi untuk membela diri saya…kalau saya bersalah atau sesat khawatir masjid nabawi jadi korban. Semoga Allah menjaga saya dan juga ustadz dzulqornain dari sombong dan ujub. Ditunggu nasehat dan tegurannya yang lain baarokallahu fiikum[/quote]
tuh akh abdullah, ustadz firanda langsung menjawab kritikan antum dgn sikap kesatria dan tergambar sikap tawadhu beliau. hayo keluarkan semua kritikanmu yg membangun dan penuh kedewasaan. dan ilmiyah. tapi jangan tahdziran ye…??? kite udah cuapek banget dengan tahdziran kalian….:) soalnya kalian kalo men-tahdzir ngawur banget…itu yg bikin capek…:)
بسم الله
ya akhi abdullah
Komentar antum nggak nyambung
ustadz Dzul termasuk yg paling mending di antara jajaran ustadz2 Tahdzir Mania. tp tetep aja:
1. bukan cuma serampangan, tp NGAWUR dalam menelan mentah2 informasi dan bersikukuh bahwa informasi yg dia dapat adalah benar tanpa tabayun.
2. lagaknya sok yg paling berilmu, gayanya selangit, gampang merendahkan & meremehkan orang. coba dengar rekaman beliau waktu melecehkan Syaikh Ali Hasan. dia bilang Syaikh Ali kagak punya ta’shil yg kuat dalam ilmu hadits. pdhl Syaikh Al Albani bilang Syaikh Ali lah yg terdepan dalam ilmu hadits. sudah berapa banyak kitab musthalah hadits yg beliau syarah. lalu apa karya ustadz Dzul dalam ilmu hadits!!??? ust Dzul bilang tahqiq Syaikh Ali kayak main2, sekarang apakah tahqiqat karya ustadz Dzul!? baru bisa dauroh matan2 mukhtashor aja ujubnya udah gak karuan…
3. sikap kaku kayak robot, pokoknya yg tidak setuju tahdziran dia ttg masalah IT hizbi, pendek akal, keras kepala. padahal terjadi ikhtilaf di kalangan ulama kibar bahkna lebih banyak yg merekomendasi semntara yg mentahdzir hanya itu2 saja orangnya. kalo dia memang merajihkan pendapatnya, gak masalah. tp ngerti nggak sih tentang adab2 ikhtilaf!?
4. kata2 pendek akal, keras kepala, pemikiran nista, paling parah & jelek jalannya dll ini menunjukkan beliau (ust Dzul) nggak ngerti adab2 bahasa tulis, menunjukkan minimnya adab & rendahnya tingkat pendidikan. sebenarnya beliau itu pernah sekolah nggak sih? pernah diajari tata kalimat yg sopan nggak sih?
kalo ustadz Dzul yg menurut saya paling mendingan aja begitu, gimana lagi ustadz2 lainnya yg parah? ancurrrr dah lu pada Jama’ah Tahdzir, hidup di hutan aja gaul ama Tarzan & Gorilla…
Wahai ahli sunnah…. hati-hatilah kalian dari manusia licik dan picik seperti firanda ini tukang sebar fitnah, mujadil yg brjidal tanpa hikmah,,, jahil.. menganggap dirinya madu padahal empedu!!! Aduhai betapa mistanya ente ya firanda… bertaubatlah snlum terlambat!!!
[quote name=”karimah”]Wahai ahli sunnah…. hati-hatilah kalian dari manusia licik dan picik seperti firanda ini tukang sebar fitnah, mujadil yg brjidal tanpa hikmah,,, jahil.. menganggap dirinya madu padahal empedu!!! Aduhai betapa mistanya ente ya firanda… bertaubatlah snlum terlambat!!![/quote]
Ya Allah kami berlindung kepadamu dari ahlak yang buruk…
wahai manusia, hati-hatilah kalian dari jama’ah tahdzir yg bisa merusak agama & akal anda…
[quote name=”karimah”]Wahai ahli sunnah…. hati-hatilah kalian dari manusia licik dan picik seperti firanda ini tukang sebar fitnah, mujadil yg brjidal tanpa hikmah,,, jahil.. menganggap dirinya madu padahal empedu!!! Aduhai betapa mistanya ente ya firanda… bertaubatlah snlum terlambat!!![/quote]
nama karimah, tp lisan & akhlaqnya sayyi’ah. beginilah keadaan jama’ah tahdzir sebagian besar atau mungkin semuanya. satu model satu cetakan…
[quote name=”karimah”]Wahai ahli sunnah…. hati-hatilah kalian dari manusia licik dan picik seperti firanda ini tukang sebar fitnah, mujadil yg brjidal tanpa hikmah,,, jahil.. menganggap dirinya madu padahal empedu!!! Aduhai betapa mistanya ente ya firanda… bertaubatlah snlum terlambat!!![/quote]
mas…kalo komentar yg ilmiyah, pake bukti, pake rujukan dalil dan bukti. di sini dilarang bego!
salah satu contoh didikan ustad-ustad tahdziriyyun ; ga fokus ke materi !!
Contoh harus berhati-hati dalam membuat pernyataan:
(tulisan yang pernah muat dalam situs resmi ustadz dzulqarnain, dzulqarnain.net namun dihapus, tapi bisa dibaca disini http://islamsiana.blogspot.com/2013/02/dzulqarnainnet_21.html)
Dalam tulisan ustadz Dzulqarnain, dikatakan:
“Kami punya fakta-fakta tentang kerusakan dan bahaya Ihyâ` At-Turâts terhadap dakwah Salafiyah di Indonesia. Fakta-fakta tersebut tidak berkaitan dengan dana, tetapi punya keterkaitan dengan sebagian ustadz yang menjadi pemateri di Rodja.”
Tanggapan ana:
kita buat contoh sederhana tanya-jawab untuk mendekatkan pemahaman atas pernyataan beliau:
Penanya: “kenapa ihya at turats berbahaya terhadap dakwah Salafiyah di Indonesia?!”
ustadz dzulqarnain (sesuai pernyataan diatas): “salahsatu alasannya karena Ihyâ` At-Turâts punya hubungan dengan sebagian ustadz yang menjadi pemateri radio rodja di Indonesia”.
Tanggapan ana,
ini sungguh berlebihan ya ustadz, orang akan menilai dari pernyataan ini:
“sebagian dai radio rodja asalnya sesat, sehingga karena ihyaut turots berhubungan dengan sebagian dai radio rodja, maka ihyaut turots ikut sesat pula karenanya”
Maka siapa sebagian dai rodja yang sesat/menyimpang/berbahaya yang antum maksud ya ustadz?!
antum wajib membawakan bukti yang valid. Dan sampai sekarang tulisan-tulisan antum belum pernah dijumpai fakta dan bukti yang valid,, ittaqillah
adi yogyakarta
Kita sudah lewat ust..
http://www.alinshof.com/
Tinggalkan saja mereka..
terus berkarya utk ummat..
Laporkan ke Pihak berwajib aja jika mereka maen asal tuduh (sebagai bentuk taat pada pemerintah)
seseorang semakin tahu agama seharusnya semakin baik akhlaknya, tapi kenyataanya memalukan. orang yg seharusnya jadi panutan tp sebaliknya. orang diluar salafi tepuk tangan, bagi kami ketahuan deh, siapa yg ga baik. lihat saja cara dialognya.
Ya Allah semoga Engkau melembutkan hati salah-satu dari dua saudara kami yg bertikai ini ya Allah, beri ma’aflah kami ya Allah atas segala kebodohan dan keterlaluan kami ini. Aamiin…
Nasehat yang bisa kita semua renungkan dari Syaikh al-‘Allâmah
‘Abdul Muhsin al-‘Abbad dalam buku yang berjudul “wa marrotan
ukhrô Rifqon Ahlas Sunnah bi Ahlis Sunnah” membawa perkataan
Ibnul Qoyyim yang berkata di dalam “al-Jawâbul Kâfi” (hal. 203) :
“Sungguh aneh, ada orang yang mudah di dalam menjaga dan
memelihara dirinya dari memakan yang haram, berbuat aniaya,
berzina, mencuri, minum khamr, memandang suatu yang haram
dan perbuatan haram lainnya, namun ia berat di dalam menjaga
gerakan lisannya. Sampai-sampai dapat anda lihat, ada seorang
lelaki yang dipuji agamanya, zuhudnya dan ibadahnya, namun ia
berbicara dengan suatu ucapan yang dimurkai Alloh, yang ia
anggap remeh. Dengan satu kata dari ucapan tersebut derajatnya
turun sejauh timur dan barat. Betapa banyak orang yang anda
lihat, menjaga diri dari perbuatan keji dan aniaya, namun
lisannya gemar berbuat fitnah terhadap kehormatan manusia,
baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, dan ia
tidak mempedulikan apa yang diucapkannya.”
wallahu ‘alam
ya Aba Fakhitah anda sudah menyemak dari awal atau baru nongol,ta any bung!!!
yang menyatakan syaikh Robi’ mutasyadid itu syaikh Al Baniy ust. Firanda cuman menyetujui.yang nampak lebih kasar lagi kelihatannya antm deh, dgn ucapan Al Kadzab.
dahulu kala ketika ada perselisihan antara ust. Asykari dengan ust. Dzul juga menggunakan ucapan semacam itu “siapa bilang dzulqornain murid syaikh Muqbil, kadzab dia” ….
renungkanlah….
Ustad dzulkarnain & ustad firanda…..
Gimana kalau damai aja???
Ana & penuntut ilmo laennya kebingungan mau ikut sapa???
Ada bagusnya ustad dzulkarnain & ustad firanda saling mengoreksi diri masing2 terlebih dahulu,terus saling minta maaf,jabat tangan & berpelukan,jika ada yg salah kita saling mengingatkan & yg salah jg harus ridha dengan saudaranya yg menunjukkan kesalahannya….
*kasihan umat*
stop demi kebaikan ummat….yang bikin keruh sebenar nya yg komentar..
Para ustadz yg kami cintai berhentilah,Jika kita mmg benar, berbahagialah atas cobaan yg Allah berikan,dan biarkanlah Allah yg membela kita ,Dialah sebaik2nya pembela.Umat InsyaAllah akan baik selama kita terus memberikan pengajaran tg manhaj dan pemahaman yg benar .
Ustadz Firanda, sedikit saran saja. Ada harapan Ustadz menulis satu buku khusus tentang prinsip-prinsip pokok -seperti buku Mulia dengan Manhaj Salaf- namun disertai tathbiq waqi’iyyah. Sehingga ummat dan sebagian thullaab bisa kokoh dalam ber-manhaj. Dan tidak mudah menoleh kepada setiap orang yg berteriak (menuduh). Teringat kutaib berjudul “Tabshiirul Khalaf bi Dhaabithil Ushuul allatiy Man Khaalafahaa Kharaja ‘an Manhajis Salaf”, sayang terlalu tipis dan kurang sekali contoh-contoh kasus yg kini sedang mewabah.
BaarakaLlaahu fiik, ya Ustadz.
mubahalah aja ustadz , nanti kita lihat yang mana yg kena azab atau yg selamat. kayanya ini yg patut di tunggu
@Abdulloh3 sebaiknya antum cepat meminta maaf kepada ustadz firanda, karena antum telah memfitnah beliau. jangan sampai antum menyesal dikemudian hari
Ada status begini tadz, tolong ditanggapi:
Arif M. Sunusi
AL-IMAM Prof.DR. AS-SYAIKH SHOLEH AL-FAUZAN, MA DITIPU oleh SEORANG USTADZ INDONESIA,,,,,,,!!!!!! (seri menilai #amanah)
Jangan heran !!!!!, jika Prof.Dr. AS-SYAIKH ROBI’, MA dihinakan ole Al-USTADZ FIRANDA ANDRIJA…………!!!!!
AL-IMAM Prof, DR, AS-SYAIKH SHOLEH AL-FAUZAN aja DITIPU oleh AL-USTADZ, yaitu ketika mendatangi Kantor AS-SYAIKH (DAR AL-IFTA’) RIYADH, untuk Bertanya Permasalahan RODJA DAN AL-USTADZ DZULQARNAIN.
TIPUANNYA ADALAH BELIAU MEREKAM “DIAM-DIAM’ PEMBICARAAN AS-SYAIKH TANPA SEIZIN AS-SYAIKH.
SAMPAI-SAMPAI ASISTEN BELIAU AL-USTADZ ABDULMALIK ‘GELENG-GELENG KEPALA’ DAN MARAH SETELAH MENGETAHUI ‘TIPUAN’ AL-USTADZ FIRANDA (DIMANA KETIKA ITU ANA DI RUMAH ABDULMALIK), KARENA BELIAU TIDAK PERNAH MENGIZINKAN MEREKAM BAGI ORANG YANG BERTANYA LANGSUNG DI DAR AL-IFTA’ RIYADH,KARNA ITU SIFATNYA KHUSUS, ATAU DIMANA PUN, KECUALI DI PELAJARAN UMUM BELIAU.
KEMUDIAN AL-USTADZ ABDULMALIK BILANG: YANG BANYAK MELAKUKAN ‘TIPUAN YANG TAK PANTAS SEPERTI INI ADALAH IKWANULMUSLIMIIN, UNTUK KEPENTINGAN MEREKA.(secara makna)
MAKA LIHATLAH TEMAN-TEMAN BAGAIMANA SANG USTADZ MEREKAM DAN MENYEBARKAN LANGSUNG KE INTERNET, TANPA RASA MALU-MALU,,,,!!!!!
WAHAI SAUDARA-SAUDARAKU, SEMOGA SYA DAN KALIAN SEMUA TERJAGA DARI FITANAH YANG MELANDA,,,,,,,,
SETELAH BANTAHAN AL-USTADZ DZULQARNAIN KEPADA BELIAU DAN BUKTI INI, APAKAH ANDA MASI PERLU BUKTI YANG LEBIH TERANG DARI MATAHARI??????
WAHAI SOBAT, SaYA HANYA MENGATAKAN:
” SEMUT MERAH TIDAKLAH BERGABUNG KECUALI BERSAMA SEMUT MERAH, DAN SEMUT HITAM TIDAKLAH BERGABUNG KECUALI BERSAMA SEMUT HITAM”. WALLAHU AL-MUSTA’AN
INI POSTINGAN TERAKHIR TERAKHIR ANA DI TEMA HARI INI TEMAN-TEMAN,,,,,,, JADI UDAH DULU YAH, KARNA SYA MAU MASAK INDOMIE DULU, HI HI,,,,,,,,,
SO RIYADH DAH MULAI MUSIM #DINGIN,,,,,,,,GRR,,,GRR,,,GRR,,
alhamdulillah atas tuduhannya, saya tanggapi berikut ini :
Pertama : Saya sama sekali asalnya tidak berniat untuk bertanya kepada beliau, akan tetapi yang bertanya adalah sahabat saya DR Hasan As-Somali, karenanya bisa dilihat pertanyaan pertama kali diajukan oleh DR Hasan, Akan tetapi sahabat saya tersebut meminta saya sekalian untuk bertanya aji mumpung ketemu syaikh sholeh al-Fauzan
Kedua : Saya sama sekali tidak merekam pembicaraan syaikh sholeh Al-Fauzan, akan tetapi yang merekam adalah teman saya DR Hasan dengan meletakan HP dihadapan dia.
Ketiga : DR Hasanlah yang pertama kali menyebarkan isi rekaman tersebut di internet untuk menasehati jama’ah tahdzir di Somalia. Maka sayapun mengikuti beliau ikut menyebarkan karena memandang pentingnya nasehat syaikh sholeh Fauzan yang bertentangan dengan manhaj muridnya al-Ustadz Dzulqornain
Keempat : Tentu lebih baik jika meminta izin dahulu sebelum menyebarkan, dan ini kesalahan DR Hasan, akan tetapi beliau memandang menyebarkannya merupakan kemaslahatan.
Kelima : Alhamdulillah al-Ustadz Dzulqornain telah melaporkan hal ini kepada Syaikh Sholeh Al-Fauzan, semoga beliau memaafkan saya dan DR Hasan yang telah menyebarkan rekaman ini.
Keenam : Taruhlah ini kesalahan, akan tetapi kemaslahatan yang diperoleh dengan jelasnya manhaj Syaikh Sholeh, yang selama ini seakan-akan seperti manhaj muridnya, ternyata berbeda. Wallahu A’lam
Syukron tadz jawabannya.. Semoga Allah menjaga antum..
And keep calm..
Assalamulaikum Ustadz,
Sepertinya harus di off dulu bantahannya,
supaya ustadz bisa menyampaikan materi yang lain.
Ana usul materi seputar muharram, keutamaannya dan juga seputar tradisi yang menylisihi sunnah.
Jazakallaahu khoiron.
Abu Salwa
Ustadz Firanda yang saya cintai karena Allah.
ana selalu mengikuti tulisan antum dan Alhamdulillah ana bagitu banyak mendapat manfaat.Tp semakin panjang dan lebar membahas dan membantah ternyata semakin membuka aib saudara2 yang dibantah.begitu juga Ustadz2 yang dibantah berusaha membuka dan mempublikasikan kesalahan dan aib antum walau sebagian gak benar.ana khawatir klo dteruskan tulisan ini akan memperpara keadaan.apa gak baiknya dihentikan aja dengan mengharp pahala walau terasa berat dan menyakitkan.ana pikir tulisan antum sudah cukup membantah tulisan mereka.bukankah dengan mencukupkan dengan tulisan yg sudah ada akan lebih besar manfaatnya dibanding mudhoratnya.mereka adalah saudara2 kita yang semanhaj walau mereka tidak mengakui itu.hati ana begitu sedih melhat kedua bela pihak saling menjatuhkan.walau ana pendengar setia ustadz firanda tp ketika membuka aib ustadz lain hati ini rasanya merintih kesakitan.mohon dihentikan saja ustadz fillah……
karena ana melihat semakin lama berbantahan semakin membuka aib dan yang dibahas bukan lagi perkara yang ilmiah. Siapa lagi yang memulai untuk mengalah jika bukan ustadz.bukankah mengalah itu pahalanya besar disisi Allah dan akan meninggikan derajat Ustadz?
‘afwan ustad jika ada salah.mohon dikoreksi jika ada kesalahan.
dari seorang ikhwan yang mencintai ustadz karena Allah
Jazaakallahu khoiron atas nasehatnya, semoga ini adalah bantahan terakhir dari ana, mungkin setelah ini mudah-mudahan ana sudah tidak menggubris lagi kecuali yang ilmiah mengenai : kritikan ana terhadap syaikh Robi. daoakan saja semoga salafiyin mudah bersatu dan terhindar dari manhaj hobi tahdzir dan tabdi’. sesungguhnya ini merupakan manhaj yang merobek ukhuwwah dan menyenangkan ahlul bid’ah. bahkan secara tidak sadar mereka telah bekerja sama dengan ahlul bid’ah dalam menyerang sarana ahlus sunnah seperti radiorodja.
[quote name=”Firanda Andirja”]Jazaakallahu khoiron atas nasehatnya, semoga ini adalah bantahan terakhir dari ana, mungkin setelah ini mudah-mudahan ana sudah tidak menggubris lagi kecuali yang ilmiah mengenai : kritikan ana terhadap syaikh Robi. daoakan saja semoga salafiyin mudah bersatu dan terhindar dari manhaj hobi tahdzir dan tabdi’. sesungguhnya ini merupakan manhaj yang merobek ukhuwwah dan menyenangkan ahlul bid’ah. bahkan secara tidak sadar mereka telah bekerja sama dengan ahlul bid’ah dalam menyerang sarana ahlus sunnah seperti radiorodja.[/quote]
MANTAP!!! USTADZ. Baarakallahufiik. Lauhibbuka fillah.
tidak perlu bingung wahai putrii, tinggalkan semua celaan/tahdzir dari ustadz siapapun dan berlepas dirilah dari setiap tahdzir/celaan tersebut, lalu sibukkanlah untuk menuntut ilmu, ambillah perkataannya apabila itu haq , meskipun dari ustadz siapapun. karena setiap manusia akan dimintai pertgg jawaban masing2 di akhirat kelak.
Prihatin dg tidak kunjung selesainya masalah ini, ditambah dg komentar2 orang awam yang sok berilmu yang memposisikan diri membela ustadz yang sedang berselisih. Bertakwalah kpd Alloh, fokuslah pada menuntut ilmu syar’i dan jgn menyibukkan diri dg masalah2 seperti ini. Wallahi, saya banyak mendapatkan banyak manfaat & faidah dari kedua Ustadz, baik dari tulisan2 maupun rekaman kajiannya. Terutama kajian2 ilmiah dari Ustadz Dzulqarnain yg banyak tersebar. Semoga Alloh menjaga & memberi petunjuk kpd Ustadz Dzulqarnain & Ustadz Firanda.
Akhi Abdullah & Abu Fakhitah
Sepertinya antum pengagum Ustadz Zul dan karimah….boleh2 saja antum mengidolakan mereka tapi jangan mengambil semua pendapat dia dengan hawa nafsu antum. apalagi kalo baru sebatas tolibul ilmu atau ilmu antum sudah lebih dalam dari para ustadz atau syaikh yg ngisi di radio Rodja…..
bismillah.
yang memiliki cukup ilmu silahkan berbantah-bantahan,dengan ilmu yang dimiliki menjadikan pemiliknya merasa yakin dengan kebenaran yang dianut.
bagi yang punya banyak amal dan amalnya yakin diterima Allah silahkan kalau mau berbantah-bantahan disini, karena membicarakan kejelekan orang lain itu sangat berbahaya. sudah cukupkah amal sholeh kita untuk menebus dosa yag kita perbuat akibat membicaraka aib orang.
saya orang awam, saya ingin menyibukkan diri dalam amal ibadah yang ringan-ringan. seperti belajar tahsin, nambah hafalan qur’an, baca hadits, menjaga sholat 5 waktu berjamaah tanpa tertinggal takbirotul ikrom, baca dzikir2 harian yg ada di hisnul muslim, dzikir pagi petang, sholat lail, sholat dluha, sholat rowatib 12 rokaat, sedekah, silaturrohim, dll. dengan kesibukan itu semua, sudah tidak tersisa bagiku untuk membicarakan kejelekan orang lain/fitnah.
wahai pembaca, nasihat ini aku sampaikan dengan mengharap ridlo dari Allah supaya kita semua lebih sibuk beramal (yang bener2) solih.
wallaahu a’lam.
bismillah. ana cuma ingin mengatakan “perselisihan/perdebatan yang terjadi tidak akan pernah selesai dan tidak akan pernah lepas dari tuduhan dusta, gelar kasar dan tidak berakhlak karena ana melihat salah satu kubu asatidzah (yg mengaku salaf) berbicara karena hawa nafsu, tidak ikhlas dan jauh dari argumen ilmiah alias tidak fokos pada pembahasan yang diperselisihkan terkesan memojokkan, peralihan opini, dan jauh dari kata diskusi ilmiah. semoga kita semua yang selama ini menikmati hidangan perselisihan yang memilukan hati bisa dewasa menyikapi diatas hujjag yang jelas bukan karena hawa nafsu, taqlid dan emosi semata. akan tetapi karena mencari haq
insyaalloh kliatan kok siapa yang lebih baik lisannya….
Assalamualaikum Ustad Firanda, Ustad Dzul, Ustad Askari, dll semoga Allah merahmati antum smua dan sekeluarga
lebih baik sudahi saja bantah membantah ini, Kasian umat jd bimbang melihat bantah membantah ini.. umat jadi bingung siapa yg benar, karna semuanya merasa dipihak yg benar, dan semuanya merasa bantahannya ilmiah.. kesampingkan saja dulu ego masing2.. klo ada yg mentahzir, biarkan saja org itu mentahzir.. toh Nabi Muhammad dulu dicela-cela, gak pernah balas mencela.. jangan sampai dakwah yg Haq ini terhambat karna ada orang melihat Ustadnya saja berdebat.. Lebih baik pikirkan Umat, dakwah untuk umat..
Jazakallahu Khair
laporin aj ke pihak berwenang ustadz, biar diusut sekalian…
#buruh pabrik yang baru kenal sunnah
bahwasanya manusia di hadapan fitnah tu ada 3 :
1. yang berilmu maka kewajibannya adalah menerangkan kepada umat
2. yang bodoh maka kewajibannya adalan diam
3. orang yang mencari jalan keselamatan ,,,
kalau anda bukan termasuk yang pertama dan yang kedua ,,
maka jadilah yang ketiga ,
Trims atas infonya akh firanda meskipun saya ada beberapa hal masalah IT yang tidak setuju dengan antum tetapi bagi saya antum adalah seorang salafi dan mereka luqmaniyun adalah seorang hizbi jadid, saya mengikuti terus jalannya bantah bantahan ini, baik dari situs laknat xxxxxxx al xxx dan situs antum, akhirnya ketemu rahasia yang saya cari selama 10 tahunan ini, ternyata dzulqornain orangnya yang memyembunyikan fatwa syaikh utsaimin rahimahullah, sekali lagi terima kasih.
Assalamualaikum ya Akhi sekalian, Ana adalah muslim baru yang terbuka oleh sinar-sinar Salafiah, oleh sinar-sinar Rodja. Ana paham kebenaran harus selalu diungkapkan, ana yakin ini untuk kemaslahatan umat akan tetapi bukankah lebih baik kondisi ini agar diselesaikan dengan duduk bersama? yang tentunya digawangi oleh para ulama? ana yakin, kita semua mempunyai pemikiran yang sama agar perjuangan manhaj ini sesuai dengan perjuangan baginda Rosul. Ya Ust. Firanda, kiranya dihentikan saja membuka aib dalam bentuk apapun ke publik dan kembali menyirami kami dengan tulisan dan arahan yang baik. Syukron. Semoga Allah Swt menjaga kita semua dari tindakan dan perkataan yang tidak baik.
semoga Allah memberi petunjuk kepada kita semua …..
Ana yg beru mengenal sunnah melalui TV rodja ikut bingung melihat perbedaan para ustad (semoga cepat berakhir) …keduanya sama2 merasa diatas kebenaran dan sy yakin keduanya tdk ada yg tdk terlepas dari kesalahan…… sebaiknya kita sebgai penuntut ilmu tdk ikut sampur (berkomentar) dengan perbedaan tersebut …bairkanlah perbedan itu diselesaikan para ustad ulama kibar…….
assalamualaikum ustad firanda.. ana orang awam, tau manhadz salaf dari ustad firanda danustad dzulqarnain.. sedih liat tulisan antum dalam masalah ini.. sampai edisi 9 kenapa kalian tdk bertemu muka dan menyelesaikan secara damai.. saya butuh ilmu islam, bukan melihat tulisan bantah membantah walau benar
Bismillah. Ustadz firanda, ane semakin cinta kepada ustadz setelah mengikuti kajian ilmiah selama ini, baik facebook maupun website.
Banyak dukungan ikhwan untuk anda di seluruh indonesia. Insya allah.
RADIO RODJA, menebar cahaya sunnah.
Lanjutkan………….
@ imam lubis.
pertikaian ini mengingatkanku pada musibah fitnah yg dialami imam Bukhari diakhir hidupnya. Seorang ulama ahl sunnah yg karena iri dan dengki, memelintir ucapan imam Bukhari dan menuduhnya berpaham jahmiyyah. orang2 Naisapur pun termakan subhat ini dan kajian imam Bukhari sepi dr pendengar.
tetap sabar ustad Firanda ya. tapi lbh baik gak usah lagi ditanggapi ulah mrk. klo ustad bisa lebih sering mengundang sheik dari madinah ke tanah air, itu mungkin lebih baik. atau undang aja sheikh Salih Fauzan untuk mendamaikan perselisihan ini.